26

190 13 0
                                    

READING UP !

suara alarm memenuhi ruangan kamar tidur jiva, yang sedang tidur pulas di sampingnya pula  terdapat jivan yang memeluknya dari belakang membuatnya sangat nyaman di saat tidur.

perlahan kedua matanya terbuka karena merasa matahari mulai bersinar terang, dengan perlahan jiva melepas rangkulan tangan jivan dari pinggangnya,

itu membuat jivan terbangun an kedua matanya pun terbuka, melihat jiva yang begitu cantik padahal belum ke kamar mandi dan lain-lain,

"mau ke mana hmm?" suara berat jivan keluar membuat bulu kuduk jiva merinding,

"mau bangun " jawab jiva yang masih pada posisi tidurnya menghadap jivan, mata mereka berdua saling tatap, membuat jivan tersenyum di buatnya,

"kenapa senyum gitu?" tanya jiva heran sambil meyisir rambut jivan dengan jari-jari lentiknya,

"gak ada cuman pagi ini cerah banget," ucap jivan masih menatap mata jiva,

"emang cahaya mataharinya hari ini emang cerah banget, mangkanya aku langsung bangun aja,  eh kamu nya juga ikut ke bangun " ucap jiva yang mungkin jiva tak mengerti kata-kata jivan barusan itu maksudnya apa,

"dasarnya gak peka ya gini" ucap jivan,

"ohh aku emang cahaya illahi kok,cahaya kamu " ucap jiva yang 3 detik lalu mencerna kata-kata jivan tadi,

"bisa aja,gak mandi?" tanya jivan  sambil tersenyum lebar karena perkataan jiva barusan membuat hati jivan seketika hangat di buatnya.

"mandilah,mau ikut?" ucap jiva lalu menawarkan mandi bersama dengan jivan,

"nunggu halal dulu honey, kalo nanti udah halal,setiap hari aku maunya mandi bareng sama kamu doang.itu pun tanpa penolakan," ucap jivan duduk diranjang melihat kekasihnya jiva yang merapikan rambutnya,

"idihhh" ucap jiva yang pergi masuk kedalam kamar mandi,

sedangkan jivan hanya menggeleng kepalannya karena tingkah jiva yang tak ada bedanya sama sekali,

jivan keluar dari kamar sebelumnya ia mencuci wajahnya terlebih dahulu,lalu keluar kamar untuk melihat bundanya sedang apa pagi ini,

di sebuah gedung yang sangat mewah terdapat enam orang pria sedang berkumpul di dalam sebuah apartemen ,mereka merupakan ,alikan,septian,diego,david,aron dan alvo .

sedangkan radit pria itu sedang berada di europa, melakukan penelitian pada senjata berbahayanya yang baru,

"kita mau ngapain?" tanya aron yang duduk di salah satu kursi mewah di sana smbil meminum minuman alkohol miliknya,

" ini gimana sama pernikahan jivan sama jiva,gue kira bakalan lebih banyak musuh buat memanfaatkan moment itu,kita harus lebih perketat semuanya," ucap septian yang memakai topi yang ia gunakan membaliknya ke belakang,

"iya udah kita tenang aja, kita tunggu jivan call kita gimana selanjutnya," ucap alvo menenangkan,

"bener banget lu bang " ucap alikan,

"bang kenapa lu gak jadi baby sister aja?" tanya david,

" nah iye bener tuh cocok banget sama lu bang" giliran diego yang berbicara,

"iya lu kira gue dari dulu gak jadi baby sister lu pada heh ? ngaca dahh" respon alvo yang menyangkut-nyangkutkan waktu kecil mereka dulu,

"Ya gak usah di ungkit-ungkit lagi bang " Ucap alikan yang berwajah lesu,

"Muka lu jangan gitu Nape, jelek banget lu " Ujar David yang memperhatikan mimik wajah alikan tadi, membuatnya merasa jijik.

"Iye gue tau kalo gue guanteng " Ujar alikan,

MAFIA BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang