xxiii. Kinara & Ele;gi

94 29 0
                                    

🗒️; Melankolia-sitha marino

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🗒️; Melankolia-sitha marino

    Gadis kelahiran bulan Febuari di tanggal lima ini oleh nenek nya diberi nama Deanikinara Wati, Diberi nama Kinar agar bisa cantik luar dalam kata nenek. 

   Tumbuh di kota yang orang bilang kota hujan membuat gadis yang hobi menulis dan berpuisi ini sangat suka sekali keadaan dimana cuaca redup.

   Papah Kinar adalah seorang tni angkatan darat, sementara mama Kinar adalah dokter kandungan, kakek kinar pun sama seperti ayahnya.

   Hobi bermain gitar juga dan sangat suka dengan kopi, Kinar adalah anak perempuan tunggal juga satu-satunya cucu perempuan dari nenek nya maka dari itu nenek kinar sangat sayang padanya.

   Dari kecil kinar sudah dilatih menjadi anak yang produktif dari mulai ikut les gitar, ballet hingga saat smp ia menemukan hal yang sangat ia sukai yaitu sastra.

   berbagai buku karya karya Sapardi Djoko Damono,  Pramoedya Ananta Toer, Chairil Anwar, Putu Wijaya semua nya sudah ia baca, dan dari situ Kinar mulai memiliki hobi baru yaitu menulis namun saat kelas 8 smp nenek dan kakek kinar tewas karna kejadian tragedi jatuh nya pesawat terbang.

  Sebelum kejadian kecelakaan itu, orang yang pertama kali kinar beri tahu akan kesukaan nya adalah nenek.

   Saat itu lembayung muncul dari pelataran, sementara nenek sedang merajut di teras dan Kinar diminta untuk membuat teh oleh nenek nya.

   "Neng, duduk sini" kata nenek, Kinar pun duduk di sebelah nenek setelah meletakan teh pesanan nenek.

   Nenek pun menaruh rajutan nya di meja, lalu menatap Kinar  "kamu sudah berapa lama baca-baca novel gitu neng?"

    Kinar pun menatap nenek nya lalu tersenyum canggung "saat kinar baca buku hujan bulan juni nek, terus kinar jadi suka sama buku buku kaya gitu"

   Nenek pun tersenyum lalu mengusap rambut kinar sayang, "Eneng lagi pengen buku judul apa gitu sekarang?"

   "kinar lagi nabung nek, buat beli novel roro mendut nek"

   "oalah novel karyanya Y.B. Mangunwijaya ya neng?" 

    Kinar pun mengaguk antusias "iyaa nek!, kok nenek tau?"

    "dulu buyut mu, yaitu bunda nya nenek sangat suka dengan sastra, dulu rumah nenek ada satu ruangan yang isi nya buku buku yang seperti kamu suka itu, bunda nenek juga dulu sangat suka menulis dan berpuisi tapi anak-anak nya pada ikut ayah penyuka sains dan mungkin bunda punya penerus, yaitu kamu neng?"

   "wah?, nenek buyut juga penyuka sastra?"

   Nenek pun mengaguk "dulu kalau dia membuat puisi, akan dikumpulkan di dalam satu buku karangan nya semua indah untuk di dengar, nanti abis pulang kakek dinas, nenek ajak eneg ke rumah lama nenek di bandung"

[ ✓] i. ASMARLOKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang