Sejak tiga tahun berlalu Kevin yang meninggalkan sekolahnya, dan melanjutkan kehidupannya barunya dengan bersekolah di tempat sekolahnya yang baru.
Di sekolah barunya itu Kevin yang sama sekali tidak berubah total, dan masih menjadi murid berandalan yang selalu melawan perintah perintah guru, dan membuat guru separuhnya kesal karena sikap Kevin yang sangat sulit untuk di atur.
Boro boro untuk di tegur, Kevin yang sama sekali tidak mendengarkan satupun perkataan dari guru. Dan satu hal yang Kevin takutin yaitu kemarahan dari emaknya sendiri, Baginya kemarahan emak sangatlah bahaya di bandingkan kemarahan dari guru guru yang ada di sekolahnya itu .
"....."
"Kevin, Tolong belikan emak garam di warung sebelah."
"Kevin, kamu dengar emak tidak ??" Coba belikan emak garam terlebih dahulu ." Emak yang mencoba untuk memanggil Kevin dengan berulang kali
Dan sontak centongan nasi yang kini melayang di hadapan Kevin yang sedang asik bermain ponsel miliknya itu .
PLAKKKKKKKKKK.............
"Arghhh Emak ih!!"sakit tahu !!" Ada apa sih emakk??" Ganggu Kevin aja ." Kevin yang langsung memegang kepalanya dengan untalan emak yang begitu tepat mengenai kepalanya itu .
"Coba kamu katakan sekali lagi Kevin, emakk tidak mendengar yang barusan kamu bilang tadi ." Emak yang berjalan maju dengan memegang cutil di tangannya itu .
"Emakk.... Itu panas emakk !!! "
"Emakk ihh!!" Panas tau itu emakk.........." Kevin yang mengelak cutil yang di arahkan kepadanya itu
"Iya iya Kevin beliin. Kan emak bisa manggil Kevin dengan cara baik baik. Dan bukan dengan cara yang menyeramkan ini makk " Kevin yang langsung mengambil cutil yang di tangannya emaknya itu sebelum kejadian menyeramkan akan terjadi .
"Masih mau bicara ?? " Tanya emak
"Cepat sana belikan emakk garam di warung sebelah."
"Emak ayolah, Kevin malas kali lah makk. nanti sorean saja ya Kevin belikan ya makk. Lagian cuaca di luar sedang panas, nanti kalau dingin Kevin belikan deh emakk ." Kevin yang masih sibuk bermain posel di tangannya itu .
"Kalau gitu, kamu tidak perlu makan."
"Engga gitu juga emak, maksud Kevin itu nanti pasti Kevin belikkan itu garam. tapi untuk sekrang engga ya emakk, Dan lagipun Cuaca di luar sangat panas, nanti kalau kulit anak kesayangan emak ini hitam gimana??" Emang emak mau?? " Ucap Kevin
"Engga usah, engga perlu kamu belikan garam. dan ingat perkataan emak, mulai besok kamu masak sendiri, cuci baju sendiri, dan tinggalah sendri di rumah ini " emak dengan menjawab ucapan Kevin dengan senyuman .
"Emang emakk mau kemana ?? " Tanya Kevin
"Apa urusan kamu??"dan lagipun, untuk apa emakk tinggal di rumah ini, punya anak satu seperti kamu di suruh susahnya minta ampun."
"Giliran minta uang cepat!!" Lihat saja besok jangan harap emakk beri kamu uang." Ancam emak yang ingin langsung naik ke lantai atas, dengan Kevin yang langsung memegang tangan emak, dan memberhentikan emakk yang ingin naik ke lantai atas .
"Iya iya Kevin belikan..... !!! "
{Kevin yang bergegas menuju ke arah warung }
"......"
"Mau beli apa ?? " Tanya penjaga toko
"Garam ." Jwb Kevin
"Tunggu sebentar......... " Penjaga toko yang mengambilkan beberapa garam untuk Kevin
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Semasa SMK { Tahap Revisi } END ✔️
General FictionWarning !!! ini cerita Gay yang homophobic minggir sana kalian !!!! ( Gaystory !!!) Bertemu dengan dirinya adalah anugerah yang paling indah kumiliki dan bersamanya membuat diriku merasa tenang dan bahagia Kevin = Uke Halim = Seme Gay Story