Sebuah Rasa - Yoshikyu ✓

17. Semua itu hanya Takdir

~Happy Reading~
.
.
.
.
.

Beberapa tahun kemudian....

Junkyu berjalan ke arah bangku kosong yang berada di pinggir sungai itu, menatap matahari yang mulai terbenam, mengingat kembali semua kenangan yang sudah dirubah takdir.

Yoshi, kekasih Junkyu. Sejak awal Yoshi berada di Amerika untuk menemani ayahnya yang sedang sakit, junkyu tak pernah melihatnya lagi, sampai sekarang. Bahkan mereka sudah tidak saling kontak.

Mereka berdua putus? Junkyu tidak tahu, semenjak saat itu Yoshi tidak pernah menghubungi junkyu lagi, begitupun dengan keluarga Yoshi, junkyu juga tidak tahu bagaimana kondisi ayah kai saat ini, terhitung sudah lama sekali junkyu tidak bertemu dengan mereka, mereka seakan menutup komunikasi.

Bahkan junkyu saat ini sudah bekerja, di perusahaan ayahnya.

Banyak hal sudah berubah sekarang, dimulai dari kedua temannya yang berada di luar negeri, Somi mencoba meraih mimpinya menjadi seorang penyanyi dia menjadi bintang K-Pop saat ini, mashiho, dia melanjutkan bisnis orang tuanya di Jepang.

Karina juga winter sudah tidak bekerja di toko Roti lagi, mereka berdua sudah mapan sekarang, mereka berdua membangun bisnis mereka sendiri. Bibi Rosie? Dia sudah menikah dengan pilihannya, paman Park Chanyeol, toko Roti sekarang diubah menjadi gedung untuk kelas seni, yang secara khusus diajarkan oleh mereka berdua.

Dan kabar kedua teman Yoshi? Jaehyuk dan doyoung? Junkyu tidak tahu kemana mereka saat ini.

Sedangkan keluarga junkyu? Tidak ada permasalahan sama sekali, semenjak kehadiran Taehyung keluarga mereka menjadi lebih berwarna, bahkan junkyu juga sudah mempunyai seorang adik perempuan.

Junkyu menghela nafasnya, kembali mengingat kenangan dulu banyak akan membuat dirinya lelah, sekarang semuanya sudah berubah, kita tidak bisa melawan takdir iya kan?

"Junkyu ya!", Panggil seseorang yang berjalan mendekat ke arah junkyu.

"Eo, Jihoon ah"

Jihoon, semenjak junkyu bekerja di perusahaan ayahnya, dia bertemu dengan sosok yang begitu baik kepadanya, mereka selalu bersama, sampai salah satu dari mereka menyimpan perasaan tersendiri.

Junkyu tahu jika park Jihoon mencintai dirinya, namun Junkyu tidak bisa berbohong jika dirinya masih mencintai Yoshi, yang kini sudah tidak jelas kabarnya.

"Kau disini?", Tanya junkyu kepada jihoon yang sudah duduk di sampingnya.

"Eo, tiap sepulang kerja aku kesini, lalu apa yang kau lakukan disini? Tidak biasanya."

"Tidak apa hanya ingin"

Jihoon memandang wajah junkyu yang dihiasi sinar senja sore hari, jihoon mengusap rambut junkyu.

"Apa kau merindukannya?", Tanya Jihoon, tentu saja jihoon tahu semuanya, Junkyu sendiri yang memberi tahu. Bagaimana tentang perasaannya? Jihoon masih bisa sadar diri jika junkyu belum bisa membuka hatinya, dia tidak ingin memaksa.

"Eo? M-merindukan siapa?"

"Kekasihmu, Yoshinori."

"Ahhh tidak kok, lagian kenapa harus mengingatnya kembali, dia bahkan sudah hilang bak di telan bumi."