4

774 93 1
                                    

Seungmin sedang berjalan-jalan santai sambil menyeruput sebotol susu yang baru dibelinya di toserba dekat kampusnya.

" Wah hebat! Lihatlah jam tangan baru nya yang mahal!"

" Ini gila! Berapa ronde yang kau lewati untuk mendapatkan jam semahal ini?"

" Dia benar-benar jalang! Wajahnya saja lugu, tapi ternyata dia simpanan, hahaha.."

" Kembalikan! Itu milikku!"

Keributan itu menarik perhatian Seungmin. 3 orang siswa sedang membully teman satu sekolahnya. Awal nya Seungmin ingin mengacuhkan saja anak-anak itu tapi

Bugh! Bugh!!

" HEI HENTIKAN! APA KALIAN SUDAH GILA!" Seungmin menjadi benteng anak lemah itu.

" Kak, tidak usah ikut campur! Ini bukan urusan mu!"

" Tidak baik mengeroyok orang seperti itu! Kalau kalian laki-laki, maju satu lawan satu!"

" Hahaha... Kakak mau melawan kami? Jangan salahkan kami jika wajah manis kakak menjadi biru-biru ya!"

" Terlalu banyak bicara!" Seungmin dengan cepat mengambil jam tangan yang bukan pada tuan nya itu.

Melihat itu, ketiga anak itu pun menyerang Seungmin, tak disangka pemilik wajah manis itu memiliki ilmu bela diri yang tidak main-main sehingga membuat ketiganya kewalahan.

" Pergilah! Ibu kalian pasti mencari kalian." Mereka pun lari tunggang langgang. Seungmin menatap anak lemah itu. Dia masih memegangi tangannya yang tergores dan berdarah.

Seungmin berjongkok, membuka tasnya dan mengobati luka anak itu. Yang diobati hanya diam dan menatapnya heran. Selesai mengobati Seungmin mengembalikan jam tangan anak itu.

" Ini minumlah! Kau harus banyak minum susu supaya tidak lemah begini!" Seungmin mengelus lembut surai anak itu dan pergi.

" Yang Jeongin! Kau tidak apa-apa? Kenapa tanganmu di balut? Apa teman-temanmu mengganggumu lagi?" Minho terlihat begitu khawatir.

" Aku tidak apa-apa daddy. Kakak itu sudah menolongku dan membantu mengobati lukaku." Minho memandangi punggung yang berjalan menjauh dari dia dan Jeongin.

" Daddy aku masih terlalu lemas untuk berjalan, bisa bantu aku?" Minho mengangkat tubuh Jeongin dan memapahnya menuju mobil.

" Kita kerumah sakit dulu untuk mengecek keadaanmu!" Jeongin mengangguk pasrah.

Seungmin ternyata memperhatikan kejadian tersebut dan mengingat kembali perkataan 3 siswa nakal tadi, dan entah kenapa itu malah menuntunnya akan perkataan Chan yang menyebut Minho pedopil.

" Kenapa aku memikirkan ini? Lagi pula apa peduliku?" Seungmin kembali mengacuhkan pikirannya soal bos calon sepupu iparnya tersebut.

Minho membawa Jeongin kerumah sakit untuk memeriksa keadaannya. Setelah mengambil obat, Minho mengantarkan Jeongin sampai depan apartemen Minho. Jeongin tinggal disana sendirian, terkadang Minho juga bermalam di sana bersamanya.

" Daddy tidak tinggal untuk malam ini?" Jeongin terlihat sedih saat Minho melepaskan genggamannya.

" Aku masih ada pekerjaan. Makanlah buburnya, lalu minum obat dan istirahat. Jangan bergadang!"

" Kapan daddy punya waktu lagi untuk ku? Akhir-akhir ini aku sering mimpi buruk karena daddy tidak disampingku."

" Kau harus bisa mengatasi trauma mu itu. Kau sudah dewasa. Aku tidak mungkin selalu bersamamu."

