53 (1)

575 123 66
                                    

⚠⚠Warning : banyak kata kasar, ada adegan gore. Jadi shoo shoo bagi yang gak bisa baca gituan⚠⚠


Silahkan diplay videonya

Song : Devil's Trill

Violin played by Ithzak Perlman. Uploaded by 0kanB

Original song by Giuseppe Tartini

Ini adalah cerita dimana Tartini bermimpi tentang iblis yang memainkan sebuah lagu dengan violin miliknya. Dan bahkan Tartini sendiri tak mampu mengabadikan lagu yang sangat indah itu hingga akhir hayatnya.



Bokuto yang baru selesai mandi setelah selesai melakukan "sesuatu" . ( ͡° ل͜ ͡°)

Streaming film. (͠≖ ͜ʖ͠≖)

Film Game Cumi-Cumi, rekomendasi dari teman-temannya. ('。• ω •。')

Dia duduk sambil mengeringkan rambut belang-belang zebra dengan handuk.

Dia mengscroll akun instakilogram, @bokubrokuto

Bukan boku no yang lain :3

Itu adalah story instakilogram Oikawa.

Dengan video Semi yang diberikan bunga oleh Ushijima dan captionnya

"Moga langgeng ampe nikah ya. Jangan marahan lagi ya beb @semieita_black ama @ushijima_wakatoshi"

"HAH! barulah sekarang dia pamer uwu uwuan sama Ushijima. Kemaren-kemaren kayak musuhan", julid Bokuto ketika melihat story itu.

"Akaashi pagi-pagi emang cantik banget", monolog Bokuto ketika Oikawa mengganti arah kameranya dan menunjukkan semua cewek yang sedang menonton drama UshiSemi.

Bokuto baru saja mengistirahatkan kepalanya di tempat tidur empuk kalau saja dia tidak mendengar suara notifikasi chat.

TING TING


Arghasee

Sun, 19.45

Bokuto-san

Ada sesuatu yang mau aku bicarakan di rumah boneka

Bisakah kau ke sini sekarang?

Ini penting sekali

Tolong ya 🥺🥺

BAIKLAH!!!

AKU AKAN DATANG SECEPAT KILAT SEPERTI GOSIP, ARGHAAASEEE

TUNGGU AKU!!



"Afa ini? Afakah Arghaasee akan menyatakan perasaannya? Aku dugeun dugeun", monolog Bokuto sambil memegang dada bidang sebelah kirinya yang terasa berdebar-debar kencang. Terukir senyum di bibir Bokuto membayangkan junior tercintanya dengan malu-malu menyatakan perasaannya.


"Bo-bokuto-san, ano, ano jadi begini, aku ingin mem-membicarakan sesuatu. Tidak apa apa kan?", Akaashi terlihat gugup sambil memainkan jari-jari lentiknya. Pipi chubby nya yang terlihat memerah.

"Akaashi, kau demam?", tanya Bokuto sambil memegang dahi Akaashi.

"Ehhhhhh", ucap Akaashi dengan refleksnya sambil memegang lengan Bokuto dan melepaskannya dari dahi gadis itu.

BenangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang