MCB-15

15.8K 1.4K 100
                                    

Happy Reading💛

Alka keluar dari kelas nya, mengedarkan pandangan nya mencari keberadaan dasha yang sedari tadi belum dilihat nya.

Alka memutus kan untuk berjalan menuju kantin, berfikir bahwa dasha pasti sudah berada dikantin terlebih dahulu.

Tetapi pemikiran nya salah, objek yang dicari nya masih juga tidak terlihat. Mata nya terfokus kepada segerombolan siswa yang dikenali nya tengah berada dimeja pojok sambil bercerita.

Dirinya berjalan menghampiri mereka, salah satu dari segerombolan siswa tersebut menyadari keberadaan nya.

"Wiih... ada yang menang balapan semalam nih, traktiran nya dong!" Ujar alun, menaik turun kan alis nya.

"Pasti dong ditraktir, secara kan gue yang udah jaga dasha semalam. Pasti gue yang paling banyak!" Sahut reyhan, mendapat jitakan dari teman-teman nya.

"Anjir lo, bohong ar! Semalem dia cuma ajak dasha duduk terus dia tinggalin gitu aja." Ucap arta sambil menatap tajam reyhan yang tengah cengengesan tidak jelas.

"An-anu itu semalem alun manggil gue, makanya dasha gue tinggalin!" Ujar reyhan.

Merasa nama nya disebut, alun yang tengah duduk bersama pacar nya datang menghampiri reyhan, "Hah, apa lo bilang?"

"Eng-enggak itu semalem, kuc-kucing yang manggil gue. Yah kucing!"

Alun yang merasa dibodohi pun langsung membogem reyhan walaupun tidak keras tapi berhasil membuat nya jatuh terjungkal, menjadi bahan tawa teman-teman nya.

Sedangkan arka yang jengah dengan kelakuan absurd mereka, dirinya langsung merogoh saku celana nya dan mengeluarkan uang merah 5 lembar dan menaruh dimeja. Membuat mereka tersenyum senang.

"Lihat dasha?" Tanya alka.

"Diruangan osis lagi rapat." Jawab mereka serentak tanpa mengalihkan pandangan ke arah uang yang berada diatas meja, dasar mata duitan.

Tanpa berlama-lama pun alka langsung pergi meninggalkan kantin, menuju ruangan osis menemui gadis nya, tetapi sebelum itu alka menyempatkan untuk membeli roti dan air mineral.

👉👈

Alka memberenggut kesal, saat mengintip dari jendela ruangan osis. Terlihat jelas didepan sana dasha tengah menjelaskan sesuatu yang entah itu apa dengan wajah yang nampak serius.

Alka memutuskan untuk duduk dikursi panjang yang tersedia dikoridor tersebut, alka nampak bosan terlihat dari kaki nya yang diayunkan dengan malas dan wajah yang cemberut.

"Hai," Sapa seorang perempuan nerd, yang tak lain yaitu ica.

Alka mendongak dan hanya tersenyum tipis sebagai balasan, dirinya sangat malas berbicara kepada orang lain kalau bukan dengan dasha nya.

"Lagi nungguin dasha yah?" Tanya ica, menduduki bokong nya dikursi tepat berada disamping alka duduk. Sedangkan arka hanya mengangguk sambil menggeser sedikit tubuh nya.

Wajah nya berubah cemberut karena alka sedari tadi hanya diam jika diajak bicara dan hanya anggukan sebagai respon nya.

Tetapi dirinya tidak akan menyerah untuk mendekati seorang lelaki disamping nya, yang diketahui bahwa itu arka bukan alka.

Dirinya terkekeh pelan mendengar suara perut keroncongan dari arka, ica mengambil kotak bekal disamping nya dan menyodorkan kepada alka.

"Buat kamu," Ujar ica, mendapat gelengan dari alka. Tanpa berlama-lama dirinya menarik pelan tangan alka dan menaruh kotak bekal ditelapak tangan alka.

Dengan terpaksa dan perut yang sudah sangat lapar, alka menerima kotak makanan tersebut dan menyantap nya dengan sangat lahap tanpa memperdulikan sekitar.

Saking fokus nya menyantap makanan, alka tidak menyadari bahwa rapat sudah selesai dan satu-persatu sudah keluar dari ruangan osis termasuk dasha.

Dasha yang terakhir keluar dari ruangan itu, dirinya terdiam diambang pintu menatap ica yang tersenyum mengejek ke arah nyam.

Dasha semakin panas saat melihat ica membersihkan sudut bibir arka yang terdapat noda makanan dan setelah itu mengacak gemas rambut alka, sedangkan alka tidak ada penolakan sedikit pun atas perlakuan ica terhadap nya.

Tanpa berlama-lama pun, dasha berlalu pergi melewati mereka. Terlalu sakit melihat alka dan ica berduaan dihadapan nya.

Alka tersentak, saat melihat dasha melewati nya begitu saja tanpa melirik nya sedikit pun. Jantung alka berdegup lebih kencang, dirinya langsung berdiri dan mengejar dasha yang menuju ke kelas nya.

Sesampai nya dikelas alka melihat dasha yang tengah menelungkup kan wajah nya dilipatan tangan diatas meja. Alka menghampiri dasha dan duduk disamping nya.

"Dasha," Panggil arka pelan, sambil memegang lengan dasha tetapi tangan nya ditepis.

Air mata sudah mengalir deras dari pelupuk mata nya, "Hiks... maafin alka hiks... dasha ayo bicala, jangan diemin alka kayak gini hiks..." Alka langsung memeluk erat tubuh dasha saat dirinya menegakkan posisi duduk nya.

"Kenapa berduaan sama dia?" Tanya dasha dengan nada datar nya.

Alka menggeleng lemah, "Hiks... alka enggak belduaan sama dia, hiks... tadi itu alka hiks... nungguin dasha yang sedang lapat! Telus dia datang hiks...duduk disamping alka."

"Telus habis itu hiks... dia kasih alka kotak makanan, kalena alka udah hiks... lapal dengan telpaksa alka hiks... makan sambil nungguin dasha, HUUUUAAA JANGAN MALAHIN ALKA HIKS..."

Dasha melepaskan pelukan dengan paksa dan menatap alka dengan dingin, "Terus kenapa lo hanya diam? Disaat dia perlakuan lo layak nya pacar, ngusap sudut bibir lo bahkan dia ngacak rambut lo secara terang-terangan! Dan gak ada penolakan sedikit pun dari lo alka, lo diam kayak gitu seperti lo nyaman ada didekat dia!" Nafas dasha memburu dan menghapus kasar air mata nya.

"Seperti nya lo udah gak butuh lagi kehadiran gue, apa selama ini perhatian yang gue kasih sama lo kurang? Makanya lo nyari perhatian lebih ke orang lain, lo sama aja kayak arka. Sama-sama brengsek!" Ucap dasha dengan mata yang berkilat emosi.

Hati alka serasa ditancap ribuan pisau, kata dari dasha yang tidak pernah alka duga akan terucap. Dasha benar-benar kecewa terhadap nya, jujur alka tidak seperti apa yang dasha bilang. Tidak terpikir ada niat untuk mencari kenyamanan dan perhatian dari orang lain.

...

Kasihan yah si alka😢

Spam next untuk lanjut-->

Vote dan komen nya jangan dilupakan💛

Yang gak vote, besok nya bisulan✌😭

My Childish BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang