x. lembayung di warung bu tuti

116 29 0
                                    

  Hari Minggu, seperti yang sudah di janjikan bahwa saat Gantar kalah ia harus meneraktir ketiga teman nya itu di warung bu tuti, warung favorit Gantar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  Hari Minggu, seperti yang sudah di janjikan bahwa saat Gantar kalah ia harus meneraktir ketiga teman nya itu di warung bu tuti, warung favorit Gantar.

  Dan kini Rasa pun sedang bersiap, ia baru saja selesai menggambar hal random hanya untuk mengisi waktu luang.

  "Teh asa" panggil si kecil Agatha dari luar pintu

  Rasa pun menoleh, lalu menutup drawing book nya kemudian berjalan ke arah Agatha.

  "ada apa Atha?" Tanya Rasa

  "ada ayah, di luar lagi bicara sama ibu" ucap Agatha

  Rasa pun hanya diam, lalu berjalan ke arah luar menemui ayah nya itu.

  "Lebih baik kita rujuk Anne, anak-anak masih pada kecil kan?" itulah hal yang pertamakali Rasa dengar dari ayahnya Ray.

  "Hai ayah?" sapa Rasa, lalu ia pun mencium tangan ayah nya itu dengan hormat dan duduk di sebelah ibunya, Anne.

  "Hai Rasa?, Apa kabar?"

  "Selalu baik, semoga ayah juga ya?"

  "Sedang tidak baik kalau ayah"

  Rasa pun terdiam, lalu menatap ibunya yang hanya bisa terdiam luka di masalalu nya itu menyilet hatinya saat menatap netra mantan suami nya.

  "Ayah ingin rujuk sama ibu mu Rasa, ternyata sehampa ini padahal kita bukan remaja labil lagi"

  Rasa pun mengegam tangan sang ibu "Ayah sudah punya yang baru bukan?, Berbahagialah sama dia"

  "Tapi rasanya tidak sebahagia waktu saat ayah bersama ibu mu Rasa"

   "Jangan kembali lagi ya ayah?, jangan kembali lagi menjadi suami ibu, rasa paham betul bagaimana sakit nya ibu, percayalah rasa ngga pernah sama sekali membenci ayah, Rasa dan ibu hanya kecewa"

   "Rasa.... Sesulit itu ayah tanpa ibumu"

   Rasa pun menatap kedua netra sang ayah "Ibu sama ayah memang baik, tapi jauh lebih baik lagi kalau ibu ngga sama ayah, kalian pernah ada di bumi dan kisah nya sudah selesai, Rasa pikir memang tidak untuk di lanjut"

   "Adik-adik mu masih pada kecil rasa, mereka harus tumbuh dengan sosok ayah"

   "Hadir ayah bagi hidup mereka, hanya kenyataan pahit di masalalu dan di masa depan tanpa sosok ayah mungkin mereka akan terbiasa, ayah apa yang sudah retak ngga semudah itu untuk menjadi utuh, perihal dulu sudah kami maafkan untuk sekarang kami akan berjalan dengan hal yang baru tak mau mengulang hal yang semu untuk hasil yang ujung nya pun akan runtuh"

   Ayah terdiam, menatap anak gadis nya itu yang sudah dewasa berbicara dengan nada yang sama seperti istri nya Anne, kesalahan fatal yang di perbuat oleh Ray melihat Rasa dengan lapang dada nya itu membuat segaris luka terbesit di dalam nurani seorang ayah itu, anak nya terlalu iklas dan rela adalah satu hal yang paling menyakitkan, menyakitkan mengigat kesalahan nya dulu, dan menyesal barulah terjadi sekarang.

[ ✓] i. ASMARLOKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang