Alna di larikan ke rumah sakit oleh tuan Pratama dan juga ayah nya. Saat sampai di rumah sakit kondisi Alna benar benar kritis
"Sebentar ya bapak ibu saya akan memeriksa pasien dulu sebentar" ucap dokter
"Baik dok kami sekeluarga akan menunggu di luar saja" ucap tuan Pratama
Diruang pemeriksaan dokter dan perawat memeriksa Alna
"Suster pasien kehilangan banyak darah dan kita harus mengeluarkan bayi kembar ini karena takut akan membahayakan keadaan ibu dan kedua bayi ini" ucap dokter
"Siapkan ruangan operasi dan ambil beberapa kantong darah untuk pasien dengan golongan darah A+ ya suster" perintah dokter
"Baik dok"
Dokter keluar dari ruangan dan memberitahu kondisi Alna kepada semua orang
"Kondisi pasien kritis, dia kehilangan banyak darah dan detak jantung kedua bayi nya lemah" ucap dokter
"Dokter apakah anak saya akan selamat?" Tanya om Dreas
"Saya usahakan semaksimal mungkin ibu dan kedua bayi nya selamat ya pak" ucap dokter
"Baik dok saya serahkan semua ini kepada Tuhan dan juga dokter" ucap tuan Pratama
Dokter dan seluruh perawat lainnya melakukan operasi sesar dengan hati hati di sela sela operasi tuan Winata sangat khawatir jika mereka akan kehilangan anak mereka kembali
"Pratama bagaimana jika anak ku tidak selamat?" Tanya om Dreas
"Winata yakin kan dirimu bahwa Tuhan akan menyelamatkan nya kali ini" ucap tuan Pratama
"Saya kenal Alna gadis yang kuat dan pemberani juga saya yakin dia akan bertahan untuk kita semua' ucap tuan Pratama kembali
"Lia saya minta maaf jika tidak bisa menjaga anak kamu untuk kali ini" ucap Tante Theana
"Theana lagian hal ini sudah kehendak takdir, aku hanya takut saja kebahagiaan ku akan hilang kembali" ucap Tante Lia dengan tatapan kosong
"Lia saya yakin alna dan juga cucu kita akan bertahan" ucap Tante Theana menenangkan Tante Lia
Sudah dua jam lebih operasi berjalan. Saat yang di tunggu tunggu tiba. Tangisan bayi terdengar dari ruang operasi. Lalu dokter keluar dan memberi kabar bahwa ibu dan bayinya sehat hanya saja baby nya harus di taruh di inkubator terlebih dahulu
"Selamat malam semuanya. Saya akan menyampaikan bahwa ketiga nya selamat dalam operasi ini namun bayi nya harus di taruh di inkubator dulu" ucap dokter
"Alhamdulillah Pratama anak dan cucu kita selamat" ucap om Dreas bahagia
"Lia liat itu mereka bertiga berhasil bertahan" ucap Tante Theana bahagia
"Iya Theana Alhamdulillah" ucap Tante Lia bahagia
Bryan tiba setelah dokter pergi dari hadapan mereka semua
"Pah bagaimana keadaan anak dan istri aku pah?" Tanya Bryan
"Mereka bertiga selamat Bryan dan kamu bisa melihat anak anak kamu di ruangan bayi" ucap tuan Pratama
"Makasih pah" ucap bryan pamit
Di ruang bayi Bryan melihat seorang bayi perempuan dan juga bayi laki-laki. Iya itu anak kembar Bryan dan Alna. Setelah Bryan memberikan azan kepada kedua bayi nya itu. Dokter memberitahu keadaan si kembar itu
"Kondisi nya stabil dan berat badannya masing masing normal" ucap dokter
"Lalu apa yang salah dok?" Tanya Bryan
"Rahim istri anda atau nona Alna sangat lemah jadi kami menyarankan untuk nona Alna tidak hamil kembali lagi. Setalah keguguran pertama dan pendarahan ini membuat rahimnya lemah" ucap dokter
"Tetapi kami tidak mengangkat rahim nona Alna" ucap dokter kembali
"Baik terimakasih dok apakah saya bisa mengunjungi Alna?" Tanya Bryan
"Bisa saja tuan" ucap dokter
Keadaan Alna semakin hari semakin membaik dan Ara juga sudah pulang terlebih dahulu tetapi Alna harus di rawat seminggu lagi karena dia baru sadar 2 hari setelah operasi.
"Bryan aku bosan disini" ucap Alna
"Sabar seminggu lagi ok" balas Bryan
"Baby twins mana?" Tanya Alna
"Mereka sedang bersama neneknya" ucap Bryan
"Aku bosan keliling taman rumah sakit yuk" ajak Alna
"Hmmm ok boleh tapi kamu makan dulu ya" ucap Bryan
Alna pun memakan makanan itu dan mereka akhirnya pergi ke taman
KAMU SEDANG MEMBACA
Him
RomanceDia sahabat ku bisa dibilang ini cukup mustahil jika dia menganggap diriku lebih dari temannya. Benar apa yang di bilang orang orang jika, persahabatan laki-laki dan perempuan itu tidak nyata. Aku seorang gadis yang tidak percaya akan hal itu namun...