Seungmin bangun pagi sekali, dia sedang sibuk mengecek isi kulkas di dapur. Cuaca dingin ini membuat nya ingin makan sup. Dia pun mengolah bahan-bahan yang ada dengan jemari terampilnya.
" Kau sedang apa?" Jisung mengambil air minum dan duduk di kursi yang ada di samping dapur.
" Aku ingin makan sup, cuacanya sangat dingin membuat ku lapar."
" Oh..." Seungmin melirik Jisung dengan ujung matanya. Leher putih Jisung banyak ternodai oleh tanda merah ke biruan, tapi Seungmin seolah paham tanpa harus di jelaskan oleh Jisung.
Harum masakan Seungmin mengusik ketenangan para penghuni bungalau.
" Apa yang kalian lakukan di dapur pagi-pagi begini?!" Yang tertua berdiri tegak di tangga. Dengan piyamanya dia menghampiri Jisung dan Seungmin.
" Maaf, bila bau masakan ku mengganggu anda." Seungmin tertunduk. Mata tajam itu sulit untuk di tatap olehnya.
" Sayang... Kau rajin sekali, tau saja kalau aku lapar. Kau memang pengertian." Tangan Minho tiba-tiba melingkar indah di pinggul Seungmin, entah sejak kapan dia disana. Minho memeluk Seungmin dari belakang dengan manja, membuat yang sedang memasak salah tingkah.
Chan menjaga jarak dengan ke duanya dan memilih duduk bersama Jisung.
" Apa yang kau masak?" Tanya Chan dengan tatapan tajamnya.
" A.. aku.. masak sup ayam.. iya.." Jawab Seungmin sedikit ragu.
" Kenapa kau menatap pacar ku begitu?" Minho yang berada di belakang Seungmin mulai terganggu dengan tatapan Chan pada kekasih bayarannya itu.
" Aku punya mata! Terserah aku ingin melihat ke sebelah mana!"
" Tapi aku tidak suka caramu menatap dia!" Minho menaikan alisnya.
" Aduhh.. kakak ipar tenanglah. Ini masih pagi. Minnie... Apa sup nya sudah matang?" Seungmin mengangguk.
" Benarka sayang? Aku ingin mencobanya." Minho sangat mesra.
" Sejak kapan kau suka makanan berkuah?" Chan tau betul kesukaan adiknya.
" Aku menyukai apapun yang di masak oleh Seungminku. Itu tidak ada urusannya dengan mu!"
" Sayang mana? Biar ku coba, aaa.." Seungmin meniup pelan kuah sup itu sebelum sampai ke Minho.
" Bagaimana?" Seungmin menantikan rekasi Minho.
" Enak seperti biasa. Hanya saja, kau memasak ayamnya kurang lama sedikit jadi kaldunya belum keluar." Minho menambahkan kaldu ayam instan, sedikit garam dan lada.
" Aku tau kau manis, tapi jangan membuat sup yang sama manis nya dengan mu sayang. Sekarang cobalah!" Minho menyuapi Seungmin.
" Wah, enak!" Seungmin terpukau dengan racikan pria tampan itu.
" Benarkah? Kak Minho aku juga mau... Aaa.." Jisung bersikap manja. Tidak seperti biasa, kali ini Minho mengacuhkan kemanjaan Jisung dan lebih memilih menatap Seungmin.
" Eh, ada apa ini? Baby, kenapa pagi-pagi sudah cemberut begitu? Hmmm.." Hyunjin datang menggoda kekasihnya. Dia memegang pipi tebal Jisung hingga Jisung mempoutkan bibirnya.
" Baby... Sakit..." Keluh Jisung dan Hyunjin memeluk manja kekasihnya tersebut.Seungmin menyiapkan sup dan nasi untuk dirinya dan Minho di meja makan.
" Wah teganya kau, masa hanya kak Minho yang di sediakan sarapan! Untuk aku dan Jisung mana?" Protes Hyunjin.
" Iya kakak ipar kami juga lapar!"
" Baiklah akan ku siapkan. Kakak?" Seungmin menatap Chan. Dengan wajah malas Chan bangkit meninggalkan mereka dan kembali kekamarnya. Seungmin hanya bisa terdiam.
" Sudah tidak perlu di ambil hati, sikapnya memang seperti itu. Duduklah!" Minho menarik pelan bangku yang ada di sampingnya, berharap Seungmin mengisi kekosongan disana.
" Kami bagaimana?" Hyunjin masih berharap.
" Hanniee... Kau bisa kan masakan sesuatu untuk adik ku yang tidak berguna itu? Aku ingin menikmati makanan ini berdua dengan pacarku. Tolong hargai kami." Minho merangkul Seungmin dan mereka mulai bersantap dengan tenang.
Melihat itu Jisung menghentakan kaki kencang dan pergi keluar.
" Dia kenapa? Apa yang semalam kurang ya? Baby... Tunggu aku!" Hyunjin berlari menjemput Jisung.
---
Siang ini rencananya mereka akan pergi memancing bersama di danau dekat bungalau. Seungmin sudah bersiap dengan kaos, sweater cream dan celana pendek.
" Kau pakai sweater disiang hari?" Minho menatap nya aneh.
" Aku tidak kuat dingin. Udara di sini cukup dingin bahkan di siang hari." Alis Minho terangkat mendengar pernyataan Seungmin.
" Pakai ini!" Minho memasangkan topi pada Seungmin.
" Meskipun udaranya sejuk tapi tetap saja, terkena matahari langsung seharian itu tidak baik." Seungmin merasa sangat berterimakasih dengan perhatian Minho. Dia menunjukan nya dengan senyum tulus di wajahnya.
Minho dan Hyunjin duduk dipinggir danau untuk memancing ikan, Chan menyiapkan tempat barbeque, Seungmin dan Jisung pergi ke dekat pondok kecil untuk mencuci sayuran.
" Seungmin-ah... Bolehkah aku tanya sesuatu padamu?" Jisung memulai percakapan.
" Boleh,"
" Tapi kau jangan marah."
" Memangnya, apa yang ingin kau tanyakan?"
" Kau bukan pacar kak Minho kan?" Seungmin menghentikan kegiatanya dan balik menatap Jisung.
" Sudah tidak perlu terkejut. Aku tau betul siapa kak Minho itu. Jika kau pacarnya, kau tidak akan lolos semudah itu tanpa ada bekas. Dan lagi, kak Minho itu sangat liar... Dia tidak mungkin cukup sekali melakukannya." Tenggorokan Seungmin terasa kering mendengar cerita Jisung itu.
Jisung tersenyum melihat reaksi Seungmin yang gugup dan salah tingkah. Dia meninggalkan Seungmin yang masih terpaku di sana. Chan menghampiri Seungmin dengan beberapa ikan di wadahnya dan sebuah pisau.
" Kenapa kau masih disini? Apa mencuci sayuran itu begitu sulit bagimu?" Suara Chan menyadarkan Seungmin dari pikiran peliknya.
" Tidak! Ini aku sudah selesai!" Seungmin segera membawa sayuran itu menjauh dari Chan.
" Akh!" Teriakan Chan membuat Seungmin melangkah kembali mendekatinya.
" Kak kau kenapa?" Tangan kiri Chan terluka dan berdarah.
" Ikan sialan! Kalau kau tidak mau mati, jangan kau makan umpan pedopil itu! Menyusahkan saja!" Chan memarahi ikan yang masih menggelepak itu.
" Kakak tunggu sini! Aku ambil obat dulu!" Seungmin berlari mengambil kotak pertolongan yang dia simpan di tasnya.
Kyuji_25

KAMU SEDANG MEMBACA
[ BL ] SECRET
Fanfic[ 2MIN AREA ] kehidupan itu penuh misteri Bijak sebelum membaca! Book ini mengandung unsur dewasa [ 23+ ]. #2min #bxb #drama #adult #NC