MCB-14

15.1K 1.4K 46
                                    

Happy Reading💛

"Dasha," Panggil arka, sambil dasha dari samping yang tengah fokus menonton film kartun dilaptop milik nya.

"Hm."

"Dasha,"

"Hm."

Bibir tipis nya kini sudah melengkung kebawah, air mata sudah tergenang dipelupuk nya. Siap menumpahkan tangis nya, sudah berkali-kali arka memanggil dasha tetapi dia tidak sedikit pun mengalihkan pandangan dari benda dipangkuan nya saat ini.

"Hiks... kalo alka panggil itu nyaut, hiks... alka sebel sama dasha, Hiks..."

"Dasha hiks... pasti gak suka kalo alka yang kelual,"

"Hiks... dasha udah gak sayang sama alka, dasha juga pasti gak senang hiks... kalo alka ada disamping dasha! Dasha lebih senang sama hiks... si bodoh itu ketimbang alka, padahal alka lebih pintal dali si bodoh itu! HUUAAA... DASHA JAHAT HIKS..."

Dasha tergelonjak kaget, bahkan laptop yang ada dipangkuan nya pun sudah jatuh dikarpet berbulu yang ada dilantai. Dasha hanya bisa menatap nanar laptop yang sudah jatuh itu.

Mengalihkan pandangan nya menatap arka yang tengah menelungkup kan wajah nya dikedua lutut yang ditekuk nya.

"Alka sini." Dasha merentangkan kedua tangan nya, arka hanya menggeleng pelan dengan isakan yang masih terdengar.

"Alka kenapa 'hm?" Tanya dasha lembut, membuat arka semakin mengencangkan tamgisan nya.

"Dasha jahat udah gak sayang sama alka lagi, kenapa? Apa karena alka cadel makanya dasha udah gak sayang, telus dasha hanya sayang sama si bodoh itu yang udah nakal?" Ucap arka dengan nada bicara yang sedikit meninggi, sambil menahan tangis nya.

Hal itu tidak membuat dasha marah, justru dirinya terkekeh pelan melihat tingkah arka yang menggemaskan. Mata biru nya yang berair, hidung mancung yang sudah memerah dan bibir tipis yang masih setia melengkung kebawah.

Dasha kembali merententang kan tangannya, kali ini arka menyambut nya dengan menghambur ke pelukan dasha.

"Kenapa cengeng sih?" Tanya dasha

Arka mendongak dengan wajah yang memerah, "Kenapa dasha ngomong gitu? Dasha gak suka yah kalo alka nangis, sebenal nya alka gak cengeng! Alka hanya sedih kalena dasha udah gak sayang sama alka, dasha hanya sayang sama si bodoh itu."

Dasha terkikik geli, dirinya tidak serius menyanyakan perihal tersebut. Tapi hanya iseng ingin melihat bagaimana ekspresi lucu dari alka.

Dasha menyisir surai rambut alka dengan jari tangan nya, dan mengecup kedua mata arka yang sembab.

"Hm... aku panggil kamu alka aja yah? Biar gak bingung terus si bodoh itu aku panggil arka, gimana?" Tanya dasha, membuat arka mengangguk antusias sambil bertepuk tangan senang.

"Jadi dasha itu lebih sayang sama alka dari pada arka, karena apa? Alka itu apa ada nya dan gak pernah buat aku marah, sedangkan arka selalu saja buat aku marah dan nangis bahkan dengan berani nya dia jadiin aku bahan taruhan! Gak habis pikir sama dia." Ucap dasha sambil menatap wajah alka dengan tatapan kosong.

"Aku gak tau, apa arka beneran cinta atau hanya obsesi semata buat milikin aku." Lanjut nya, hal itu tak luput dari pandangan alka membuat nya menatap dasha sendu.  

"Dasha gak boleh sedih, kan ada alka yang selalu cinta sama dasha!" Ujar arka serius.

Dasha tersenyum hangat, sambil mencubit gemas pipi arka. "Manis banget sih, jangan dulu biarin arka keluar yah? Aku masih mau lama-lama dengan alka."

Alka mengangguk senang, "Iya dasha, alka mau nya juga gitu! Lagian alka udah blokil si bodoh itu bial gak kelual."

Dasha tertawa dan mengecup wajah arka dengan bertubi-tubi membuat nya terkikik geli. Hal itu tak luput dari pandangan seorang wanita dari tangga yang tengah tersenyum, menyaksikan kebahagian putra semata wayang nya.

"Semoga kamu selalu bahagia nak, dan suatu saat nanti kalo bunda udah gak ada! Semoga dia gak muncul dan merusak kebahagian kamu! Sudah cukup kamu dibuat menderita." Gumam elina, sambil menghapus sudut mata nya yang berair.

👉👈
 
"

Dasha bangun," Alka menggoyang pelan lengan dasha.  

"Dasha," Mata alka kini sudah berkaca-kaca, dirinya sangat takut jika dasha akan memarahi nya. 

"Dasha bangun, hiks..."  

Dasha yang merasa terganggu dari tidur nya, mengerjap pelan menatap arka yang pipi nya sudah dibanjiri air mata.  

"Alka kenapa? Kok nangis?" Dasha merubah posisi nya menjadi duduk menghadap arka yang tengah menunduk takut. 

"Ma-maaf dasha, hiks... alka udah ngompol HUUUAAAAA... HIKS HUHU MAAFIN ALKA." Ujar nya mengeraskan tangis nya, sambil menyingkap selimut yang menutupi bagian tempat tidur yang basah. 

Dasha membawa alka kedalam pelukkan nya, sambil mengusap punggung nya yang bergetar.

"Sttss... jangan nangis, udah gak papa." Ujar dasha menenangkan alka. 

Arka melepaskan pelukan dan menatap dasha, "Benelan dasha gak malah?" Tanya nya.

"Iya sayang, sana ganti dulu celana nya! Biar aku yang beresin tempat tidur."

Cup

Alka mengecup pipi kanan dasha, "Telima kasih, sayang dasha." Arka langsung berlari masuk ke dalam kamar mandi, meninggalkan dasha yang tengah mematung dengan pipi yang sudah memerah. 

...
  
 
Manis banget si alka😭

Kan... jadi pengen punya pacar kayak alka,  ada gak sih alka versi nyata?😢

Aku doble up nih, mana spam next nya. 

Jangan lupa vote dan komen nya yaah💛

Yang gak vote, besok nya bisulan✌😭

My Childish BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang