xix. semesta mohon dukungan nya.

106 29 0
                                    

🗒️; buka hati - Yura Yunita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🗒️; buka hati - Yura Yunita.

Gantar pun melihat arloji nya yang sudah menunjukkan pukul setengah empat, yang tandanya sebentar lagi kelas akan bubar.

Ia seharian ini dispen basket untuk turnamen nanti, jadi otomatis seharian ini ia berada di lapangan bersama dengan Gatra, Javis, Cakra, Bima, dan juga topan.

Langit sudah mejingga, awan yang tadi redup kini sudah mengeluarkan semburat jingga nya.

Gantar, lelaki itu menyenderkan tubuh nya di tembok dengan tas selempang hitam yang di samping nya ada Jasrey bekas latihan tadi.

Bel sudah berbunyi, ia sesekali mengintip ke arah kelas mipa satu untuk melihat Kinar, dan benar saja gadis itu sedang merapihkan buku-buku dan dimasukan kedalam tas.

Janji pulang bareng untuk hari ini, membuat Gantar berdebar sekaligus merasa senang gatau rasanya campur aduk semua kini.

Setelah beres berdoa, satu persatu murid keluar hingga kerumunan itu dapat Gantar lihat Aji juga Kinar yang berbincang.

Gantar pun melambaikan tangan nya, lalu Kinar pun menyadari nya dan membalas melambaikan tangan nya dengan tersenyum, Aji yang melihat itu hanya terdiam.

"Hai Ajiii, juga kinaaar" sapa Gantar

Aji pun geleng-geleng sendiri "apaaan Lo gat, pake mode nyapa nyapa gitu" ucap aji sengaja pura-pura tidak tau, karna itulah permintaan kinar tadi.

"Aji, kita itu diajarkan untuk saling menyapa, aji ke TK lagi gih" ucap Gantar dengan cengegesan, ah dasar remaja bucin liat saja kelakuan nya sangat aneh bahkan jika melihat buat bergidik ngeri sendiri.

"Eh gat, udah lama?" tanya Kinar

"Sebentar kok nar, ga lama Gagat ge baru beres tadi"

"WOI!" Rasa pun datang menyilangkan kedua tangan nya di dada.

"Hai Larasa" sapa Gantar sembari tersenyum menampakkan matanya yang sudah seperti sabit itu.

Rasa pun mengerenyitkan dahinta lalu menepuk pipi Gantar sebanyak tiga kali dan menatap pria itu dari atas hingga bawah "Gantar Lo tukeran roh sama siapa anjir?"

"Larasa, kita itu sedari TK diajarkan untuk saling menyapa"

"TK lo ditandika mesra, jadi terlalu baku ganti ijazah TK sana"

"Icingkeun weh si Gantar mah, keur cacingan"

Rasa pun mengaguki ucapan Aji "kudu request ka mami na bere kombantrin"

"Naon sih, kabehan menyebalkan" Gantar pun sosoan ngambek, tapi ga ada yang peduli.

"Lo tuh yang menyebalkan, tumben amat nyamperin ke mipa?"

Gantar pun cengegesan mendengar pertanyaan Rasa "nyamperin karna ada urusan negara"

"Gelo, gaya deuh- naon emang?"

[ ✓] i. ASMARLOKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang