13

906 85 2
                                    

Minho sedang mengurung diri dikamarnya. Dia melepas kasar dasi di lehernya dan membantingnya ke ranjang. Di tatapnya wajah yang di benci di sana, pantulan dirinya yang begitu memuakan di cermin.

" AKHHHH!!!"

PRANKK!!

Cermin itu pun hancur dan jatuh berhamburan seperti perasaannya saat ini. Wajah sendu itu terus mengusik nuraninya. Kini giliran vas cantik di pojok ruangan yang menjadi sasarannya. Minho membanting vas itu hingga hancur berkeping-keping.

Jeongin yang mendengar keributan dari kamar sang kakak berlari dan mencoba mengetuk pintunya namun tak ada jawaban.

BRUGH!! PRANKK!!!

Lagi-lagi terdengar jelas benda yang di hantam keras dan pecah. Jeongin sekuat tenaga berusaha mendobrak dan memanggil-manggil sang kakak.

" Kak ada apa? Kak buka pintunnya!!" Jeongin mengetuk dengan kencang

" AKHHHH!!!" Hanya teriakan frustasi Minho yang menyahutinya.

" Bagaimana ini? Aku harus bagaimana?" Jeongin semakin panik, dia takut terjadi hal-hal yang tidak dinginkan.

" Telpon! Benar! Kak Seungmin!!" Jeongin berlari kekamarnya dan berusaha menghubungi Seungmin.

.
.
.
.

[📞🐶] " Jeongin ada apa?"

[📞🦊] " Kakak! Tolong cepat kemari!"

[📞🐶] " Jeongin-ah aku...

Prank!!!

Mendengar suara benda yang kembali pecah, Jeongin berlari menuju kamar Minho.

[📞🦊] " KAK MINHO!! HENTIKAN!! KAKAK!!!"

[📞🐶] " Yang Jeongin? Hallo??"

[📞🦊] " Kak Seungmin, cepatlah kemari kak! Cepat!" Suara Jeongin menjadi berat dan terdengar terisak-isak.

[📞🐶] " Kau tenang ya, aku akan segera ke apartemenmu! Kau tunggu aku!"
.
.
.
.

Seungmin terdiam sesaat, di genggamnya kuat ponsel itu.

" Ada apa?"

" Jeongin menelponku. Suara nya terdengar sangat panik. Dia juga sepertinya menangis."

" Apa bos kak Changbin menyiksanya?"

" Entahlah, tapi..."

" Tapi apa? Ayo kita susul dia sebelum terjadi hal yang tak di inginkan!" Felix menarik tangan Seungmin, tapi Seungmin masih ragu.

" Ayolah... Ayo!!"

Di luar mereka tak sengaja bertemu Changbin yang baru datang untuk menemui mereka. Changbin pun mengantarkan keduanya ke apartemen sang bos.

Jeongin terduduk lemas di depan pintu kamar Minho. Tak ada yang bisa di lakukan. Dia ketakutan, pikirannya kalut. Dia hanya bisa bersembunyi di balik kedua lututnya.

" Jeongin-ah! Apa yang terjadi?" Seungmin mendekatinya dan mengecek keadaannya.

" Kakak, tolong lah kak Minho! Kamarnya terkunci! Aku sudah mencoba memanggil-manggilnya namun tak ada jawaban juga! Kak tolong kakakku!!" Rengek Jeongin pada ketiganya.

" Kakakmu?" Seungmin merasa aneh.

" Ya sudah! Kalian berdua menyingkir! Biar aku dobrak pintu ya!" Changbin bersiap, dia menedang kencang beberapaka kali pintu kamar Minho hingga akhirnya terbuka.

Tetesan darah mengiasi setiap sisi ruangan. Minho sedang bediri di depan kaca yang sudah hancur, dia menggengam sisi kaca tersebut sementara pergelangan tangan kirinya sudah robek dan mengeluarkan darah segar.

[ BL ] SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang