06.D1 <piala dan mendali>

487 68 3
                                    

Publis tanggal 27 oktober 2021






"hah, ax kalau begitu kacanya berada dimana" ucap isa begitu kesadaran miliknya kembali karna beberapa saat yang lalu ia masih kaget dengan hal yang ada di sekeliling kamar dengan heran.

"kalau soal seperti itu saya sama sekali tidak tahu tuan" ucap ax yang membuat isa mengerutkan dahi miliknya.

"kenapa kau tidak tahu bukankah, seharunya kau pernah melihat kamar ini dengan ke-6 tuanmu yang dulu" ucap isa tidak paham.

"tidak isa, aku sendiri belum pernah melihat kamar ini karna setiap kali aku terhubung kembali dengan tuanku yang dulu, mereka hanya tinggal sendiri bahkan, sepertinya mereka belum pernah melihat kamar seperti ini isa" ucap ax menjelaskan walaupun dirinya sendiri masih kebingungan.

"ck, dasar benda yang tidak begitu berguna" ucap isa kesal dan menjelekkan sistem yang dimilikinya.

"isa, saya adalah sistem paling sempurna setelah ribuan sistem di buat dan berbagai macam tuan di jadikan kelinci percobaan" ucap ax emosi karna dirinya di jelek-jelekkan.

"oh begitu, jadi maksudmu dirimu adalah benda yang sempurna setelah ribuan korban dan diriku juga adalah kelinci percobaan yang secara tidak langsung saat kita berdua mulai terhubung" ucap isa datar dan tidak percaya.

(✖﹏✖) "i isa, bukan seperti itu maksudku, hanya saja apa yang kau katakan juga tidak salah" ucap ax merasa bersalah karna walaupun ia adalah teknologi yang canggih namun, di karenakan kesempurnaan yang ia miliki membuat dirinya perlahan memiliki perasaan seperti mahluk hidup lainya.

"hah, baiklah aku maafkan dirimu" ucap isa mengehela nafss karna ia merasa kalau perkataan miliknya cukup keterlaluan sampai membuat ax melirihkan suara miliknya.

"isa, bagaimana kalau kau mencari ruang ganti. Mungkin saja disana ada sebuah kaca. Lagi pula walaupun kamar ini penuh dengan benda-benda itu bukan berarti disini tidak ada hal yang seperti pada wanita pada umunya" ucap ax semangat karna ia merasa kalau isa memahami perasaan yang dimiliki olehnya.

"kau benar, kenapa aku sama sekali tidak mengeceknya" ucap isa dan mulai bangkit dari kasur untuk mencari ruang ganti pakaian.

Krik krik krik

"apakah hanya perasaanku saja atau tempat ini memang benar-benar aneh" ucap isa menggumam dengan ekspresi pasrah karna ruangan yang di buka olehnya memanglah ruang ganti pakaian setelah salah beberapa kali hanya saja ada satu hal yang membuat dirinya sedikit tertekan setelah mengelilingi seluruh isi kamar.

Frustasi, ya. Itu adalah hal yang isa rasakan sejak beberapa menit yang lalu dan ini sudah hampir di puncaknya.

Saat pertama kali salah satu pintu yang terlihat normal di buka, disana memperlihat sebuah rak buku yang berjejer awalnya isa bernafas legah namun, semakin berjalan ke dalam ia menemukan ruangan lainya setelah penasaran dengan sebuah pintu.

Begitu dibuka matanya langsung merasa sangat silau dengan pemandangan yang ia lihat.

Bukan karna yang ia lihat adalah sebuah ruangan yang berisi permata, emas ataupun perhiasan mewah ataupun norak.

Karna sekali lagi ia melihat ruangan yang penuh dengan piala, sertifkat ataupun mendali untuk kesekian kalinya.

Setelah melihat piala dan mendali yang berada di setiap atas rak buku tadi.

Begitu ia keluar dari ruangan yang berisi banyak buku ia di hadapkan dengan sebuah dinding yang terlihat berbeda dengan dinding lainya yang ia lihat.

Dan ketika tanpa sengaja memencet sesuatu dinding itu terbuka dan memperlihatkan sebuah ruangan yang terlihat seperti ruang belajar ataupun kerja di temani dengan benda yang lagi-lagi sama seperti yang lainya.

Dan ketika menemukan pintu lainya ia langsung membuka dan menemukan sebuah ruangan aneh dimana terlihat berbagai macam baju, tulisan dan pajangan.

Namun, begitu ia lihat dengan baik. Isa langsung tahu kalau ruangan itu di gunakan sebagai tempat menyimpan kenang-kenangan kehidupan yang di jalani oleh pemilik tubuh asli.

Dan setengah isinya itu adalah benda-benda yang biasanya di pakai oleh seseorang yang melatih diri di bidang perkelahian dari berbagai macam bahkan sebuah pedang tipis yang berasal dari negara sakura di dunia asli isapun ada disana.

Setelah keluar dari ruangan itu ia baru memyadari sebuah dinding aneh yang memiliki lukisan, dan terlihat seperti lukisan seseorang yang sedang melakukan tendangan sambil melompat yang cukup tinggih.

Ketika melihat lantai berwarna abu-abu kecokelatan di lantai ia menginjaknya dan pintu itu langsung terbuka lebar dan terlihatlah tempat yang membuat isa ingin frustrasi hampir kepuncak.

Bagaimana tidak seharunya ruang ganti itu memiliki aksesoris berupa, kalung, cincin, gelang, ataupun anting-anting yang ia lihat malah mendali dan piala dengan ukuran yang jauh lebih kecil di bandingkan piala dan mendali yang berada di ruangan lainya.

"hah, jangan sampai saat aku melihat kamar mandi yang berada di kamar ini malah melihat piala ataupun mendali lagi" ucap isa stres padahal dirinya juga memiliki banyak piala ataupun mendali dari beberapa kompetisi yang ia ikuti namun walaupun dirinya selalu mendapatkan piala atupun mendali bukan berarti ia memiliki sebanyak pemilik asli tubuh.

Bahkan, sepertinya ia hanya mampu menyaingi pemilik asli tubuh yang di temaptinya sebanyak 3 % saja.

"hah, ax apakah kau tau alasan kenapa pemilik asli tubuh yang sebelumnya memiliki benda-benda seperti ini melebihi batas wajar" ucap isa karna kalau di hirung mungkin saja akan ada beberapa ratus atau bahkan ribuan piala, mendali ataupun sertifikat yang ada di dalam kamar.

Yang mana seharusnya itu hanya bisa di miliki oleh beberapa orang yang mengikuti berbagai macam hal yang akhirnya mendapatkan mendali, sertifikat ataupun piala namun, bukan berarti akan sebanyak pemilik asli tubuh yang ia tempati.

"tidak isa, yang kutahu pemilik tubuh yang sebelumnya cukup sering mengikuti berbagai macam ajang kompetisi sampai ia kelas 2 smp dan berakhir di diskualifikasi karna tidak fokus dengan pertandingan" ucap ax menjelaskan ketidaktahuan miliknya.

"baiklah kalau begitu, tapi kaca yang sedang kucari berada dimana" ucap isa celingak celinguk di dalam ruang ganti yang ia masuki.

Karna setiap ruangan yang ia masuki dia melihat sekaligus mencari kaca yang sedang ia butuhkan saat ini.

"hem, kenapa kain hitam ini terlihat menutupi sesuatu" ucap isa karna ada sebuah beda yang cukup tinggih dan tidak begitu lebar di tutup oleh kain berwarna hitam.

Deg

"a apakah ini memang wajah pemilik asli" ucap isa denga deguman jantung yang cukup kencang karna ia sendiri merasa cukup terpikat dengan rupa pemilik tubuh.

"memangnya ada ya, orang yang memiliki wajah yang terlihat sangat cantik dan tampan secsra bersamaan" ucap isa tak percaya.

"hehehe, sesuai dugaan milikku anda akan merasa terpesona dengan wajah asli pemilik tubuh. Tidak seperti tuanku yang lainya malah ingin mengubah wajah dan tubuh dari pemilik asli" ucap ax senang karna setiap tuan yang ia miliki dulu selalu saja ingin mengubah wajah ataupun bentuk tubuh dari pemilik tubuh asli.

Yang membuat hal itu terlihat seperti tidak menghormati ataupun menerima tugas dan misi tanpa mengubah wajah dan bentuk tubuh sama sekali.

{01}Merubah Takdir Yang MenyedihkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang