ending;)

665 53 43
                                    

"Ar, Lo ga minum?"

Merasa namanya dipanggil, pemilik nama mendongakkan pandangannya lalu menggelengkan singkat.

"Lo ke atas gih, awasin anak-anak"

Arvi mematikan handphone, lalu menatap tak minat ke arah Bintang yang tengah meneguk wine. "yang ngawasin Lo di sini siapa?"

"Gue bukan anak kecil! Ga perlu di awasin"

"Oke!" Ucap Arvi, cowo itu bangkit dari duduknya. Tak langsung pergi, ia menatap sahabatnya dengan tatapan datar. "Jangan sampe Lo ngehamili jalang yang ada di sini!" Ucapnya lalu pergi.

Bintang hanya terkekeh kecil menatap kepergian sahabatnya itu.

Kini Bintang dan kawan-kawan tengah berada di club milik papa Adam. Dengan keadaan yang sedikit terpengaruh dengan alkohol yang ia minum, Bintang berusaha menjaga kesadarannya.

"Hai"

Bintang menoleh saat mendengar suara wanita menyapanya. Wajah gadis ini sangat mirip dengan wajah Arca. gadis yang ia sangat cintai beberapa tahun lalu, mungkin sampai saat ini rasa itu akan selalu ada.

"Siapa Lo?"

Wanita cantik dengan berbalut gaun sepangkal paha itu tersenyum manis."Cassy, boleh gue duduk?"

Bintang menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

"Muka Lo ga asing, kita kenal?" Ucap Bintang sembari meneguk sisa wine miliknya.

Cassy terkekeh pelan. "Apa Karna gue mirip Arca, Jadi Lo bilang muka gue ga asing?"

Sontak saja Bintang menoleh. Jujur, ia terkejut saat mendengar gadis itu menyebut nama Arca. Apa sebenar nya hubungan gadis ini dengan gadisnya?

Cassy yang mengerti maksut dari raut wajah Bintang yang bertanya-tanya semakin mendekatkan duduknya ke arah cowo itu."Arca saudara kembar gue, tapi gue sama Arca anak dari perselingkuhan. Bokap gue juga punya anak seusia gue. Gue selama ini di titipin di Korsel tempat omah dari papah gue, waktu gue dapet kabar Arca meninggal kehidupan gue ancur banget. Seluruh keluarga omah jahat selalu nganggep gue anak haram dan ngebandingi sama cucu kandung mereka"

Bintang tertegun mendengar cerita dari gadis di sampingnya, tangan nya bergerak menghampus air mata yang membasahi pipi Cassy.

"Lo tinggal dimana?"

"Sama bokap gue"

Bintang mengangguk, detik berikutnya ia menarik Cassy kedalam pelukannya.
"Kenapa baru sekarang Lo muncul!, gue ngerasa damai ngeliat Lo."

Bintang melepas pelukannya karna mendengar suara deheman dari salah satu waiters yang tengah menata minuman.

Bintang tergiur menuangkan kembali minuman beralkohol itu ke dalam gelasnya, berharap ingin melupakan sejenak kejutan yang baru ia ketahui.

Terhitung sudah delapan gelas yang di teguk oleh Bintang, cowo itu menerjab saat botol yang kesembilan menuruni tenggorokan nya.

Pandangan Bintang memburam, kepalnya pusing luar biasa di tambah sensasi panas yang tiba-tiba menyerang dirinya.

Ketika ingin meneguk sisa yang ada di botol, sebuah cekalan menghentikan dirinya dan merebut paksa botol itu.

Bintang mendongak den tersenyum samar, wajah itu sangat mirip dengan....

"Arca?" Bintang bergumam "akhirnya Lo....

Cassy menggeleng tak percaya melihat kelakuan asli mantan dari saudara kembarnya itu. "Lo liar juga" jedanya tiga menit "kenapa Arca bisa mau sama Lo?"

Not always sweet (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang