Lima tahun lalu...
Mereka tengah merayakan hari kelulusannya disebuah rumah makan ternama dengan menu ciri khas, ayam panggang sambal terasi. Dua bocah lulusan sekolah menengah pertama itu sedang asyik berfoto didekat kolam ikan sambil menunjukkan buku ijazah mereka dengan pose duduk berdampingan menebar senyum ke arah kamera, sudah seperti alumni universitas saja. Canda tawa terdengar dari dalam ruangan yang didominasi orang dewasa, Albertin salah satunya. Tak berselang lama, lelaki yang memakai baju batik dipadu celana kain hitam itu ikut bergabung dalam bingkai foto yang tengah menampilkan wajah Rose juga sahabatnya, Chris.
Kebahagiaan terpancar dari wajah masing-masing, namun juga ada rasa sedih yang bergelayut dalam benak Rose. Mulai besok ia takkan bertemu lagi dengan kawan terbaiknya itu untuk beberapa tahun. Chris akan melanjutkan masa putih abu-abunya di negeri orang, meski sebenarnya disana juga tidak memakai seragam putih abu-abu layaknya di negeri sendiri.
Para orang tua sudah memanggil anak-anak mereka untuk ikut berkumpul di meja makan. Rose memilih duduk disebelah kanan wanita yang memakai baju brokat berwarna pink dengan rok lilit bermotif batik tulis, sama seperti yang Rose kenakan juga. Sedangkan Albertin duduk di sisi kiri wanita yang mereka panggil dengan sebutan ibu, Halimah namanya. Di seberang mereka, duduklah keluarga Chris. Pria dengan wajah blasteran Jerman-Indonesia itu bernama Alexander Theobald Claymoonathan. Theo yang. memakai setelan tuxedo hitam itu duduk disamping wanita cantik keturunan Arab-Amerika, Claudia Parveen Jacob yang memakai baju kebaya kutu baru berwarna putih dengan rambut disanggul dan make up tipis yang membuat tampilan wanita itu menjadi terlihat lebih muda. Lalu disampinya adalah adik laki-laki Chris, Adnan Claymoonathan yang berusia sepuluh tahun itu memakai setelan jas hitam sama seperti Chris.
Mereka memulai makan siang dengan penuh suka cita sambil sesekali berbincang singkat, melontarkan pertanyaan dan berbagi candaan. Tak terasa waktu bergulir cepat, sebelum menyudahi acara perpisahan Chris, Theo menyarankan untuk berfoto bersama sebagai tanda kenangan. Keluarga Rose dan Chris memang sudah mengenal satu sama lain, oleh sebabnya mereka sudah sangat akrab bak keluarga sendiri. Baik Rose maupun Chris memang saling mengenalkan teman mereka kepada keluarga, entah teman satu sekolah atau teman dari luar sekolah. Bagi orang tua, hal itu wajib diketahui agar keluarga paham siapa saja dan dimana rumah teman anak-anak mereka.
"Rose, ini untukmu", Chris menyerahkan bingkisan berbentuk kotak berwarna peach dengan pita berbentuk bunga mawar ungu. Rose menerima hadiah itu dengan perasaan campur aduk, antara senang atau justru malah bersedih. Setelah menerima hadiah itu, Rose menatap Chris mengharapkan penjelasan tentang isinya.
"Kau buka setelah sampai di rumah. Kabari aku jika kau sudah membukanya, ingat ya." Chris mengelus pucuk kepala Rose dengan lembut, ia tersenyum sangat manis sambil masih menatap wajah bingung Rose.
"Baiklah. Oh, haruskah aku juga memberikan hadiah balasan untukmu, Chris?" Rose menatap Chris dengan wajah tengah berpikir. Chris hanya menggeleng kecil dan tertawa acuh saat melihat tingkah Rose. Lebih tepatnya, kini sekarang Chris benar-benar acuh dan berjalan meninggalkan Rose. Dari belakang, Rose menepuk pundak sahabatnya itu disambi mengomel layaknya anak kecil yang tidak dapat perhatian. Chris mengernyit saat Rose mencubit lengannya atau menepuknya sesekali, ia membiarkan perempuan kesayangannya itu melakukan apa yang ia mau karena untuk waktu yang tidak dapat ditentukan, mereka akan terpisah jarak dan waktu. Chris berharap semoga pada saat itu ia masih memiliki kesempatan untuk melihat senyum dan mendengar tawa Rose lagi. Dan untuk pertama kalinya, Chris benar-benar dibuat jatuh Cinta oleh seorang perempuan menyebalkan bernama Rose Summerset.
**
Rose tengah bersiap menuju rumah Chris, ia memilih mengenakan kaos merchandise berwarna hitam dari penyanyi favoritnya, dipadu celana jeans dan sepatu converse hitam putih. Rambutnya sengaja dikuncir kuda menggunakan karet rambut pemberian Chris di hari ulang tahunnya yang ke empat belas.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Rose
Teen Fiction📌 ON GOING STORY 📌 Rose Summerset, seorang gadis berusia 19 tahun yang jalan hidupnya sungguh penuh liku. Berjuang untuk dirinya sendiri demi mendapatkan kehidupan yang layak. Tentunya setiap jalan yang ia lalui tak sesuai dengan apa yang ia ekspe...