MCB-9

22.7K 1.8K 66
                                    

Happy Reading💛

Suasana sekolah saat ini tampak lah sangat ramai dari hari sebelum nya, yang dimana hari ini adalah pertandingan bola basket antar Sma Cakrawala dan Sma Trisakti.

Suara riuh semakin terdengar, saat seorang pria jakung dengan gaya cool nya memasuki area lapangan.

Sedangkan dikursi penonton, dasha mendengus tak suka. Melihat para siswi yang gencar menyoraki arka dan jangan lupakan tatapan lapar dari mereka yang menatap arka yang memakai baju basket memperlihatkan otot besar nya.

Arka saat ini tengah berkumpul bersama tim basket sekolah nya, mempersiapkan diri untuk melakukan pertandingan yang akan dilaksanakan 5 menit lagi.

Arka mengedarkan pandangan, seketika senyum terpatri diwajah tampan nya saat melihat dasha yang duduk dikursi penonton dengan wajah cemberut, membuat arka terkekeh geli. Tetapi hal itu membuat para siswi semakin berteriak histeris.

Lamunan nya terbuyar, mendengar suara peluit yang ditiupkan oleh wasit. Kedua tim basket dari sekolah yang berbeda menuju ke tengah lapangan untuk memulai pertandingan.

"Arka." Panggilan dari samuel membuat arka mengalihkan pandangan nya.

Dengan raut wajah datar, dirinya menatap samuel yang tersenyum. Tidak, bukan senyum tulus melainkan senyum yang seperti meremehkan.

Arka sangat mengenali siapa itu samuel yang saat ini tengah berdiri dihadapan nya, dia orang yang telah menghancurkan keluarga nya dan merenggut semua kebahagian yang dia miliki. Pria licik sekaligus egois dan sangat terobsesi dengan apa yang selalu arka miliki.

"Apa kabar?" Tanya samuel basa-basi, membuat arka ingin sekali tertawa.

"Buta mata lo?" Bukan nya menjawab arka malah melontarkan pertanyaan yang menjengkel kan.

"Sinis banget lo sama gue, seharus nya lo gak boleh gitu dong! Kita kan saudara." Samuel terkekeh pelan.

Sedangkan arka sudah tertawa keras, "Apa? Gak salah dengar gue? Saudara lo bilang, dalam mimpi! Gue gak akan sudi anggap lo saudara dan kita gak ada hubungan darah sama sekali." Wajah yang tadi nya tertawa seketika berubah menjadi datar.

"Ah, lebih tepat nya saudara tiri. Jangan lupakan ayah lo dan ayah gue itu sama!"

Mata nya berubah menjadi tajam, "Gue gak punya ayah, karena ayah gue udah mati saat nikah sama pelakor sekaligus jalang!" Arka tersenyum smirk, betapa senang nya dirinya karena sudah berhasil memancing emosi samuel.

Bugh

Satu bogeman keras diberikan samuel kepada arka, sedangkan semua para murid yang menyaksikan itu terpekik kaget termasuk dasha yang terlihat sangat khawatir.

"Jaga omongan lo, mama gue bukan pelakor apa lagi jalang." Desis samuel.

Arka terkekeh pelan sambil mengusap sudut bibir nya yang mengeluarkan sedikit darah.

"Haha... bukan pelakor dan jalang, Terus apa dong? lonte yang telah merebut laki-laki yang telah beristri dan mempunyai anak gitu maksud lo!"

"BANGSAT, JAGA OMONGAN LO ARKA! MAMA GUE GAK PERNAH GITU."

Suasana semakin mencekam akibat perseteruan dari kedua kapten basket, semua para murid baik itu dari Sma Cakrawala dan Sma Trisakti mengerutkan dahi bingung. Entah apa maksud dari samuel yang membentak arka dengan menyebutkan 'mama'.

My Childish BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang