[h] Cerita di Malam Hari

362 77 8
                                    

Chery menatap singkat Jihoon yang duduk manis di tempatnya, untuk kemudian melanjutkan sebuah cerita sebagai balasan penjelasan Jihoon sebelumnya.

"Kita gak pernah akur karena gue yang menolak kebaikan cece dari dulu, gue udah sebel sama dia karena cece selalu one step over me. Gue iri dan gue pengen jadi dia—but it cant be real, i've never be her" Chery mengibaskan rambutnya sekilas,

"dan itu berlangsung sampe sekarang, apa yang lo semua lihat itu udah biasa terjadi. Emang kayak gitu hubungan kita dari dulu"

Jihoon sekarang ngerti, kenapa Chaeyeon gak pernah cerita banyak soal keluarganya. Bahkan Jaemin yang udah kenal dari lama aja sampe gak ngeh kalo Chaeyeon punya adik.

"But your sister....she's never let you down, she really wants you to be on the top, dont you understand that one?"

"I knew anything, tapi selalu berada di bawah bayang-bayang kakak lu sendiri itu gak enak. Gue tau kok ce Yoni juga berusaha keras biar gue gak jauh beda dari dia, tapi kenyataannya gue tetep—dan akan selalu berada di bawah dia"

Chaeryoung mengalihkan pandang pada Jihoon, "lu juga paham kan sekarang kak?"

Berarti bener keputusannya buat gak ngasih tau soal Chery berantem di Alfa ke Chaeyeon sama Han. Untung aja otak Jihoon one step over the other, smartest and wisely!

"Gue sadar sih kalo gue banyak repotin keluarga, salah satunya dengan gak lulus tepat waktu dari kampus" Chery mengendikkan bahunya, "seminar sehat dan kegiatan lu di Sentul cuma salah dua dari ribuan hal yang udah cece usahain biar gue berprestasi di kampus"

Jihoon membiarkan Chery untuk meraup nafasnya sejenak, pasti menyebalkan juga menyedihkan untuk memperjelas apa kekurangan kita bagi seorang gadis seperti Chery. Gengsi dan harga dirinya benar-benar tercoreng moreng.

Tapi, meskipun memang itu yang dirasakan Chaeryoung, dia tidak mau denial untuk mengakui bahwasanya ada rasa lega yang teramat disaat kak Aji mengetahui segalanya.

Its confusing...but she is sure that Jihoon deserves to know everything—anything bout herself.

"Minum dulu" Jihoon tiba-tiba nyodorin cup Starbucks.

"Gua kan beli buat lu kak"

"Minum...biar tenang"

Chery gak mau, dia udah gak minum manis-manis lagi semalem ini.

"Enggak" jawab gadis itu singkat, tapi Jihoon justru naruh cup itu di hadapan Chery dan lanjut minum punya dia dengan santai.

Apa sih, Chery jadi segen kan kalo dibiarin aja itu gak diminum. Mana Jihoon kayaknya maksa banget.

Yaudah deh ngalah, akhirnya diminum..

Setelah memberi jeda beberapa menit yang hanya diisi oleh kesunyian, Jihoon melayangkan pandang pada Chaeryoung.

"I wanna ask you the 2 things, can i?"

Chaeryoung lagi asyik minum ditanyain, bingungggg but, "let me know"

"Your parents, what about them?"

"Mami papi gue?" balas Chery, "why?"

Cowok itu menatap Chery sambil senyum, "lu pengen bahagiain mereka kan?"

"Iya lah" jawab Chaeryoung

"Kalo lu gamau ngelakuin 'semua itu' karena Chaeyeon, maka lakuin 'semua itu' karena orang tua lu"

Chery diem bentar, dia mikir ini Jihoon maksudnya apa.

"Semua kebaikan yang cece lu kasih, kalo lu ga sanggup nerimanya karena itu dari dia. Coba ubah mindset buat ngelakuin itu semua karena orang tua lu"

/2/ "Sir, Yes Sir!" ft. Jihoon ChaeryoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang