Antara Aku dan Dia

1.3K 25 1
                                    

Hari ini sama seperti hari-hari biasanya, melakukan rutinitas dari hari senin sampai minggu kembali

Bosan ? Tentu
Lelah ? Pasti

Tapi aku ga akan patah semangat kalau aku lelah dan bosan bagaimana nasib karyawanku. Kalian pikir saya udah tua ya hahaha kalian salah, aku masih anak SMA kelas 3 yang telah di bebankan untuk mengelolah perusahaan terbesar di Asia.

Orang tuaku sudah meninggal saat perjalanan menuju bandara sejak saat itu aku bekerja di kantor milik mendiang papa jadi aku akan ke kantor setelah pulang sekolah dan aku juga tidak sendiri, aku di bantu oleh kak Melody, dia adalah kakak sepupuku dan kak Mel juga bekerja di kantor papa tetapi tidak serumah denganku dan orang tua kak Mel juga sama sepertiku sudah meninggalkan kami terlebih dahulu.

Rumah yang besar hanya untuk seorang diri maka dari itu aku memutuskan untuk tinggal di apartemen dan membiarkan rumah itu di rawat oleh asisten rumah tangga ku.

Sedari tahu aku hanya menjelaskan dan tidak memperkenalkan diri hehe, maafkan kelupaan. Namaku Alvenia Verandra Revald, aku anak tunggal makanya saat kehilangan kedua orang tuaku aku merasa sangat kesepian tapi saat di kantor aku ga sendiri karena ada kak Mel yang selalu menemaniku

...

Pagi ini untung hari sabtu, sekolah libur tetapi aku harus bertemu dengan seseorang yang katanya akan berbisnis denganku dan bertemu tidak jauh dari apartemenku

Disinilah aku sekarang berada di sebuah resto dan selang beberapa menit kemudian sepasang suami istri serta seorang gadis menemuiku

"Pagi miss, maaf membuatmu menunggu" ucap pria tersebut

"Apa tujuan kalian membuat janji kepada saya di hari libur" ucapku datar

Bahkan aku tidak mempersilakan mereka duduk, tidak sopan bukan tapi biarlah mereka saja sudah mengangguku di hari libur dan ku lihat mereka langsung duduk di tempat kosong tapi tidak dengan gadis tersebut karena posisi duduk kami saling berhadapan sekarang dan meja ini khusus untuk 4 orang

"Jadi gini miss, kedatangan kami kesini untuk meminjam uang 500 juta dan sebagai gantinya saya tukar dengan anak saya yang masih gadis ini dan miss boleh melakukan apa saja terhadapnya" ucap pria tersebut dengan lancar

Aku hanya melirik sekilas ke mereka dan memfokuskan kepada gadis tersebut walaupun dari raut mukanya tidak terbaca sama sekali bisa aku pastikan dia pasti sangat sedih dan ternyata masih ada ya orang tua yang rela menjadikan anaknya sebagai ganti untuk pinjaman atau sebagai jaminan hutang.

Gadis di depanku sekarang, ku rasa tidak jauh berbeda umurnya denganku dan mereka mengajakku kesini hanya demi meminjam uang yang tak kecil sebesar 500 juta dan sebagai gantinya anaknya boleh ku bawa pulang dan terserah mau di perlakukan apa saja, orang tua macam apa mereka ini

"Bagaimana miss ?" tanya pria tersebut

"Baiklah, ini cek seharga 500 juta dan jangan pernah temui gadis ini lagi" ucapku yang langsung memberikan sebuah cek kesepasang suami istri itu

"Tenang aja miss, kami ga akan menemuinya lagi kalau begitu kami permisi" ucap perempuan itu lalu pergi bersama suaminya

"Siapa namamu ?" tanyaku datar

"Helena Naomi Levino, panggil Naomi aja miss" ucap gadis yang bernama Naomi tersebut

"Ikut aku sekarang" ucapku yang langsung membawanya ke apartemenku

Setelah menempuh perjalanan beberapa menit akhirnya aku dan Naomi sudah berada di apartemenku, sekarang kita berdua sudah berada di ruang tamu

"Silakan duduk" ucapku yang mempersilakan dia dan kita mulai duduk berhadap-hadapan

1. One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang