Oktober Tahun Pertama

12 1 0
                                    

Ya, setelah sebelumnya aku pernah merasa begitu terluka sampai sempat aku menduga tidak akan ada lagi rasa setelahnya, tetapi kehadiranmu mengubah segalanya.

Dan ternyata, semua hal tidak seperti apa yang ku kira ketika tanpa sengaja aku sempat menggantungkan harapan, nyata nya aku kembali di kecewakan oleh keadaan, untuk ke sekian kalinya aku harus kembali merasakan duka yang berkepanjangan

Setiap malam, senyummu datang menyapa di ruang khayal dan mimpiku, menyelinap di balik selimut tidurku lalu memelukku dengan erat dalam wujud kenangan

Ayolah...
ini sudah ke sekian hari nya kita tidak bersama
kenapa hanya kau yang mampu melupakan?
sementara aku masih saja terperangkap dalam bayang-bayangmu

Terjebak dalam labirin kenangan terlarut dalam kesedihan tanpa tau lagi mana arah yang harus ku ambil aku benar-benar kehilangan arah

Nampaknya, aku memang harus menerimanya
sebuah kenyataan yang seharusnya ku pahami
aku ragu akan berhasil
tapi, memang ini jalan yang terbaik

.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.
"titik terdalam mencintai adalah ketika kau berdoa kepada Tuhan bukan lagi untuk menyatukan tetapi untuk mengikhlaskan dia dengan pilihanya".
.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.

Kita Adalah HampaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang