Tidak berbeda dari biasanya, setiap hari harus sekolah dan sekolah walaupun sudah lulus ya disini aku mencari pasangan yang bisa di ajak menjadi partner sex
Aku futanari dan aku menyukai perempuan itu yang membuatku menyukai alat kelamin ganda ini karena aku bisa menjelajahi vagina partnerku nanti
Sebelumnya aku sudah mengatakan kepada papi dan mami supaya mengizinkan aku untuk sekolah lagi biar aku bisa mendapat partner sex yang seumuran denganku akhirnya papi dan mami setuju dengan usulku, saat itu aku masuk ke sekolah milik papi sebagai murid pindahan di kelas 11
Namaku Xevilia Shani Joexty, anak tunggal dari Ryvine Verandra Joexty dan Alvenia Shinta Joexty. Walaupun papi Ve dan mami Shinta sama-sama perempuan tapi aku menyayangi mereka karena tanpa mereka, aku tidak ada disini dan papi bilang kalau papi itu juga futanari
Saat di sekolah baru yang aku lakukan adalah mengawasi semua perempuan yang ada di kelasku setiap harinya dan ternyata ada satu gadis yang membuatku ingin memangsanya perlahan tapi pasti, kami saling dekat dan selangkah lagi aku akan memilikinya
Hari ini, aku tahu dia ada jadwal piket jadi aku pura-pura pulang untuk mengawasinya dari luar kelas, tidak lama kemudian teman-temannya sudah pulang lebih awal karena pekerjaan mereka telah selesai sedangkan aku menghampiri Gre di kelasnya setelah memastikan tidak ada orang lain selain aku dan Gre
"Belum pulang Gre ?" tanyaku
"Belum Shan, kamu bukannya sudah pulang kok masih disini ?" ucap Gracia
"Belum Gre tadi aku beli minum dulu buat kamu, nih minum dulu kamu pasti haus" ucapku
Aku memberikan sebuah botol air putih yang sebelumnya aku beli dan sudah aku kasih obat tidur dalam skala kecil lalu Gre menerimanya tanpa curiga
"Makasih Shan, kebetulan banget air aku habis" ucap Gracia
Gre minum dari minuman yang aku berikan
"Kok ngantuk ya Shan" ucap Gracia
"Efek obatnya sudah bekerja, bagus deh kalau begitu" batinku
"Mungkin efek kamu cape makanya kamu ngantuk, aku antar kamu pulang ya" ucapku
"Iya Shan" ucap Gracia
Gre langsung pingsan untung saja aku cepat menangkapnya, aku membawa Gre beserta tasnya ke ruangan khusus milikku dimana tempat itu papi sediakan untukku kalau aku bosan dengan pelajaran
Sampai di ruangan, aku menaruh tasku dan tas Gre terlebih dahulu sebelum aku masuk ke play room yang sudah aku modifikasi sedemikian rupa
Sebelum bermain, aku melepaskan seluruh pakaiannya dan membaringkan Gre di atas bondage bed lalu aku memfoto dirinya yang naked setelah puas memfoto aku memakaikan kembali pakaiannya kecuali cd karena cd nya aku masukkan ke mulut Gre dan sebagai penutup, aku plaster mulutnya
Pakaian telah terpasang kembali lalu aku mengikat tangannya dengan borgol yang berada di masing-masing sudut bondage bed begitu juga dengan kakinya jadi kakinya terbuka lebar sehingga aku bisa melihat vaginanya dari bawah sini tapi tidak enak sebaiknya aku menaikkan saja roknya sehingga vaginanya terlihat lebih jelas
Aku mengelus vaginanya yang tidak tertutup cd dan aku melihat dia mulai sadar, saat sadar dia memberontak tapi sayang kaki dan tangan dia di borgol jadi dia tidak bisa memindahkan tanganku yang sedang asik mengelus vaginanya
"Disini tidak ada siapa-siapa jadi tidak akan ada yang menyelamatkanmu, berteriak saja dirimu tidak bisa karena di mulutmu ada cd milikmu sendiri" ucapku
Aku mengeluarkan hp lalu membuka galery dan memperlihatkan foto kepada dia, dia kaget saat melihat foto naked dirinya ada di hp milikku
"Aku tidak akan menyebarkan foto naked ini tapi dengan syarat kamu harus menjadi partner sex ku, tugasmu adalah memuaskanku dengan memberikan tubuhmu untuk aku pegang dan keperawananmu serta tubuhmu hanya untuk milikku" ucapku
KAMU SEDANG MEMBACA
1. One Shoot
Short StoryBudayakan membaca sebelum lanjut! Cerita ini GxG (Girl x Girl) dan G!P (Girl x Girl Futa) Kalau tidak tahu, cari tahu dulu apa itu futanari sebelum baca cerita ini. Kalau sudah tahu, kalian bebas mau membacanya atau mengabaikan cerita ini. Tapi, kal...