Ting.... Tong.... Ting.... Tong...
Kevin yang berlari menuruni anak tangga, dengan menggunakan pakaian tidurnya. ia yang membukakan pintu dengan memasang wajah yang masih sangat mengantuk .
"Iya cari siapa ya ?? " Ucap kevin dengan menguap, dengan mata yang masih mengantuk
"Kamu??"
"Ada perlu apa kamu, di rumah Halim?? Dan apa yang sedang kamu lakukan, di sini!! "
Suara yang bergema yang membuat Lantai satu yang penuh dengan kemarahan Vira, sedangkan kevin yang menghiraukan Vira, tanpa membalas perkataan dan menjawab pertanyaan Vira
"Apaan sih??"
"Ini masih pagi, Jangan mencari keributan. Bisa engga ?? " Ucap kevin
"Ya, serah serah aku lah. Emang lu siapa ?? Pemilik rumah ini??
"Engga kan!! " Ucap Vira
"Emang ini bukan rumah aku, setidaknya lu punya harga diri lah . Teriak-teriak di rumah orang." Jawab Kevin
"Kok lu ngelotot sih?? "
"Siapa yang ngelotot?? Kan aku hanya memberi tahu " Kevin yang masuk dengan berjalan menuju ke ruang tamu
"Heii!!! Mau apa kamu!! "
Vira yang masuk dengan mengejar Kevin, ia yang menggenggam tangan Kevin dengan tatapan yang begitu kesal .
"Keluar engga......"
"Aku bilang, keluar dari rumah Halim sekarang juga ." Sontak Vira
Kevin yang diam yang membuat Vira yang amat kesal, sontak Vira yang langsung menarik tangan Kevin dengan menendang Kevin dari rumah Halim .
"Jangan pernah injakan rumah kamu di rumah ini lagi. "
"CEPAT PERGII!!! "
Kevin yang tidak mau ambil pusing, ia pun langsung membalikkan badannya dan berjalan maju, dan ketika Kevin yang membalikkan badannya, kepalanya pun tersentuh badan orang yang kini berdiri di hadapannya
"Apa yang sedang kamu lakukan di luar ?? " Tanya Halim dengan melihat raut wajah Kevin
"Ustad........." Kevin yang terpelongo yang melihat saat ini Halim yang berdiri di hadapannya.
"Aku mau kembali ke pondok aja tad, aku tidak mau tinggal di rumah ini." Sontak Kevin
"Ada apa, saya telah mendengar semuanya. Saya sendiri yang menyuruh kamu untuk tinggal, dan saya juga yang berhak untuk menentukan siapa yang tinggal rumah ini dan siapa yang pergi."
"Dan bukan orang lain" sontak Halim yang melihat wajah Kevin dengan memegang wajahnya dengan kedua tangannya
"T-tapii tad, aku tidak ingin tinggal di rumah ini. Aku ingin kembali ke pondok."
"Kevin, patuh saya mohon, kembali ke dalam sekarang juga ."
T-tapii tad....
"Kevinn Saya bilang masuk sekarang juga!!" dan kamu Vira, ada yang ingin saya bicarakan dengan kamu 4 mata sekarang juga ."
"Baik Halim...." Vira yang mengikuti Halim dari arah belakang, sedangkan kevin yang masuk kembali ke dalam rumah, dengan memikirkan apa yang Halim bicarakan dengan Vira.
Mereka pun berhenti di tengah jalan, dengan Vira yang langsung bertanya dengan melihat ke arah Halim dengan tatapan manis .
"Halim, ada apa ?? "
"Apa yang ingin kita bicarakan ?? Apa kita akan membicarakan pernikahan kita Halim?? " Tanya Vira
"Pernikahan?? " Tanya balik halim
"Iya, bukankah umi kamu telah memberi tahu kamu, bahwa kita akan segera menikah Halim? Dan kamu akan menjadi suami aku, dan aku akan menjadi istri kamu" ucap Vira dengan tersenyum melihat ke arah halim
"Maaf, saya tidak bisa menikah dengan kamu Vira ."
"Kenapa ?? "
"Bukankah kita telah di jodohkan?? Dan kamu harus menerima itu Halim, kamu akan segera menjadi suami aku ."
"Aku tidak bisa menerima itu Vira, saya tidak ingin menyakiti kamu, aku tidak mencintai kamu. " Ucap Halim .
Vira yang tertawa yang tidak terima dengan apa yang Halim katakan .
"Apa ini karena Kevin?? "
"Pasti benar, ini karena Kevin, karena Kevin kamu menolak perjodohan ini. Apa saya benar Halim?? " Tanya Vira
"Maaf, saya tidak bisa menerima pernikahan ini Vira, saya tidak ingin menyakiti kamu ."
"Aku tahu Kevin menjadi cinta pertama kamu, tetapi Kevin telah meninggal Halim. Kamu harus menerima itu . " Vira yang memegang bahu Halim
"Yang saat ini berada di rumah kamu, itu bukan Kevin . Melainkan orang yang mirip dengan kevin, kamu harus sadar itu Halim." Vira yang mencoba menjelaskan ke Halim, namun halim yang tidak ingin menerima penjelasan dari Vira .
"Aku tahu itu Vira, walaupun dia bukan Kevin . Maaf, aku tidak bisa menerima pernikahan ini." Ucap Halim yang pergi dengan meninggalkan Vira yang berdiam diri .
~~~
"Halim!!! "
"Aku tidak perduli, jika kamu menolak pernikahan ini, pernikahan ini akan terus berlanjut." Vira yang tersenyum kecil
"Lagi, lagi Kevin. Lagi, lagi Kevin !!! "
"Kevin, Kevin, Kevin, aku MUAK mendengar nama itu ."
"Dan kamu Kevin, lihat dan tunggu apa yang akan saya lakukan terhadap kamu ."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Semasa SMK { Tahap Revisi } END ✔️
Fiction généraleWarning !!! ini cerita Gay yang homophobic minggir sana kalian !!!! ( Gaystory !!!) Bertemu dengan dirinya adalah anugerah yang paling indah kumiliki dan bersamanya membuat diriku merasa tenang dan bahagia Kevin = Uke Halim = Seme Gay Story