Sudah hampir tiga minggu semenjak insiden salah paham antara Chris dan Rose. Mereka bahkan tidak berkomunikasi sama sekali. Rose sengaja memblokir nomor Chris hingga membuat pria itu bingung bukan main dengan sikap Rose. Adnan yang mengetahui kegundahan kakaknya mencoba menyarankan Chris untuk mendatangi rumah Rose. Sebenarnya ia sempat berpikir begitu, namun rasa gengsi mengalahkan rasa rindunya yang lama berkecamuk.
"Bukankah wanita memang begitu, hm? Mereka akan merajuk seperti seolah-olah dibutuhkan. Padahal mereka sendiri juga merasakan hal yang sama dengan kita, para lelaki." Kata Chris menjawab Adnan.
"Apa salahnya membujuk wanita. Lagipula, tumben sekali kau berpikir demikian kepada Rose? Apa kau sudah mulai sadar?" Pertanyaan Adnan membuat Chris menghentikan kegiatan gym-nya. Ia memalingkan wajah ke adiknya itu dengan tatapan penuh kebimbangan.
Bukan rahasia lagi jika Chris menaruh hati pada sahabatnya itu. Bahkan mungkin keluarganya sudah mengetahui hal ini hanya saja memilih diam. Baik Claudia maupun Theo tidak mempermasalahkan tentang apa pilihan hidup anak-anaknya. Bagi mereka, hal apapun yang membuat anak mereka bahagia tidak seharusnya dibatasi, apalagi mengenai perasaan. Mereka lebih sering mengingatkan tanpa melarang. Karena sejauh ini, baik Chris maupun Adnan adalah anak yang bijak. Mereka paham betul dengan keputusan yang mereka ambil pun termasuk dengan resiko yang akan mereka tanggung nanti.
"Aku menyadari satu hal, Ad." Jawab Chris sambil menghembusakan nafasnya kasar.
"Rose tidak akan pernah menaruh hatinya padaku, bagaimana pun keadaannya, apapun alasannya." Ucap Chris menyandarkan bahu pada tembok.
Adnan hanya menyimak kakaknya itu. Posisi duduknya berubah sedikit menyamping menghadap Chris. Ia menatap heran.
"Kau pasti pernah mendengar ucapan bagini: mau bagaimana pun kita bersaing, jika saingan kita adalah masa lalunya, maka hal itu akan sulit untuk diraih. Dan, aku mengalaminya sekarang." Lanjut Chris menjelaskan. Matanya masih menatap Adnan dalam.
"Hanya karena itu kau jadi menyerah? Bukankah hanya dia satu-satunya wanita yang selalu kau puja? Bahkan dari sekian banyak wanita yang mendekatimu, hanya dia yang selalu menjadi pilihanmu, Kak." Cerocos Adnan yang hanya dibalas tawa oleh Chris. Adnan terkejut melihat hal itu.
"Ad, mungkin saat ini masih dia. Tapi belum tentu selamanya akan selalu dia. Apa kau lupa jika aku dan dia jelas berbeda, hm?" Jawab Chris sambil memajukan dagunya.
"Perbedaan? Maksudmu, iman?" Adnan menjawab santai.
Chris hanya mengangguk tenang. Ia kembali menatap langit malam tanpa bintang. Matanya menerawang jauh. Dipikirannya terdapat banyak sekali pertanyaan mengenai gadis itu. Bagaimana kabarnya, apa yang sedang dia lakukan sekarang, kesibukan apa yang mengikutinya dan bagaimana rasanya melewati hari tanpa gangguan dari seorang Chris.
Adnan membuang nafasnya. Ia menepuk pundak kakaknya itu.
"Jadi yang benar yang mana? Kau mundur karena masa lalunya atau karena iman kalian?" Pertanyaan Adnan kembali membuat Chris menoleh ke arahnya.
"Keduanya." Chris menjawab dingin. Ia kemudian berlalu meninggalkan adiknya itu mematung penuh kebingungan di ruangan gym. Segera Adnan menyusul pergi sambil merutuki kakaknya sendiri.
**
Jalanan kota sedang ramai. Lalu lalang pesepeda motor dan mobil seperti tak ada hentinya. Malam itu mereka berjalan-jalan menikmati udara malam setelah puas mengelilingi mal dan menonton bioskop. Olla membeli beberapa set baju formal untuknya magang di tempat kerjanya yang baru.
"Bagaimana? Lebih enak tinggal di kota kan?", tanya Olla yang dibalas anggukan oleh Rose.
Mereka berjalan di trotoar depan mal. Olla menggandeng tangan Rose dan mengajaknya mampir ke warung pecel rawon di seberang pusat perbelanjaan itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Rose
Teen Fiction📌 ON GOING STORY 📌 Rose Summerset, seorang gadis berusia 19 tahun yang jalan hidupnya sungguh penuh liku. Berjuang untuk dirinya sendiri demi mendapatkan kehidupan yang layak. Tentunya setiap jalan yang ia lalui tak sesuai dengan apa yang ia ekspe...