Perasaan lega

852 36 2
                                    

Vot, sebelum baca!!

~~

"Put, dari tadi bel kamu itu  terus berbunyi. Buruan buka gih."ucap  Kevin yang duduk di ruang tamu, mendengar bel rumah yang terus berbunyi.

"Vin, tolong Bantu gua, gua lagi mandi nih. Tolong lo bukain pintu, dan liat siapa yang datang." Jawab putra yang berteriak dari arah kamar mandi .

"Kebiasaan kali dah putra, udh jam segini, dan kamu baru mandi. " Gumam Kevin, yang berjalan dan melihat siapa yang datang .

Kevin pun membuka pintu, dan ia pun melihat Halim, yang kini berdiri di tepat di hadapannya,"H-halim?"

Assalamualaikum....

"Mau ngapain kamu ke rumah putra?" Maksud aku...., sejak kapan kamu  tahu rumah putra Lim?" Sontak Kevin yang kaget melihat Halim.

Kevin, alangkah baiknya jika kamu membalas salamku terlebih dahulu, dan aku akan menjawab semua pertanyaan kamu nantinya.

Iya iya...

"Waalaikum salam. Skrng jawab pertanyaan aku, ada urusan apa kamu ke sini, dan sejak kapan kamu tahu di mana rumah putra ?." Tanya sekali lagi Kevin

"Siapa Vin yang datang...." Celutuk putra .

"Oohh... Halim, masuk Lim. Kebetulan gua habis masak, makan bersama aja sekalian." Putra yang menyuruh Halim untuk masuk ke dalam rumahnya.

Kevin yang bingung, dengan apa yang di lakukan putra, dengan menyuruh Halim untuk masuk ke dalam rumahnya, dan mengajaknya makan .

"Put, apa yang kamu lakukan. Kenapa kamu menyuruh Halim  untuk masuk ke dalam, dan mengajaknya makan lagi. "

"Kamu sudah gilaaa ya put?" Bisik Kevin dengan perlahan, sedangkan Halim yang berjalan dari arah belakang dengan mendengarkan percakapan Kevin .

"Maaf, jika Kevin tidak menyukainya, maka aku akan pergi. Aku tidak ingin, sampai Kevin merasa tidak nyaman, karena kehadiranku." Halim yang memotong pembicaraan Kevin dan putra .

"Ga Lim, lu tetap disini. Biasa ni Kevin, keras kepalanya ga pernah hilang." Putra yang melarang Halim untuk pergi

Putraa!!!

Apa!?

"Lagipula, Halim udah tahu semuanya, bahwa Lo adalah Kevin yang ia kenal." Sontak putra

"Maksud kamu put?"

"Cermati kata kata gua, Halim udah tahu semuanya."

" Iya Kevin, saya sudah tahu semuanya, bahwa kamu adalah Kevin pasanganku, pasangan hidupku." Halim yang memperjelas perkataan putra.

"Apaan sih, aku  bukan Kevin yang kamu kenal. Lagipun Kevin yang kamu kenal udah mati." Celetuk Kevin .

"Udah- udah, gua ga mau terlibat pertengkaran rumah tangga, kalian bisa lanjutkan." Sontak putra yang pergi dengan meninggalkan Halim dan Kevin

"Putra!! Woii!! "

"Brengsek kali kamu put, bisa bisanya kamu beberkan rencana yang aku buat, ke orang ini lagi. Dan sekarang kamu pergi, emang ga ada otak kamu put " Kevin yang begitu emosional.

"Kevin...." Panggil Halim

"Apa!?"

"Maaf, maaf......semua ini terjadi karenaku." Ucap Halim

"Ngapain kamu meminta maaf, yang jelas jelas bukan kesalahan kamu sendiri." Jawab Kevin .

"Ini salah saya, saya tidak bisa mencegah, dan menghentikan rencana Vira, dan umi yang membuat hidup kamu menderita. "

Cinta Semasa SMK { Tahap Revisi } END ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang