Sejak papa dan mama meninggal, aku yang menjadi tulang punggung untuk menghidupi aku dan juga adikku. Aku selalu memberikan perhatian lebih kepadanya dan aku juga selalu bercerita kepadanya begitupun sebaliknya jadi tidak ada yang di tutupi satu sama lain begitu juga aku dengan Yuko sahabatku sejak aku SMA sebenarnya aku sudah menaruh perasaanku padanya sejak pada pandangan pertama tapi aku takut menyatakan hal tersebut sekarang aku dan adikku sedang berada di ruang keluarga, tempat dimana kita berbagi cerita satu sama lain
"Kak, aku ingin bicara sesuatu sama kakak tapi kakak jangan marah ya" ucap Jurina kepadaku
"Apa yang akan Jyu katakan ya, tumben banget Jyu bicara seserius ini" batinku
"Iya dek, mau bicara apa ?" ucapku lembut
"Jyu sayang kakak, Jyu cinta sama kakak. Aku tahu kita kakak adik dan tidak seharusnya aku mempunyai rasa apalagi cinta sama kakak aku sendiri tapi aku cinta sama kakak sejauh aku menghilangkan rasa ini, aku malah makin mencintai kakak. Maafin aku kak, aku sudah berusaha melupakan perasaan ini tapi aku tidak bisa hiks hiks" jelas adikku yang sedari tadi menunduk saat mengatakan hal itu
"Aku harus apa, ma. Bukan ini yang ku mau, aku tidak tega melihatnya seperti ini" batinku
Aku segera memeluknya dan Jyu membalas pelukkanku, yang aku lakukan sekarang adalah menenangkannya. Aku tidak tahu harus berbuat apa sekarang, saat Jyu merasa tenang dia langsung melepaskan pelukkannya terlebihdahulu setelah itu aku menghapus air matanya
"Kakak tidak melarang kamu jatuh cinta dengan siapapun dek tapi jika hati kamu berlabuh di kakak itu salah sayang, karena kakak ini kakak kamu jadi tidak mungkin kakak bisa menerima ini" jelasku lembut semoga dia mengerti
"Kak, aku mohon izinkan aku mencintai kakak. Aku tidak peduli status kakak yang kakak aku sekalipun tapi aku udah terlanjur cinta sama kakak" ucapnya
"Kalau kakak tidak mau mending aku nyusul papa dan mama saja" ucap Jyu yang membuatku kesal
"Stop bicara seperti itu Jyu, sekali lagi kakak tegaskan kamu itu adik kakak dan kakak ini kakak kamu jadi kita tidak akan pernah menjalin hubungan lebih dari sekedar kakak adik dan kakak tidak ingin mendengar lagi kamu berkata nyusul papa dan mama" ucapku tegas
Setelah aku berkata seperti itu Jyu langsung pergi meninggalkanku sendiri di ruang tamu dan aku membiarkan saja dia menyendiri
Waktu berlalu begitu cepat dan sekarang sudah waktunya untuk makan siang, aku segera ke kamar adikku
Tok tok tok
"Dek, makan siang dulu yuk" ucapku dari luar kamar
Setelah tidak mendapat jawaban apapun akhirnya aku membuka pintu yang memang tidak di kunci dan aku kaget saat aku melihat banyak darah di tangan adikku lalu aku membawa adikku ke rumah sakit
"Rena, mama titip Jyu ya. Mama tahu ini berat buat kamu apalagi Jyu bukanlah adik kandung kamu tapi mama harap kamu mau ya menjaga dan menyayangi dia layaknya adik kamu sendiri" ucap mama kepadaku
"Iya ma, Rena janji akan menjaga dan menyayangi Jyu seperti adik kandung Rena sendiri" ucapku kepada mama
Pesan mama sebelum mama menyusul papa, aku gagal menjaga amanat mama
"Ma, maafin Rena. Rena, tidak bisa menjaga Jyu dengan baik sesuai perintah mama" batin ku menyesal
"Ren, gimana keadaan Jyu ?" ucap Yuko kepadaku saat berada di depanku serta menyadarkanku
Sebelum aku ke rumah sakit, Yuu kebetulan ke rumahku dan aku langsung meminta tolong kepada Yuu untuk mengantarkan kami ke rumah sakit karena aku tidak akan bisa fokus nyetir kalau keadaan adik aku aja seperti ini. Setelah Yuu mengantarkanku, dia segera memakirkan mobilnya dan disinilah dia berada
"Jyu butuh donor darah secepatnya sedangkan stock darah di rumah sakit habis" ucapku kepadanya
"Jadi aku yang akan mendonorkan darahku kepadanya" lanjutku
"Kamu yakin Ren mau donorin darah kamu ?" tanya Yuko kuatir
"Aku yakin, Yuu. Aku tahu kamu kuatir karena aku takut jarum suntik kan tapi aku tidak punya pilihan lain Yuu karena stock darah disini tidak ada sedangkan darah aku dengannya kebetulan sama sedangkan kamu dengannya berbeda" ucapku menenangkan Yuu walaupun aku sendiri sedang menengkan diri karena aku benar-benar takut saat ini tapi aku harus berani demi adikku
"Baiklah, aku akan menemani kamu" ucap Yuu yang pasrah
"Iya Yuu, makasih. Ayo kita masuk" ucapku dan hanya di balas anggukan kepala oleh Yuko
Setelah aku transfusi darah untuk adikku, aku di bawa ke ruang rawat adikku oleh Yuu dan Yuu juga meminta dokter supaya aku di rawat disini melihat aku yang pucat setelah keluar dari ruang transfusi darah, sesampainya di ruang rawat, aku mengobrol sebentar dengan Yuu
"Yuu, jika adikku bangun terlebih dahulu daripada aku. Aku minta tolong sama kamu tolong urus adikku dulu setelah itu aku yang akan menggantikan kamu" pintaku kepada Yuko
"Iya Ren, beristirahatlah jangan pikirkan yang lain karena aku yang akan melakukannya sesuai permintaan kamu" ucapnya kepadaku
"Karena tanpa kamu minta tolong sekalipun, aku akan membantu kamu karena kamu orang yang ku cinta" batin Yuko
"Makasih Yuko" ucapku sambil memejamkan mataku
"Andai kamu pacarku Yuu, pasti aku sudah bahagia bisa ditemani oleh gadis secantik dan sebaik kamu" batinku sebelumku terlelap
Aku rasa, aku sudah cukup lama aku tertidur. Saat ku membuka mata yang ku lihat Yuko sedang mengurusi adikku, aku senang melihatnya setelah merasa membaik aku segera bangun dan menghampiri keduanya
"Sudah bangun Ren, sebaiknya istirahat dulu muka kamu masih agak pucat" ucap Yuko yang kuatir kepadaku dan aku menyukai hal itu
"Tenang saja Yuu, aku udah mendingan kok lagipula aku sudah tertidur lama. Aku ingin bicara sesuatu kepada adikku juga dan kamu tetap disini ya" ucapku saat aku melihat gerak gerik Yuko yang akan meninggalkanku
Aku menghembuskan nafas kasar sebelum aku mengatakan hal ini
"Kakak terima cinta kamu tapi dengan syarat tidak akan ada kejadian seperti ini lagi, cukup kakak kehilangan papa dan mama saja jangan sampai kakak kehilangan kamu juga. Kakak takut sekaligus sedih lihat kamu yang nekat bunuh diri sampai akhirnya berada disini, kakak merasa sudah gagal menjaga kamu. Kakak harap kamu bisa janji sama kakak untuk tidak mengulangi hal tersebut lagi dan cukup ini terakhir kalinya kamu seperti itu" ucapku yang tidak boleh egois
Aku mengesampingkan perasaanku hanya demi adikku, egoiskah aku ? Atau terlalu bodohkah diriku ?
"Aku tahu kamu akan melakukan hal ini Ren karena kamu sayang dengan Jyu, semoga keputusan kamu ini benar ya dan semoga kamu juga merasakan cinta terhadap Jyu sehingga kalian mempunyai cinta yang terbalas satu sama lain. Aku rela melepaskanmu Ren walaupun aku juga mencintaimu dalam diamku saja dan tidak seberani adikmu yang mengatakan langsung kepadamu tapi aku selalu berdoa semoga kalian bahagia dan aku senang bisa mencintai kamu walaupun kamu bukan milikku. I love you, Ren" batin Yuko sambil tersenyum melihat keduanya
"Maafin aku Yuu, seandainya aku mengatakan lebih awal kalau aku sayang dan cinta sama kamu pasti sekarang kita akan menjadi pacar yang berbahagia. Maafin aku yang terlalu pengecut untuk menyatakan cinta, sekali lagi maafkan aku. Aku terpaksa harus melepaskanmu dan mengubur cinta ini sedalam-dalamnya, semoga keputusan aku ini tidak salah dan mulai saat ini aku akan belajar mencintai adikku sendiri. Semoga kamu menemukan kebahagiaan kamu, Yuu. Aku bahagia pernah mencintai kamu dalam diam, walaupun kamu bukan menjadi milikku. I love you" batinku sambil tersenyum kecil kepada Yuko
"Maafin aku kak, aku janji tidak akan seperti ini lagi dan makasih kakak mau menerima cintaku" ucapnya sambil tersenyum
Aku hanya tersenyum dan tidak membalas perkataan adikku yang baru resmi menjadi pacarku, entah aku harus bersikap seperti apa nantinya semoga hari-hariku dengannya berjalan lancar
TAMAT
KAMU SEDANG MEMBACA
1. One Shoot
Short StoryBudayakan membaca sebelum lanjut! Cerita ini GxG (Girl x Girl) dan G!P (Girl x Girl Futa) Kalau tidak tahu, cari tahu dulu apa itu futanari sebelum baca cerita ini. Kalau sudah tahu, kalian bebas mau membacanya atau mengabaikan cerita ini. Tapi, kal...