xxxv. Ikatan juga cekatan

100 27 0
                                    

Gantar pun membuka pagar rumah Aji, setelah kemarin ia datang kesini namun katanya Aji tidak ada di rumah jadilah dia kembali lagi ke rumah maminya, iya rumah maminya dan ia memutuskan untuk tidak pernah bertemu lagi sang papa, terlalu perih untuk...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gantar pun membuka pagar rumah Aji, setelah kemarin ia datang kesini namun katanya Aji tidak ada di rumah jadilah dia kembali lagi ke rumah maminya, iya rumah maminya dan ia memutuskan untuk tidak pernah bertemu lagi sang papa, terlalu perih untuk mengingat kembali ke masa-masa itu, mami paham dan mengizinkan Gantar untuk tinggal bersamanya lagi, bersykur sedikit setidak nya ia akan tinggal menetap tidak nomaden.

Tadi sebelum ke rumah Aji, Gantar kerumah Kinar terlebih dahulu namun saat sampai sana kata bibi yang menjaga rumah Kinar mengatakan kalau Kinar menginap disini jadilah ia langsung menuju kesini dengan membawa beberapa porsi bubur untuk sarapan bersama disini.

Saat ia ingin menuju pintu, matanya menangkap seseorang yang sedang terbaring dengan sarung yang menutupi dirinya ah bahkan saat melihat telapak kakinya yang terbuka, Gantar tahu itu siapa.

Lelaki itupun tersenyum jahil lalu mendekat pada seseorang di balik sarung itu, dan sedetik kemudian Gantar mengelitiki si empu yang sedang tertidur itu.

Hingga akhirnya Aji pun terkejut dengan nyawa yang belum terkumpul iapun bangun dengan wajah yang planga-plongo dan karna melihat wajah Aji, Gantar malah tertawa terbahak-bahak melihat nya.

Aji menatap lekat wajah lelaki yang sedang puas tertawa itu.

"kemana aja lo selama tiga minggu ini?" Tanya Aji to the point tidak ingin bertele-tele di buat nya.

Gantar pun masih belum menghentikan tawanya, ia masih ingin puas tertwa.

"Gat, kemana aja lo?"

Perlahan Gantar mencoba menghentikan tawanya namun ia malah memegang perut nya karna tertawa nya tambah kencang apalagi melihat wajah Aji yang misuh-misuh.

Aji pun bangkit lalu menatap Gantar dengan lekat dan tajam "Kinar demam selama lo pergi asal lo tau, Kinar muntah-muntah ga berhenti dan dimana lo Gantar?, DIMANA LO NARAKATA GANTARDA SELAMA 3 MINGGU INI?!!"

Seketika Gantar pun tersentak mendengar intonasi berbicara Aji yang sangat tinggi.

Aji masih menatap Gantar dengan perasaan memburuh "KINAR BUTUH LO DAN LO HILANG!, MANA LAKI-LAKI YANG SELALU KINAR BANGGAIN DALAM CERITANYA?!, KEMANA SISI LELAKI LO NARAKATA!"

Gantar pun menunduk, tidak dapat melihat mata Aji yang menatap nya sangat tajam "gua ke jakarta, ke rumah tante gua"

Mendengar itu darah Aji langsung mendidih tangan nya mengepal kuat dan sudah siap untuk menghajar lelaki di depan nya ini, namun Gantar pun memegang pundak Aji "dengerin gua dulu ya ji?"

Aji pun menghela lalu terduduk kembali, Gantar pun ikut duduk dan menaruh kantung plastik berisi bubur yang ia genggam sedari tadi.

"Abis pulang dari ketemu Rasa dan Fayesha sampai rumah ada temen-temen bokap gua, singkat nya perbincangan malam itu tentang kuliah gua, tanpa meminta keputusan gua bokap gua bakal kirim gua ke london sehabis lulus sma buat kuliah bisnis disana tanpa nanya pendapat gua yang menjalani nya bokap gua main seenaknya aja, gua ngerasa ga terima dan akhirnya berontak kita berantem besar malam itu, dan dia ngusir gua ahahaha"

[ ✓] i. ASMARLOKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang