13. ||TARUHAN KECIL||

15 2 0
                                    


Kali ini Maudy Tampil feminin dan lembut dengan padu-padan blus model lengan terompet warna putih dan rok span selutut warna merah muda. Manis, lembut dan tetap sopan.
Tanpa lupa membawa sling bag berukuran kecil berwarna coklat susu.

"Selamat pagi," sapa Maudy pada rekan sekantornya.

"Pagi,"

Sudah hampir 2 Minggu lamanya Maudy bekerja di Mahendra company. walaupun masih tergolong sangat baru, wanita itu sudah mengenal setengah dari rekan-rekan nya.

Setelah sampai, Maudy langsung duduk di mejanya. Menyalakan komputer untuk mencari beberapa referensi tempat yang pas untuk dia kunjungi.

"Pagi, Maudy" Dia Heru Prawiro. Rekan Maudy yang bekerja di bagian keuangan.

"Pagi, Heru" balas Maudy dengan tersenyum.

"Nih"

"Eh? Makasih," ucap Maudy saat menerima sodoran cofee dari Heru.

"Lagi ngerjain apa, Dy? Kok kelihatannya serius amat," tanya Heru.

"Ahh ini, aku lagi nyari beberapa referensi tempat,"

"Tempat? Tempat makan?"

Maudy lantas tertawa, menanggapi.

"Bukan, maksud ku lahan kosong." Kata Maudy.

"Untuk apa? Kepentingan pribadi, kah?" Tanya Heru lagi.

"Pastinya sih enggak," Maudy menunjuk Morgan dengan dagunya. Heru yang paham pun langsung melihat ke arah ruangan Morgan.

"Ahh, disuruh pak Morgan?" Maudy pun mengangguk, membenarkan.

"Dari pada pusing-pusing, coba kamu ke bagian konstruksi deh, tanya mereka, siapa tau mereka punya beberapa referensi lahan yang bagus,"

"Benar! Astaga kenapa gak kepikiran coba?"

Heru lantas tertawa mendengar perkataan Maudy.

"Heru! Sumpah. Makasih banyakk, pulang nanti ayo mampir ke cafee, aku yang terakhir,"

"Bener ya?"

"Iya!" Sahut Maudy Semangat. "Oh iya ngomong-ngomong kamu ada perlu apa kesini?" Tanya Maudy.

Astaga! Heru lantas menepuk dahinya saat teringat sesuatu.

"Hampir saja lupa, ini aku mau ngasih tau catatan pengeluaran dan pemasukan keuangan kita bulan ini," jelas Heru.

Maudy mengangguk paham. "Kalau begitu aku masuk dulu ya," ucap Heru yang dibalas anggukan dan senyuman oleh Maudy.

"Ingat, jangan lupa janjinya" kata Heru lagi membuat Maudy tertawa.

"Iya, iya! Santai aja,"

Setelah Heru masuk, Maudy bergerak mengeluarkan ponselnya dari dalam Sling bag, mencari aplikasi kontak untuk menghubungi seseorang.

Saat tulisan memanggil berganti menjadi dering, Maudy menempelkan ponselnya di sebelah kiri.

"Dea?" Buka Maudy.

"Iya, Maudy? Ada apa?" Balas Dea. Dea merupakan salah satu rekan kerjanya yang dia kenal bekerja di bidang konstruksi.

"Bisa tolong aku?" Tanya Maudy.

"Tolong apa?"

"Ga enak ngomong di telpon, bisa ketemu langsung? Kamu di kantor kan?"

"Ahh enggak, aku lagi diluar, ketemuan aja gimana? Biar aku kasih alamatnya,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EPHEMERAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang