21.keroyokan

301 56 22
                                    

Langit menghitam, kini malam menggantikan siang. Jika di pikir waktu memang sangat cepat jika dilewati dengan ketulusan. Dentingan detik yang bergulir  tanpa jeda membuat semua tak menyangka, bahwa masa depan sudah di ujung mata. Melingkari sejumput pijakan rasa, menantikan sebuah harapan memang nyata jika mau berusaha, dan pastinya kebahagian lah yang akan menghampiri dengan tawa.....

Kini itulah yang di rasakan ibu ber'anak dua ini. Rindu, akhirnya rindu ini terlepas kan. Setelah beberapa berpisah dengan suami dan anak pertamanya akhirnya malam ini Rizka merasakan keharmonisan keluarga nya yang sempat hilang beberapa taun silam.

Kehidupannya, keluarganya telah menerima suatu yang benar real keajaiban dan ketulusan tuhan sebab adanya Bintang di tengah-tengah mereka.

Rizka menyiapkan makanan di meja tanpa senyum yang tak henti-hentinya menghiasi wajahnya, malam ini ia senang karna bisa makan dengan personil keluarga yang lengkap.

Gara__suaminya dan Langit yang kemarin pulang dari Amrik berniat liburan di kampung halaman. Rizka yang tengah sinung berkutat dengan masakannya, oh jangan lupakan si bungsu Bintang yang sudah duduk manis di bangku menghadap makanan dengan mata berbinar.

"Nda banyak banget masak nya, emang nanti bakalan abis?" Cetus Bintang ingin mengambil ayam goreng, tapi tangannya sudas di pukul duluan oleh sendok sayur.

Bintang mendengus, mengusap tangannya dengan perlahan.

"ish.. main comot aja, tunggui papa sama Abang dong. Lagi pula mama masak banyak kaya gini Karna mumpung kita lagi kumpul" ucap Rizka.

Bintang memanyunkann bibirnya, kemudian mengambil handphone dan login game Ml.

"MAS,, ABANG! CEPET TURUN...BABY STAR UDAH LAPER NIH, KELAMAAN NUNGGU KALIAN..." Teriak Rizka menggelegar, Bintang melotot dan langsung menutup ponsel nya, ia menatap kesal muka Bunda nya yang kini terkekeh.

"Nda kenapa si? Kenapa panggil Bintang kaya gitu lagi coba?" Ucap Bintang memandangi Rizka ddengany kesal.

"Emang Bunda ngomong apa si?"

"Itu..baby star, baby star. Gak sekalian aja boboboi!"  Rizka terkekeh kecil melihat muka Bintang yang sepertinya sudah sangat kesal.

"Lah, terserah Bunda dong mau panggil kamu apa aja, itu kan hak Bunda" tantang Riska, "asal kamu tau aja, Bunda Suka banget panggil kamu pake sebutan baby boy!" Lanjutnya.

"Nggak cocok. Bintang ketua gang motor, gak cocok banget kalo di panggil baby boy kaya gitu!"

"Bunda gak peduli!"

"Wahh, ada apa ini? Kok kamu ketawa-ketawa Riz?" Gara bersuara, dengan santai menuruni anak tangga satu persatu dengan Langir di belakangnya.

"Biasa mas, baby star kita lagi ngambek tuh!" Rizka menunjuk Bintang dengan dagunya.

"Oh bab.."

"Apa?!" Bintang memotong ucapan Langit dengan ketusnya, ia tau apa kelanjutan dari omongan kakak kerkutuk nya ini.

Pasti mengejek.

"Yaelah sensi amat, baru putus ya Lo"

"Amit-amit, balik Sono lo ke negara Lo di Amrik!"

"Heh kampret! Gue masih baik ya mau jengukin elo, gue juga ogah di indo panas, macet ga banget deh baby star" langit terkikik di ujung kalimat nya.

Tuk

"Kamu juga lahir di sini!" Arga menyentil dahi Langir membuat cowo itu meringis pelan.

"Mampus Lo!"

Not always sweet (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang