Suasana pagi hari yang menyenangkan bukan. Dengan segelas air hangat sambil melihat sinar nya. Ah tidak lamunan itu kembali lagi kepada ku. Apakah mencintai sesusah itu? Tentu iya bukan. Yang kukira mencintai seseorang tidak terlalu sulit namun ada yang lebih sulit dari itu. Yaitu dicintai seseorang. Kita memang tidak bisa memilih akan mencintai siapa tetapi kenapa harus aku. Rasa bersalah itu masih datang hingga walaupun setelah aku pindah ke Yogyakarta. "Hmmm sesakit itu rasanya dicintai ya. Tetapi mengapa harus aku bukan perempuan yang lain." Salsa datang menghampiri ku dan menyadarkan ku dari lamunan itu. "Kenapa kembali lagi rasa bersalah walaupun kamu akan segera menikah dengan laki-laki lain?". Seperti nya iya pikiran itu masih saja ada semenjak aku 1 tahun di Yogyakarta". "Sabar ya Al namanya jodoh tidak akan kemana". "Tapi sal". "Sudah ayo sarapan dulu ibu mu sudah membuatkan sebuah sarapan untuk kita semua."
"Al di mana sih lama sekali kamu datang, kita semua sudah lapar sedari tadi".sahut naya
"iya aku datang kok."
Makanan dimakan dengan senang meskipun bukan makanan mahal tapi aku suka hidup dalam kesederhanaan.
"Alna kita masih mau istirahat jadi nanti sore saja ke pantai nya sembari melihat senja di sore hari"kata ara
"siap deh kalau seperti itu aku bisa mengurus bisnis ku dan membantu orang tua ku"
Aku pergi ke kota untuk mengurus bisnis makanan dan juga pakaian ku di sana. "Hai semua" sapaku terhadap para pekerja ku. "oh hai kak alna semua aman kok"sapa semuanya. Sesekali aku ikut membantu memasak ataupun menjahit. Aku memutuskan masuk keruangan ku. Membuka buku bersampul biru muda dengan buka sakura. Kata pertama yang ada di buku adalah masjid.
"Haduh kenapa lama sekali ya yang akan menjemput ku"
"Hei nona sudah lah jangan marah saja dari tadi jemputan mu telah tiba"
"Oh ya tapi bagaimana kamu tahu, aku saja tidak mengenalmu"tanya ku
"Nama ku sendiri Alna aisyah dan kamu siapa"
"Nama ku Alkaf"balas laki-laki itu
"Alkaf ya nama yang indah, tapi sepertinya aku sudah pernah mendengar nama itu"
"Hey aku teman masa kecil mu sama dengan nayla tidak mau memberikan hal menarik dulu sebelum kau memutuskan kuliah di Eropa"kata alkaf
"iya iya namanya lupa gak ada yang tahu kan"
"Sudahlah aku pulang dulu ya al besok jika ada kesempatan bertemu lagi ok". Aku pergi meninggalkannya. Teman ku yang satu ini memang tampan putih dan mancung siapa juga perempuan yang tidak suka terhadapnya. tidak ada 10 menit aku sampai juga. "Asslamualaikum nayla ini aku alna aisyah"salam ku. "oh Waalaikum salam syah lama tidak bertemu bukan semenjak kamu pindah ke Jakarta dan sekarang ke yogya" balas nya. Masuk kedalam yuk ibu ku sudah menunggu mu juga. makasih ya nay. Aku masuk kedalam rumah dan di sambut dengan baik oleh orang tua nya nayla.
"Kamu berapa lama disini"
"Paling lima bulan saja"
Nayla datang menghampiri ku sambil memberikan ku segelas teh hangat buatannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Him
RomanceDia sahabat ku bisa dibilang ini cukup mustahil jika dia menganggap diriku lebih dari temannya. Benar apa yang di bilang orang orang jika, persahabatan laki-laki dan perempuan itu tidak nyata. Aku seorang gadis yang tidak percaya akan hal itu namun...