16.keroyokan

386 92 22
                                    

Ratu mendorong motornya yang kehabisan bensin dengan wajah yang tertekuk kesal. Mungkin ini karma Karna ia tadi sempat jail mengkempesi ban mobil milik dokter Adit. Ia sebal bisa-bisanya lelaki berumur 20 tahun itu menawarkan tempat pemakaman dan kain kafan kepada dirinya, untuk jaga jaga katanya.

Bisa saja ia meminta tolong Zidan atau Arvi menjemputnya nya, hanya saja ia terlalu tak enak jika harus menyusahkan mereka.
Terlebih lagi kresek berisikan obatnya yang membuat risih pengheliatannya.

Brumm..Brumm

Ratu tersentak kaget saat melihat segerompolan lelaki berbadan kekar mengarah ke arahnya.

Ratu memberhentikan langkahnya ketika segerombolan itu menghadang langkahnya.

"MAU APA LO SEMUA?!" Tatapan tajam Ratu memantau gerak-gerik segerombolan yang memakai topeng serta pakaian serba hitam.

"Hahaha, anak dari perselingkuhan."
Ucap salah satu dari mereka,

Awalanya Ratu kira orang-orang ini musuh sesama gang motor, tapi sepertinya tidak ia lebih yakin jika ini Suruan Pradipta.

Ratu tak menyangka jika mereka membawa tongkat baseball.

Ratu tersenyum miring. "Segitu pengecutnya ya lo semua, sampe-sampe ga berani ngelawan gue pake tangan kosong.

Bugh

Tendangan dari salah satu pria itu membuat Ratu tersungkur.

"shhh." Lirih Ratu yang merasakan sakit di perutnya. Ratu menatap lawannya dengan penuh kebencian. Tak tinggal diam ia langsung mengembalikan tendangan yang ia dapat.

Bugh.

Bugh.

Brukk.

Salah satu dari mereka tumbang, Ratu tersenyum puas. Tangannya ia gerak- gerakkan Karna sedikit ngilu meninju bagian wajah pria itu.

"Arkh!" Ratu tiba-tiba berteriak kesakitan lalu jatuh berlutut di tengah aspal.

Mendadak, Ratu meremas dada kirinya dengan nafas tersenggal. Ia terlihat seperti penderita sesak nafas parah. Cewe itu menggigit bibir bawahnya sambil memukul dadanya sekuat tenaga, berharap sakit di dadanya merendah. "Akh, shh.."

Kesempatan itu di jadikan peluang emas bagi salah satu pria bertopeng. Dengan sekuat tenaga ia menghempaskan tongkat baseball ke arah tubuh Ratu.

Alhasil Tubuh ramping itu tersungkur mengenaskan. Ratu memajamkan matanya mati-matian berusaha untuk tak teriak, Rasa sakit kali ini berkali-kali lipat sakitnya.

Jleb

"Arrggh!" Ratu berteriak kesakitan saat
Merasakan sebuah benda tajam menikam perut sampingnya.
Ratu mengigit bibir bawahnya mati-matian agar tetap dalam keadaan sadar. Bibir Ratu bergetar. Dengan tangan yang bergetar ia memegang pisau yang menancap di perutnya lalu dengan cepat menariknya. "Shh."
Tubuh cewe itu bergetar hebat seiring dengan banyaknya darah yang keluar dari perutnya.

Ratu dapat melihat cowo bertopeng itu tengah memotret dirinya.

"Halo"
_

"Target sudah sekarat bos"
_

Setelah berbincang di telfn, para pria-pria itu langsung beranjak pergi.

Dengan sekuat tenaga Ratu mengambil handphone berniat meminta bantuan, otaknya hanya tertuju ke nomor Arvi tak pikir panjang ia langsung mengirimkan alamat tempatnya sekarang.

Not always sweet (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang