Ternyata orang yang selama ini memantau Alna ada suruhan Randi. Dia masih menginginkan Alna menjadi miliknya bukan Bryan
"Bagiamana selanjutnya?" Tanya Randi
"Dia pergi tuan dan saya juga sudah mengikuti mobil nya tadi"
"Kemana mereka pergi?" Tanya Randi
"Ke sebuah rumah mewah yang ada di alamat ini"
"Ok bagus saya akan kesana dan mengaku membawakan pesan dari tuan Winata" ucap Randi
"Saya serahkan aja pada tuan langsung"
Randi pun pergi ke Jakarta untuk melancarkan aksinya dan dia tiba di Jakarta siang ini. Ara pergi kerumah tuan Pratama atas izin alkaf dan juga Bryan karena orang tua Bryan sedang sibuk
"Alkaf aku berangkat dulu ya" ucap Ara
"Hati hati ya Ra jaga diri kamu sama alna ya" pinta Alkaf
"Iya Al insha Allah aku akan menjaga diriku sendiri dan juga Alna dengan baik" ucap Ara
Ara berangkat kerumah tuan Pratama. Dan akhirnya Ara tiba dirumah tuan Pratama
"Assalamualaikum Alna" ucap Ara
"Waalaikum Ara, Ara gw kangen banget sama lu" ucap Alna kembali
"Gw juga Al anak kita sebentar lagi akan lahir" ucap Ara
"Iya nih Ra gw gak sabar lagi" ucap Alna
Randi mulai berjalan ke rumah tuan Pratama bersama beberapa pengawal nya juga
"Dor"
Suara tembakan tersebut membuat Alna dan Ara terkejut
"Ara suara tembakan" ucap Alna ketakutan
"Alna kiya pergi ke perpustakaan dulu ya" ajak Ara
"Soalnya di pintu perpus ada lift langsung ke ruang bawah kan?" Tanya Ara
"Iya Ra jadi lu mau kemana?"
"gw udah kirim pesan ke Bryan sama Alkaf untuk segera kesini" ucap ara
"Ok deh Ra" balas Alna
"Akh" teriak Alna
"Alna lu kenapa" ucap Ara panik
"Akh sakit Ra" teriak Alna kesakitan
"Alna lu pendarahan" ucap Ara panik
Tanpa mereka sadari Ara di dorong oleh Randi dari belakang
"Akh sakit" teriak Ara
"Akh please Randi jangan ngapa ngapain Ara gw mohon" ucap Alna sambil menahan sakit
"Ara ketuban lu pecah" ucap Alna panik
"Mphhhhh"
"Randi please gw mohon"ucap Alna memohon
"Kenapa bagus dong kalau anak itu mati jadi kamu hanya akan menjadi ibu anak ku saja" ucap Randi
"Akh sakit" teriak Alna saat Randi mendorong nya
Kejadian ini mengingatkan Alna kembali saat bryan menyiksanya hingga membuat nya keguguran
Randi langsung menggendong dan membawa Alna kedalam mobil nya dan meninggalkan Ara sendiri di perpustakaan itu
"Ayo jalan secepatnya semua" perintah Randi
Di perjalanan Bryan menelepon keluarga Winata dan Pratama
"Mah pah Alna di culik" ucap Bryan panik
"Kok bisa Bryan?" Tanya om Dreas
"Bawahan om" ucap Bryan emosi
"Randi menculik Alna?" Tanya Tante Lia
"Iya mah Randi menculik Alna" ucap om Dreas panik
Di satu sisi alkaf sudah tiba disusul dengan keluarga Pratama
"Mohon maaf om Tante saya masuk duluan ya" pinta Alkaf
"Iya nak tidak apa apa" ucap Tante Theana panik
"Mamah jangan panik kita pasti akan menemukan Alna ok" ucap tuan Pratama
Alkaf menggendong Ara keluar dan menuju rumah sakit
"Ara sabar ya tahan sebentar" ucap Alkaf
"Aku udah gak kuat Al ini sakit sekali" ucap Ara
Di rumah keluarga Pratama Bryan dan keluarga Winata pun tiba
"Ah bajingan Randi" ucap Bryan emosi
"Awas aja lu sampai membuat anak dan istri gw kenapa napa" ucap Bryan
Pengawal Bryan memberikan lokasi Alna di mana dan mereka langsung menuju ke sana bersama dengan polisi
KAMU SEDANG MEMBACA
Him
RomanceDia sahabat ku bisa dibilang ini cukup mustahil jika dia menganggap diriku lebih dari temannya. Benar apa yang di bilang orang orang jika, persahabatan laki-laki dan perempuan itu tidak nyata. Aku seorang gadis yang tidak percaya akan hal itu namun...