" Daddy punya yang lain?" Jeongin mencoba menerka segala gerik tertua.

" Masuk lah, sudah malam..." Minho mendorong perlahan tubuh Jeongin dan kemudian menutup pintu apartemen tersebut. Sebuah pesan masuk ke ponsel Minho.

" Sial!" Dia bergegas pergi dari sana.

___

Seungmin berniat membeli makan malam tertahan oleh seekor puppy kecil yang meronta kesakitan karena kakinya terikat sesuatu. Dia pun menghampiri puppy malang tersebut dan melepaskan jeratan di kakinya. Sang puppy pun mendusel manja pada kaki Seungmin.

" Sudah, tidak perlu berterimakasih. Kau lucu sekali." Seungmin mengelus bulu puppy coklat itu.

" Ini kejadian langka. Seekor puppy menyelamatkan puppy lainnya." Seungmin menatap teliti orang yang berdiri di hadapannya.

" Kau?" Ternyata Chan yang berdiri di sana. Kedatangan Chan menakuti puppy kecil tadi hingga membuatnya berlari menjauh.

" Kakak sedang apa disini?"

" Jadi kau tinggal disini?" Chan memperhatikan lingkungan sekitar tempat tinggal Seungmin.

" Hmm," Seungmin mengangguk.

" Apa Minho sering datang kemari?

" Kalau itu..." Seungmin menggaruk kepala belakangnya untuk menutupi rasa gugupnya.

" Tentu saja!" Tegas Minho yang turun dari mobil dan mendekati Seungmin lalu merangkulnya.

" Ada apa dengan mu? Kenapa kau terus mengganggu pacarku? Carilah pacar sendiri, jangan jadi pengganggu hubungan orang."

" Kata-kata itu terasa lebih pantas untuk seseorang, benarkan?" Chan terkekeh. Kepalan Minho menguat seiring senyum Chan yang semakin terkuak.

" Baiklah aku pergi dulu." Chan berlalu begitu saja.

" Sial! Apa kali ini dia tidak main-main? Kenapa dia sangat menginginkan Seungmin?" Batin Minho terusik.

" Kalu begitu aku juga per__"

" Tunggu!" Minho menarik tekuk Seungmin dan membuat Seungmin terkejut.

" Diamlah, sampai dia berlalu!" Bisik Minho.

Seungmin hanya pasrah dan mengikuti. Lagi pula ibu jari Minho digunakannya untuk tetap menjaga jarak aman antara mereka. Setelah mobil Chan berlalu Seungmin pun kembali bebas.

" Aku sudah transfer untuk yang tadi. Sekali lagi kau mengerjakan tugas mu dengan baik."

" Apa? Maksudmu?" Seungmin mengecek ponselnya dan Minho benar-benar mentransfernya. Belum sempat Seungmin berkata-kata Minho pun pergi.

.
.
.
.

[🐶] " Apa kau sungguh-sungguh dengan jumlahnya?"

[🐰] " Kenapa? Apa 5jt kurang? Kau mata duitan juga rupanya."

[🐶] " Bukan begitu."

[🐰] " Jaket yang kau pakai mirip dengan seseorang."

[🐶] " Kenapa tiba-tiba membahas pakaian sih? Ini jaket diskonan, tentu saja banyak yang pakai!"

[🐰] " Aku tidak suka. Besok ku kirim pakaian limited untukmu!"

[🐶] " Hah! Untuk apa?"

.
.
.
.

Minho tak lagi membaca pesan dari Seungmin.

" Kenapa dengan pakaianku? Aku senang pakai jaket ini. Memang kenapa kalau sama dengan orang lain?" Seungmin di buat kebingungan.

" Tunggu dulu! Apa dia sadar dengan kejadian sore tadi? Jika benar, pantas saja! Tapi apa maksudnya sampai harus mengirimiku pakaian segala? Aku juga tidak peduli tentang hubungannya dengan anak itu." Seungmin melanjutkan kegiatannya.

Kyuji_25

[ BL ] SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang