Teh Hangat

12 2 0
                                    

Berbincang dengan segelas teh hangat bukan kah seru. Kami berbincang banyak hal mulai dari kehidupan ku selama di Jakarta dan juga awal berbisnis di Yogyakarta. Perbincangan sangat menarik sampai akhirnya satu kalimat keluar dari mulut Nayla.

"Sejak kapan memiliki seorang teman laki-laki"

 "Ah itu dia teman masa kecil ku juga sama seperti mu kita berpisah saat aku pindah ke jakarta tahun 2016"

"Serius kalian cuman berteman atau bahkan lebih dari itu"

"Serius dong aku tidak bercanda selama aku belum berhasil mencapai cita-cita ku aka tidak akan mencintai siapapun"

"Kamu tahu tidak tahu bukannkah di dunia ini tidak ada persahabatan antar laki-laki dan perempuan jika iya paling berteman saja tidak menjadi sahabat. Aku tahu pasti kamu tidak melupakan itu kan"

"tenang calon makmum orang aku gak bakal lupa lagian kita hanya teman just friend not couple"

Kami banyak bermain juga karena Nayla akan segera menikah dengan anak pemilik pesantren. Ya dia seorang santriwati dan aku tidak. Hehehehe 🙂 sungguh plot wish yang aneh bukan salah satu dari kita alim dan aku tidak. Tenang saja kok aku tidak pernah macam macam hanya saja tinggal menutup aurat ku. Katanya sih seperti itu.

"pulang ya udah mau malam soal nya"

"kenapa pulang kan katanya mau nginep sampai aku nikah janji kamu begitu bukan syah"

"hehehehehe iya kok tenang aja nona nayla aku akan tinggal di jakarta sampai kau menikah saja lalu sisanya untuk teman-teman ku yan lain"

"yaudah ayo masuk sudah mau maghrib kamu solat tidak syah?"tanya nayla

"aku sedang haid hari kedua ya jadinya tidak solat"

"yasudah aku duluan ya nanti setelah solat ada yang mau aku bicarakan"

"siap deh bu boss"

Waktu menunjukkan pukul 18.30 di mana waktu sholat Maghrib sudah hampir berakhir. Aku menghampiri Nayla yang sedang duduk di ruang tamu. "Tadi mau ngomong apa penting banget kaya nya" tanya ku. "Oh itu aku cuman minta tolong buat milih tema pernikahan aku soal nya aku bingung" jawab Nayla. Eh kirain ada apa. Kami berbincang bincang tentang tema pernikahan sampai tiba-tiba aku menyela perbincangan itu.

"Eh tunggu kenapa kamu bertanya tentang persahabatan laki-laki dan perempuan itu mustahil .Yang dimaksud mustahil nya apa ya"

"ya maksud ku itu bisa aja kalian menikah atau salah satu dari kalian akan tersakiti karena telah lancang melanggar kesepakatan kalian yang hanya bersahabat"

"hmmm benar juga"

Nitnitnit...................5 Pesan

"Hp mu bunyi tuh sepertinya teman-teman kamu"

" eh rumah temen lu di mana sih gw gak nemu nih" Nana

" Al bisa beritahu di mana alamat selanjutnya setelah kita sampai depan rumah sakit" Salsa

"Di mana boss capek nunggu nih" Naya

" Oy jauh amat apa capek nih gw" Tiara

"Hai Syah besok bisa ketemuan gak sekalian bareng teman teman mu" Alkaf

Aku menjawab pesan mereka berlima "jika kalian sudah sampai rumah sakit aku akan menjemput kalian dan mengantar kalian ke kos kosan sementara gw lima bulan" balas ku untuk pesan salsa Nana Naya tiara.

"Oh hai Al bisa kok tetapi harus dengan teman teman ku kah? Dan untuk apa ya"

"ibu ku ingin bertemu dengan mu saja dan aku juga tentu nya"balas alkaf

"oh ok bisa kok jam 08.00 nanti kita ketemuan dekat masjid ya siapa tahu aja kamu lagi sholat dhuha"

"tuh kan benar apa aku bilang dia anggap kamu lebih dari sahabat mungkin keluarganya saja merestui mu" seru nayla

"apasih nay kamu kalau mau nikah nikah aja sendiri aku belum ke London dan merasakan musim semi di Jepang"

"bercanda kok heheheheh"

 Tidak terasa waktu menunjukkan pukul 19.00 dan aku segera menyusul teman teman ku karena mereka berlima sudah sampai di rumah sakit lebih tepatnya di depan sih 🙂. Setelah itu aku akan mengantar mereka ke kos kosan ku.

HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang