12. Kenangan dan kesan indah

302 39 5
                                    

~Happy Reading~
.
.
.
.
.

"Kau sudah bangun?" Tanya mashiho kepada Junkyu yang berjalan mendekat ke arahnya dengan muka bantalannya.

"Eo, tempat tidurmu sangat menenWAAAHHHNNGkan!! Ujar Junkyu dengan menguap.

"Haha duduklah, apa Somi belum bangun?"

"Eeunghh" Desahan Junkyu saat dirinya menarik kedua tangannya ke atas dengan bertautan, merefleksikan tubuhnya.

"Somi? Sepertinya dia masih mengalami mimpi buruk, karena semalam." Ujar Junkyu dengan sedikit tertawa saat mengingat kejadian semalam.

"Haha mungkin, oh iya Karina tadi ijin pulang dulu iya ingin cepat ke tempat kerja."

"Iya dia mengatakannya juga di Chat. kadang aku juga merasa kasihan kepadanya dia harus banting tulang demi keluarganya, aku kira hanya hidupku yang malang, ternyata ada yang lebih." Ujar Junkyu dengan wajah yang di buat imut.

"Hmm kau ini imut sekali, pasti Yoshi sangat beruntung mempunyai mu." Ujar mashiho dengan mengelus rambut junkyu.

"Oh! Ngomong ngomong soal Yoshi, dia mengajakku jalan siang ini, aku tidak bisa sampai sore disini, bunda juga sendiri di rumah."

"Oke tidak apa, aku akan menyuruh Somi untuk menemaniku."

"Eo ada apa memanggilku HAAAHH!!"  Ujar Somi yang baru bangun dengan wajah dan rambut yang terlihat sangat emmm seperti orang gila?.

"Ya Somi kau harus cepat mandi, kau mimpi apa semalam sampai kau berantakan seperti itu?" Tanya mashiho

"Semalam emm aku mimpi di ajak mba mba baju putih dengan rambut panjang ke sebuah rumah besar."

Junkyu dan Mashiho saling memandang dan ternganga mendengar mimpi Somi itu.

"Apa dia Kunti?"

"Bukan, dia Bu dokter."

"YAAAAA!!"

~~

"Buji aku akan keluar nanti bareng Yoshi?" Ujar Junkyu kini sedang menikmati sarapan bersama bundanya, karena tadi junkyu langsung pulang.

"Eo, buji ijinkan tapi jangan terlalu larut pulangnya!"

"Pasti!!" Ucap Junkyu dengan gaya Hormat

Bundanya tersenyum, "Udah sarapannya di habisin dulu, nanti lanjut ikut buji bersih-bersih!"

"Siap Bujiii"

"Bujii aku mau tanya, apa dulu ayah juga romantis kepada buji?"

Mendengar penuturan anakanya itu jisoo tersenyum.

"Dulu ayahmu tidak seromantis yang kau bayangkan, buji ingat ketika dia menembak bunda, dia hanya mengajak buji keluar membeli nasi goreng. Dan saat makan, ayahmu menawarkan satu irisan timun kepada buji dan bilang-

Makan timun ini, maka kau akan jadi pacarku dan buang timun ini jika kau ingin jadi musuhku.

Tanpa pikir panjang buji langsung memakan timun itu, dan apa kau tahu waktu ayahmu melamar buji dia menggunakan rumput dan membuatnya menjadi cincin untuk bunda, haha dia sangat lucu." Ujar Jisoo dengan mata yang sudah terlihat berkaca-kaca

Sebuah Rasa - Yoshikyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang