2. ||MASIH TERINGAT||

33 6 0
                                    

2. ||MASIH TERINGAT||

Abimanyu berjalan kearah balkon kamar Morgan ketika tahu laki-laki itu ada disana. Berdiri dengan tangan menyilang di atas besi pembatas balkon dengan menatap matahari tenggelam.

Kedatangan Abimanyu membuat Morgan sedikit terkejut.

"Bengong? Mikirin siapa sih?" Tanya Abimanyu kepada Morgan.

Setelah menatap Abimanyu, Morgan kembali berfokus menatap matahari tenggelam.

"Papah tahu? Chika, dulu suka banget ngajak Morgan ngeliat sunset," kata Morgan membuat Abimanyu tersenyum tipis.

"Sekarang, dia bisa gak ya ngeliat sunset di surga sana?"

"Mungkin, sekarang Chika lagi di temani Indy, ya pah?" Kata Morgan dengan tersenyum. "Mereka pasti jadi teman banget disana,"

"Pasti nih ya pah, Indy lagi ngomongin Morgan ke Chika," Morgan tertawa renyah. Hal itu membuat Abimanyu menatap Morgan sedih.

Morgan berhenti berbicara. Selang beberapa detik mereka diam, Morgan menatap Abimanyu yang juga menatapnya.

"Papah kenapa baik sama Morgan?" Tanya Morgan.

"Morgan yang ngebuat Indy meninggal, Morgan yang ngebuat kakek meninggal, trus juga Morgan yang ngebuat papah sama mamah cerai. Kenapa papah baik sama Morgan? Padahal Morgan bukan anak kandung papah,"

Ucapan Morgan membuat Abimanyu tersenyum.

"Mungkin... Ini sebagai bekal diakhirat nanti?" Abimanyu menjawab dengan tertawa diakhiran hal itu membuat Morgan ikut tertawa.

"Gan... Denger ya. Sekarang anak papah tinggal kamu, kamu yang bakal jadi penerus perusahaan papah. Jadi, sehat-sehat ya... Cuman ini yang papah mau dari kamu," kata Abimanyu membuat Morgan tersenyum.

"Pah... Morgan boleh minta satu hal?" Ujar Morgan. "Satu hal terakhir dari papah." Lanjut Morgan.

"Apapun buat kamu," sahut Abimanyu.

"Boleh Morgan batalkan pertunangan dengan Aurora?" Tanya Morgan yang malah di balas seulas senyuman oleh Abimanyu.

"Papah udah duga, kalau kamu bakal berkata seperti itu, Morgan." Sahut Abimanyu. "Tapi kalau boleh papah tahu, apa alasannya?"

Lagi-lagi Morgan malah menatap kearah langit. "Sebagai bentuk hukuman buat Morgan? Kan, emang dari awal Morgan gak pernah di takdirin untuk bahagia,"

Abimanyu memukul bahu Morgan membuat pria itu menoleh. "Sakit pah,"

"Sejak kapan sih, kamu yang kaku yang kasar jadi puitis begini? Kalau udah gak suka sama Aurora bilang dong, gak usah drama." Sahut Abimanyu.

"Udahlah papah mau mandi dulu, kamu juga, jangan lupa mandi. Inget, kita sekarang tinggal berdua, harus saling nyemangatin oke?" Lanjut Abimanyu membuat Morgan mengangguk dan tertawa kecil.

"Siap pah!"

"Untuk urusan Aurora, biar papah yang urus." Kata Abimanyu.

"Morgan bener-bener utang banyak banget ke papah,"

"Makanya, harus berbakti ke papah oke? Jangan bandel," setelah itu Abimanyu melenggang pergi dari balkon. Meninggalkan Morgan seorang diri.

Haruskah ia memulai dari awal? Walaupun sekarang sudah tidak ada siapapun, baik Chika maupun Aurora. Tapi setidaknya ia masih mempunyai teman-temannya dan juga papa Abi.

"Indy... Jaga Chika di sana ya... Gua janji akan Nebus semua kesalahan gua ke Lo,"

^^^

7 TAHUN KEMUDIAN

EPHEMERAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang