08.D1 <perawatan kulit dan makeup>

388 57 5
                                    

Publis tanggal 1 november 2021.







"hm, walaupun dia sangat menyukai seni beladiri tapi, ternyata dia masih saja merawat tubuh miliknya dengan berbagai macam produk skincare untuk menjaga kulitnya untuk tidak kering" ucap isa melihat berbagai macam produk skincare yang berada di beberapa sudut kamar mandi.

"ax, bisakah kau pergi dulu. Nanti ketika aku butuh aku akan memanggilmu" ucap isa dan di jawab anggukan oleh sistem dan langsung menghilang.

"hah, tidak kusangka tubuh milikku yang sekarang ini benar-benar proposial walaupun dada milikku hanya ukuran A cup" ucap isa memerhatikan tubuh miliknya melalui kaca yang baru saja ia tahu di kamar mandi.

"sshhh, sungguh air yang cukup dingin namun, menyegarkan" ucap isa sambil merasakan air yang keluar melalui shower.

"hm, apakah pemilik sebelumnya begitu menyukai warna hitam" ucap isa bertanya-tanya pada dirinya sendiri karna baru menyadari hampir seluruh benda di kamar memiliki warna yang identik dengan hitam atau gelap.

Bahkan tidak ada satupun barang yang terlihat sangat mencolok kecuali, benda yang ada di seluruh ruangan yang berada di sudut manapun.

"wah, tidak kusangka selera pakaian miliknya itu sungguh sangat mirip dengan pria bahkan, sebuah celana pendekpun memiliki bentuk seperti celana yang biasanya di gunakan oleh pria" ucap isa setelah melihat-lihat isi pakaian yang berada di ruang ganti.

"hm, ternyata sesuai dugaan milikku kalau dirinya sama sekali tidak memiliki pakaian seperti dress ataupun rok sedikitpun" ucap isa namun, ia malah memperlihatkan ekspresi senang.

"dan dengan begini rencana milikku untuk membuat diriku terlihat seperti pria sudah terjadi" ucap isa sambil memakai pakaian miliknya dengan tenang.

"dengan begitu diriku akan semakin mudah untuk menghancurkan cerita kehidupan menyedihkan pemilik tubuh" ucap isa dengan suara rendah seakan-akan dia memang seorang pria dengan kepribadian mengerikan.

"hm, aku baru sadar kalau ternyata telinga kiri tubuhku yang sekarang sedikit cacat di bagian atasnya" ucap isa melihat ujung daun telinga kiri yang berbeda di bandingkan telinga pada umumnya.

"tak apa, yang penting telinga ini sama sekali tidak akan mengganggu rencana yang sudah ku susun walaupun tidak begitu sempurna" ucap isa dan tanpa sengaja melihat sebuah pintu di dekat kaca yang ia pakai untuk berkaca.

"hem, kenapa ruangan yang ini malah penuh dengan berbagai macam makeup" ucap isa saat melihat seluruh isi dari ruangan yang tiba-tiba saja ia temukan.

"au, kenapa kepala milikku terasa sangat sakit secara tiba-tiba" ucap isa dan perlahan mulai memposisikan tubuh miliknya untuk duduk di bawah lantai.

"hah.. Jadi itu alasan kenapa ada ruangan seperti ini disini" ucap isa setelah mendapatkan beberapa ingatan pemilik tubuh tentang ruangan yang ia masuki dan apa alasan ada sebuah ruangan seperti ini disini.

"sshhh, tidak kusangka keluargamu sendiri saja tidak tahu tentang wajah aslimu. Apa lagi tentang identitasmu yang lain" ucap isa walaupun kepala miliknya masih terasa sangatlah pusing.

"hah, kau selalu menggunakan benda seperti itu untuk menyembunyikan warna kulitmu yang sangatlah putih dan membuat wajah milikmu terlihat berbeda. Tidak heran setelah diriku membersihkan diri, warna kulitku malah terlihat jauh lebih putih di bandingkan sebelumnya" ucap isa paham dengan kebinngungannya.

"dan rupa asli wajah ini yang ternyata jauh lebih tampan dan cantik secara bersamaan dengan mata tajam, bentuk wajah yang tirus namun, lembut dan bibir yang memiliki rona bibir semerah darah di bagian dalam dan berwarna pink di luar" ucap isa mendeskripsikan wajah pemilik tubuh yang ia tempati sekarang.

"baiklah kalau begitu, aku akan tetap melakukannya karna diriku tidak ingin mengacaukan 2 identitas dengan ke identikan wajah yang berbeda" ucap isa dan mulai berdiri kembali.

"hah, kalau begitu ayo kita mulai perubahannya sama seperti biasanya" ucap isa dan mulai mengubah sedikit bentuk wajahnya menjadi jauh lebih tegas.

Dan mulai memakai pewarna tubuh alami yang membuat kulit miliknya semakin terlihat seperti pria yang sangat menyukai olahraga Karna warna kulitnya menjadi sedikit kecokelatan yang terlihat sangat eksotis untuk di lihat.

"hem, tidak buruk dan untuk rambutku. Aku akan memotong sampai setengah bagian di telinga" ucap isa sambil memerhatikan rambut miliknya yang panjangnya mencapai punggung.

"baiklah, aku sudah membawa hp, dompet dan tas kecil untuk menaruhnya" ucap isa santai mengenakan tas kecil yang biasanya di pakai oleh pria pada umumnya.

"waktunya keluar dari ruangan yang memuakkan ini lagi" ucap isa sambil berjalan keluar dari ruang ganti dan langsung pergi ke tempat dimana kasur berada.

"hm, sepertinya pintu ini terbuka secara otomatis" ucap isa karna melihat sebuah pintu namun, sama sekali tidak ada gagang pintu sama sekali.

"oh ya, apa mungkin remot yang tadi adalah kuncinya" ucap isa dan mulai mencari remot yang entah kemana ia taruh.

"ax, bisakah kau membantuku untuk mencari remot tadi" ucap isa mulai putus asa karna ia terus mengelilingi kamar hanya untuk mencari remot.

"memangnya isa menaruh remotnya dimana" tanya ax begitu muncul.

"kalau diriku tahu, mana mungkin akan bertanya" ucap isa kesal karna mulai pusing karna terus memeriksa secara berulang.

"coba, isa lihat di bawah selimut yang isa lipat" ucap ax dan di turuti oleh isa.

"hah, kalau tau begini aku tidak akan mencari di tempat lain dan membuang banyak waktu" ucap isa dan menggunakan remot untuk membuka pintu kamar.

"huft, sebaiknya aku cepat-cepat pindah dari tempat ini kalau tidak ingin menjadi sters" ucap isa pasrah karna begitu pintu kamar di buka yang terlihat hanyalah lorong gelap saja.

Namun, hal yang membuat isa sters adalah piala, mendali dan sertifikat pun berjejer dengan foto yang di terangi lampu yang menyorot tempat tersebut.

"huh, akhirnya diriku menemukan lorong yang normal" ucap isa lega karna ia baru saja menemukan lorong yang memiliki dekorasi yang sama dengan rumah biasanya dan bukan berisi piala lagi.

"kau sungguh sangat aneh isa" ucap ax tidak paham.

(apanya) balas isa di dalam hati karna mulai terlihat para pelayan berlalu lalang dan tidak ingin di kira sebagai orang gila.

"itu karna setiap orang pasti akan merasa sangat senang begitu melihat banyaknya piala, mendali ataupun sertifikat yang berada di ruangan khususmu itu isa" ucap ax tidak paham.

(itu karna menurutku benda-benda itu saja sudah mewakilkan kalau diriku ini akan selalu menjadi pusat perhatian di dunia seni beladiri dan diriku tidak suka menjadi pusat perhatian seperti itu, karna sungguh sangat memalukan kalau sampai hal tersebut terjadi) ucap isa memberitahu sambil duduk di kursi tanpa mempedulikan sekitarnya.







Numpang tanya karna gabut, kalau gak mau jawab juga gak papa tuh.

Kalian rasa cerita yang ku buat itu seperti apa.

Sangat seru              👉

Seru                             👉

Biasa saja                  👉

Tidak seru                👉

Dan kalau bisa beserta alasannya.

Karna ngebuatnya saat gabut jadi, update tak menentu.

Dan salam untuk para pencinta cerita 2 dimensi



























Sekaligus penghalu.
Dan sampai jumpa di next capther

{01}Merubah Takdir Yang MenyedihkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang