Happy Reading Gaes (!) 😎
_____________________
_________________________Satu jam lagi menuju tengah malam, kembali ke kondisi awal sebelum Jae datang. Rokok hampir habis. Selain diam dan saling mengepulkan asap rokok dari mulut masing-masing, topik percakapan kami beberapa jam terakhir random sekali.
"Siapa yang terlibat dalam bisnismu kali ini, Bung?" Jae kembali bertanya, topik random yang kesekian. Desau angin pantai makin dingin saja, rambut hitam Jae berkilau seperti ombak yang pasang malam ini.
"Si Kembar." Aku melempar puntung rokok dan bersiap menyalakan yang baru, rasanya tidak buruk. Jae punya selera bagus terhadap rokok berkualitas.
"ASTAGA! Kau masih saja berurusan dengan mereka?" decak Jae tidak percaya. Yah, aku selalu terlibat masalah dengan dua orang kembar itu. Masalah pertamaku, 20 tahun lalu, masih sangat segar ingatan itu, sama segarnya seperti saat aku mengenal sahabat baikku, Jaeshin. Si kembar adalah sahabat akrabku setelah Jaeshin, mereka bukan musuh tapi teman yang sangat membantu, termasuk dalam banyak kasus kriminalku.
Nama mereka Ken dan Kei. Mereka berasal dari keluarga konglomerat yang paling disegani di Jepang, Keluarga Kaze.
Keluarga mereka memiliki mega bisnis sukses bak gurita raksasa yang menguasai perekonomian Asia Timur. Sebutkan saja nama perusahaan Kaze Group, maka saham mereka akan tercatat ada di mana-mana. Sebutkan saja nama perusahaan Kaze Group, maka pembisnis tua maupun muda pasti mengenal nama itu, mereka selalu merajai dan unggul. Hampir setiap merek atau brand barang terkenal apapun di bawah naungan Kaze Group.Aku tahu semua tentang Kaze Group itu secara bertahap. Tentu bukan dari cerita Ken dan Kei langsung. Bisnisku juga di bawah naungan Kaze Group. Tentu saja bukan bisnis sabun cuci piring, pasta gigi, atau makanan ringan. Nanti kalian juga akan tahu sendiri.
Bisnis ilegal, kotor, dan sarat akan tindak kriminal. Entah bagaimana aku bisa masuk sejauh ini dalam dunia gelap, tapi Ken, Kei, dan Keluarga Kaze menjadi bagian dari perjalanan kelamku.
***
Dua anak lelaki kembar tadi hendak mencari seragam sekolah yang tertukar. Aku langsung memeriksa bungkusan seragam yang baru saja kuambil dari kantor asrama. Benar saja, nickname yang tertulis di seragam itu bukan namaku, tapi milik Ken Kaze. Aku menyerahkan bungkusan seragam pada salah satu dari si kembar yang berdiri di depanku, entah siapa namanya, Ken atau Kei. Tentu saja ukurannya lebih kecil, badanku tidak akan muat. Setelah bertukar seragam, mereka mengucapkan, "Arigatou." Membungkukkan badan, lalu pergi melewati pintu kamar. Cepat dan tanpa basa-basi.
Eh? Watak mereka berdua seperti itu?
Aku dan Jaeshin saling tatap. Ini pertama kalinya kami melihat orang kembar yang sama sekali tidak bisa dibedakan. Bagai pohon pinang dibelah dua. Sama persis. Aku memeriksa seragamku lagi, nickname-nya Johan Dasilva, benar milikku. Ken dan Kei berdiri di belakangku waktu mengantri tadi, kemungkinan memang tertukar saat petugas menyerahkannya.
Lucunya, setelah beberapa menit, dua anak kembar tadi kembali ke kamar kami.
"Ada yang tertukar lagi?" Jae bertanya seolah memang hanya karena URUSAN ITU saja mereka harus datang lagi.
"Kami bawa camilan, apa kalian mau? Kamar kami tepat di sebelah kalian. Setidaknya inilah ramah-tamah kami pada tetangga kamar." Salah satu dari mereka berbicara, aku tidak yakin apakah itu Kei atau Ken. Aksen Jepang mereka mengkontaminasi gaya bicara bahasa Inggris. Mereka tidak lupa basa-basi berkenalan. Aku terlalu cepat menyimpulkan.
"Itu tidak perlu, Kawan. Masuklah," pinta Jae langsung membukakan pintu kamar kami lebar-lebar lagi. Memangnya kau bisa mengusir mereka? Kau akan sangat lucu melihat aksen bicara ketiga orang yang sangat kental dengan asal negara masing-masing.
![](https://img.wattpad.com/cover/289209046-288-k747809.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐍𝐞𝐟𝐚𝐫𝐢𝐨𝐮𝐬𝐧𝐞𝐬𝐬
Action𝐖𝐡𝐨'𝐬 𝐓𝐡𝐞 𝐍𝐞𝐟𝐚𝐫𝐢𝐨𝐮𝐬 𝐎𝐧𝐞? __________________________ Sahabatku Jaeshin diculik dalam sebuah misi khusus yang amat rahasia bersama si kembar, Kei dan Ken. Ada dua kabar buruk. Pertama, aku dan si kembar bekerja untuk pihak yang berb...