Seungmin membersihkan luka Chan, dia mengoleskan obat sambil sesekali meniupnya, takut tertua di hadapannya merasa perih. Dia membalut luka Chan dengan teliti. Chan mengunci setiap gerakan Seungmin di matanya.
" Sudah!" Chan memperhatikan tangan kirinya yang kini terbalut perban. Seungmin membereskan kembali peralatannya.
" Kau pandai membalut luka. Apa kau seorang dokter?"
" Inginnya sih begitu, tapi biaya kuliah kedokteran itu sangat mahal."
" Apa pacarmu yang kaya itu tidak sanggup membiayaimu?" Chan mempoint Minho.
" Ini hidupku, masa depanku. Aku tidak ingin menyusahkan orang lain, untuk jalur hidup yang ku pilih." Seungmin tersenyum.
" Kau.... Suka anjing?"
" Kenapa menanyakan itu tiba-tiba?"
" Kalung mu!"
" Oh ini... Kalung ini pemberian ibuku saat aku masih kecil." Seungmin menatap liontin kalung berbentuk wajah puppy lucu yang tergantung di lehernya. Chan terus mengamati Seungmin dan kalungnya.
" Sedang apa kalian?" Minho menghampiri mereka.
" Kakak terluka, jadi aku bantu obati."
" Lalu ikannya?"
" Biar aku yang membersihkannya!" Seungmin mengambil alih pekerjaan Chan.
Chan yang sudah tidak ada kepentingan disana pun bangkit dan melenggang melewati Minho.
" Sepertinya kau tertarik dengan milikku?" Minho menatap Chan yang tepat berada di sampingnya saat ini.
" Siapa yang kau sebut milikmu? Bukan kah kau lebih terpikat dengan anak dibawah umur! Seharusnya kau malu pada dirimu sendiri!" Senyuman Chan terlihat sangat menakutkan.
" Terimakasih atas perhatian mu kakakku! Tapi aku tidak akan mentoleransi siapapun yang ingin menyentuh milikku!"
" Jika aku menginginkannya apa yang akan kau lakukan?"
" Asuransi mu pasti sudah banyak kan? Bayangkan kalau kau tiada, siapa yang akan mendapatkan uang sebanyak itu?"
" Kau pikir aku takut dengan ancaman mu itu? Akan ku buat dia tergila-gila dengan sentuhanku. Lalu kita lihat, apa yang bisa kau perbuat!" Chan menepuk kencang bahu Minho. Minho diam menahan emosi yang sudah menggebu dalam hatinya.
" Ada apa?" Seungmin melihat kepalan tangan Minho yang menguat.
" Bukan urusan mu! Bawa ikan itu kesana!" Seungmin sungguh tak ingin tau apa yang terjadi diantara dua bersaudara itu.
Hyunjin dan Seungmin sedang asik membakar ikan itu. Hyunjin sungguh sangat berbeda dengan kedua kakaknya. Dia hangat dan juga periang, bersamanya membuat Seungmin banyak mengeluarkan senyumannya.
Tapi mata Seungmin kini tertarik pada Jisung yang duduk bersama Minho. Tatapan Minho pada Jisung mengusik nurani Seungmin yang sesekali memalingkan pandangannya pada Hyunjin.
" Kau dan Jisung sudah kenal lama?" Seungmin memberanikan diri untuk memulai topik dengan Hyunjin.
" Yah, bisa dibilang begitu. Tapi sebenarnya dia itu dulunya tunangan kak Minho." Hyunjin mengatakannya dengan santai tapi berbeda dengan reaksi Seungmin.
" Kau ini kenapa?" Hyunjin malah menertawai Seungmin.
" Apa kau yakin Jisung mencintaimu dengan tulus?"
" Kenapa? Kau cemburu pada mereka?" Ternyata Hyunjin mengetahui hal yang sedang mengusik pikiran Seungmin.
" Kata 'Tulus' itu sepertinya tidak pantas untuk orang seperti kami. Bisa dibilang kami hanya merasa nyaman satu sama lain, membutuhkan satu sama lain dan menguntungkan satu sama lain. Jika orang bilang itu cinta, maka ya mungkin kami saling mencintai..."

KAMU SEDANG MEMBACA
[ BL ] SECRET
Fanfiction[ 2MIN AREA ] kehidupan itu penuh misteri Bijak sebelum membaca! Book ini mengandung unsur dewasa [ 23+ ]. #2min #bxb #drama #adult #NC