7

752 92 0
                                    

Tok!! Tok!!

Ketukan dipintu kost nya memaksa Seungmin yang sedang sibuk di depan laptop untuk bangkit menuju pintu.

" Sepupu ku!" Teriak Felix saat Seungmin membuka pintu. Lelaki berambut blonde itu langsung memeluk rindu.

" Angin apa yang membawamu kemari?"

" Aku bawa sesuatu untukmu. Taraa..." Felix menujukan jinjingannyan yang besar.

" Apa ini? Kau bilang sedang mengumpulkan uang, tapi malah belanja yang tidak-tidak!" Keluhan Seungmin sama sekali tak di perhatikan oleh Felix. Dia terus mengeluarkan pakaian mahal dari dalam tas itu.

" Ini semua untuk mu!"

" Kenapa untuk ku? Aku masih memiliki pakaian yang bagus. Dan lagi uang yang ku transfer hari itu, aku benar-benar tidak ingin balasan apapun."

" Ini semua bukan dari ku, tapi dari bos kak Changbin. Kalau aku tidak menyampaikan nya padamu bisa-bisa kak Changbin di tendang dari perusahaannya."

" Kak Minho?"

" Iya..."

Seungmin kembali mengingat kata-kata Minho yang pernah dia ucapkan.

" Aku pikir dia tidak serius dengan perkataannya malam itu," Gumam Seungmin.

" Memang apa yang dia katakan padamu?"

" Felix, aku tidak ingin menerima semua ini. Bawa lah kembali!" Seungmin merapikan semuanya kedalam tas kembali.

" Loh kenapa? Ini kan bagus?"

" Aku tidak mau menerima apapun lagi dari dia. Aku tidak ingin ada hubungan lagi dengannya. Perjanjian kami hanya sampai acara keluarga itu saja, selebihnya aku dan dia tidak harus menjalin hubungan lagi."

" Apa dia bersikap kurang ajar padamu?"

" Justru karena dia terlalu baik, aku takut salah mengartikan kebaikannya itu."

" Wah... Wah... Aku mengerti sekarang. Jangan-jangan kau jatuh hati padanya ya?"

" Bukan begitu...." Seungmin menghela nafas, dia tidak mengerti lagi dengan sepupunya tersebut.

" Seungmin-ah, jangan kekang dirimu lagi. Bukalah hati mu untuk seseorang agar kau tidak kesepian lagi..." Felix memeluk manja saudaranya itu.

" Baiklah, tapi tidak dengan tuan besar itu juga. Aku tidak mau menjadi simpanannya yang lain,"

" Apa maksudmu?"

" Sudahlah tidak perlu dibahas, yang penting sekarang kau bawa kembali semua pakaian ini. Aku tidak menginginkannya."

" Tapi... Kau sendiri saja yang kembalikan padanya, aku tidak berani."

" Suruh kak Changbin saja."

" Apa lagi dia." Seungmin kembali menghela nafasnya. Dia sama sekali tidak ingin bertemu dengan sosok liar yang memikat itu lagi. Tapi apa daya, sepupunya itu tidak bisa diajak kerja sama.

____

Sore ini Seungmin datang ke perusahaan Minho. Dia memakai celana bahan, kaos putih polos yang di balut dengan hodie biru tua. Seungmin menunggu Changbin di depan pintu lobby.

" Seungmoo! Syukurlah kau disini!" Ucap Changbin dengan nafas yang terengah-engah.

" Ada apa?"

" Ikut aku!" Changbin menarik Seungmin kedalam, dia meminta bantuan Seungmin untuk berbicara dengan klien. Seungmin mengambil jurusan bahasa Inggris di kampusnya, masalah kecil baginya jika hanya menjadi translater dadakan untuk Changbin.

Minho yang baru selesai meeting fokusnya berubah tat kala melihat wajah manis itu di ruangan Seo Changbin. Tak lama klien berpamitan, Minho masuk menemui keduanya.

" Sore bos," Sapa Changbin namun Minho mengacuhkannya.

" Sedang apa kau disini?" Di matanya hanya ada si manis hodie biru yang berdiri di sebrangnya. Seungmin mendekat dengan membawa tas besar yang kemarin Felix berikan padanya.

" Kita bicara diruangan ku saja!" Minho membuka kan pintu untuk Seungmin.

Seungmin duduk di hadapan Minho, dia meletakkan tas besar itu di meja sang bos besar.

" Aku harap kau tidak tersinggung dengan ini, tapi aku sungguh tidak bisa menerimanya. Dan uang 20jt yang sudah kau transfer, aku telah kembalikan kerekening asalnya." Minho tersenyum tipis. Dia bangkit dan berjalan mendekati Seungmin. Diputar kursi si manis itu hingga kini wajah mereka berhadapan.

" Kau mau jual mahal denganku?"

" Sudah ku bilang bukan begitu! Perjanjian kita hanya untuk acara keluargamu dan kau sudah memberikan semuanya sesuai dengan perjanjian, bagiku itu sudah cukup. Kau bahkan memberiku hadiah laptop, dan sekarang untuk barang-barang ini aku tidak bisa menerimanya lagi!"

" Apa kau merasa bersalah pada manusia bedebah itu, jika menerima barang dariku? Kau tidak ingin selingkuh rupannya."

" Selingkuh?" Seungmin sama sekali tidak mengerti dengan apa yang ada di pikiran Minho. Saat fokus Seungmin terbagi, Minho dengan sigap membekapnya dengan sapu tangan yang sudah dia beri obat bius. Seketika Seungmin pun terlelap.

" Kau tidak ingin bermain, maka dari itu aku yang harus inisiatif sendiri bukan?" Minho membelai pipi putih itu dan membopongnya keluar. Semua orang di kantor hanya terdiam dan pura-pura tak melihat.

Changbin yang melihat kejadian itu pun tidak bisa berbuat banyak. Salah-salah karier dan pekerjaannya lah yang menjadi taruhan.

" Kelinci brengsek! Apa yang harus ku lakukan!" Batin Changbin memberontak, dia tidak ingin terjadi apa-apa pada calon sepupu iparnya.

Kyuji_25

[ BL ] SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang