3. ||SELAMAT, SELAMAT TINGGAL||
Bisa jadi. Tapi hidup bakal garing banget kalo selalu happy scene. Yang namanya hidup itu harus ada sad scene biar orang tau arti kata happy yang sesungguhnya.
-MelvinAlgi datang memasuki sebuah rumah yang di sambut baik dengan orang-orang didalamnya.
Dia menatap seorang gadis cantik dengan rambut tergerai panjang sepinggang. Senyuman Algi di balas dengan senyuman lebar membuat Algi menekuk alisnya.
"Apa? Mau minta apa hm?" Kata Algi membuat wanita itu tertawa kecil.
"Ka? Apa sekarang sudah waktunya?" Tanya wanita itu.
"Belum. Masih belum, tunggu sebentar lagi," balas Algi.
"Tapi, ini sudah hampir—"
"Masih belum. Tunggu sebentar lagi," potong Algi, nadanya tinggi seakan perkataan nya tidak ingin di bantah membuat wanita itu mengangguk lesu.
Algi mengangguk lalu tangannya terulur untuk mengelus kepala wanita itu. Dia terkekeh ketika melihat wajah yang selalu ceria menjadi lesu tak bersemangat.
"Gak sabaran banget si?"
^^^
"Jadwal meeting dengan perusahaan Jerman pukul 9, jadi anda masih bisa sarapan atau beristirahat terlebih dahulu," kata pak Wira. Dia, laki-laki paruh baya dengan jenggot halus di dagunya membuat Morgan mengangguk.
"Saya mengerti." Balas Morgan yang membuat Pak Wira mundur dan pamit pergi.
Morgan mengendurkan dasinya karena agak sesak. Jika saja bukan karna Abimanyu yang menyuruhnya menggunakan dasi setiap hari, dengan sangat ogah dia tidak akan menggunakan dasi.
Dia bersandar pada Sandara kursi kerjanya, Morgan mengambil sebuah bingkai kecil, disana terdapat Ke enam teman-temannya, Papa Abi serta Julfa.
Flashback.
1 tahun lalu
Ketika Morgan membuka pintu kamarnya, dia di kejutkan dengan kehadiran Abimanyu dan juga ke enam temannya juga Julfa yang sudah memegang kue serta bingkisan kecil di depan pintunya.
"Selamatttt! Akhirnya Morgan ketua Aenigma Resmi jadi CEO!" Pekik Erza yang disambut tepukan tangan.
"Masa depan bener-bener gak ada yang tau," kata Damian.
"Pahh?" ucap Morgan yang langsung di peluk oleh Abimanyu.
"Selamat, Nak!" Ucap Abimanyu.
"Ehhh!! Ayo foto duluuu!!! Abis ini Morgan wajib traktir!!!" Instruksi Zulfa.
Flashback off
Morgan menghela nafasnya. "Andai ada kamu," kata Morgan lalu meletakkan foto tersebut kemudian berdiri. Saat dia membuka pintu kantor, disana sudah terdapat Damian dan juga Ersya yang menunggunya di depan.
Mereka bertiga berjalan bersama dengan Morgan sebagai penengah.
Ketika mereka ber tiga berjalan di lorong kantor, seperti biasa mereka selalu menjadi pusat perhatian. Tidak ada satu orang pun yang bisa melewatkan pemandangan indah tersebut. Mereka seakan flashback dengan masa lalu. Baik di kantor, sekolah mereka dulu Morgan dan teman temannya selalu menjadi center.
KAMU SEDANG MEMBACA
EPHEMERAL
Teen Fiction|dianjurkan untuk membaca MOCHI terlebih dahulu. Tapi kalau gak mau ya langsung sini aja. Supaya untuk lebih memperjelas konflik, tapi sebisa mungkin buat kalian yang ga baca MOCHI dikisah ini saya akan menjelaskan ulang| Ephemeral yang berarti, tid...