Meski semuanya sudah membaik memang perasaan bersalah masih sedikit meliputi hati Arda terhadap Doni, dirinya yang memang teledor karena tidak sengaja ikut dengan permainan Hanum bersama dua pria tak ia kenal di Mal Jakarta Jaya sebelumnya. Hal tersebut memang seharusnya tidak Arda lakukan, tapi jujur semua itu diluar dari keinginan Arda.
Doni dan Arda sampai sekitar jam 18:34 dan menurut Arda masih sempat untuk melaksanakan sholat Magrib. Jadinya Arda segera mengambil air wudhu untuk segera melaksanakan sholat, berbeda dengan Doni yang masih sibuk memasukkan mobil ke garasi. Bahkan setelahnya Doni masih mengecek ban dan body mobil, entah apa yang Doni pikirkan sepertinya ia ingin beli mobil baru, seperti mobil Jeep misalnya biar asik buat travel ke gunung atau trak terjal. Bahkan terbayang merk mobil Jeep Compass, Jeep Cherokee, atau mungkin saja Jeep Wrangler Rubicon. Entahlah, masih dipikirin juga sih dibenak Doni. Daripada harus naik mobil Honda dengan spek keluarga, padahal ia juga cuman fokus pakai mobil untuk Arda saja sekarang.
Setelah selesai dengan mobilnya, Doni masuk ke dalam rumah dan segera mencuci tangan di wastafel kamar mandi, membasuh wajahnya juga dan segera berjalan ke ruang tengah untuk duduk di sofa. "Ahhhh~ enak banget rebahan." Pria itu langsung merebahkan dirinya, kalau duduk doang nanggung, jadinya Doni rebahan saja sekalian di sofa. Ponselnya ia letakkan di atas laci dan kemudian mulai memejamkan matanya, rasanya ingin terlelap saja.
Tapi, jangan sampai terlambat. Arda yang baru keluar dari kamar tidur untuk solat langsung mendekati Doni yang malah rebahan di sofa, "Sayang, hey! Kok malah tiduran, itu lihat jam berapa. Kamu solat dulu gih. Waktu Magrib mau habis, sebentar lagi Isya." Sambil Arda menepuk pipi kekasihnya tersebut.
Seperti ada yang seharusnya membuat bahagia, tapi kali ini jujur Doni tidak bisa menolak suara cerewet dari kekasihnya itu. "Iya Sayang, ini aku mau wudhu kok. Tenang aja." Berdiri sigap langsung si Doni itu, berjalan menuju kamar mandi untuk wudhu. Tidak mau berdebat lagi masalah ibadah, karena Doni tau pasti dirinya kalah karena Arda tidak akan berhenti sampai dirinya benar-benar melaksanakan ibadah. Entahlah, Doni juga heran dengan dirinya sendiri, padahal sholat lima waktu itu nggak lama loh, cuman beberapa menit saja tapi kenapa malas sekali rasanya. Memang tergantung iman sih kalau dipikir.
Bersyukur dalam hatinya Arda bisa melihat Doni seperti itu, meski awalnya sekarang karena dipaksa dan cerewet, namun Arda yakin suatu hari nanti Doni bakalan terbiasa dan melakukan sholat lima waktu tanpa disuruh. Arda yakin itu.
Nah selagi Doni wudhu dan melaksanakan solat, Arda mulai membereskan kamar tidurnya dan menggelar sajadah di lantai untuk kekasihnya itu sholat. Kemudian Arda mulai merendam pakaian ke dalam bak mandi agar nanti pagi bisa ia cuci alias digiling di mesin cuci. Karena besok acara touring di mulai, Arda harus membereskan dapur juga agar ketika ditinggal beberapa hari tidak jadi sarang serangga seperti kecoa dan antek-anteknya. Tidak lupa juga Arda membuang sampah bekas kemarin, menaruh sampah di dekat pagar depan rumah agar dibawa oleh petugas nanti pagi. Kemudian seperti biasa, Arda mulai menyapu lantai rumah, mengepel lantai rumah sampai benar-benar ia merasa kalau pinggangnya pengen copot. Capek, pastinya.
Doni tau betul kalau pasti suara-suara entah itu jatuh gagang sapu, suara gesek plastik, dan suara meja bergeser itu sudah pasti Arda sedang bersih-bersih rumah. Ia mendengar dengan jelas ketika dirinya selesai melaksanakan sholat Magrib, bahkan ketika ia keluar dari kamar seusai sholat, terlihat wajah lelah Arda yang masih membenahi debu-debu yang menempel di jendela rumah. "Sayang, udah bersih kok. Nggak usah setiap hari dibersihin." Doni bicara begitu karena ia tidak mau kalau sampai Arda terlalu capek. Bukan ia tidak mau membantu, tapi ketika Doni membantu malah semua tugas sudah selesai, dan biasanya kalau Arda beres-beres tuh ketika Doni sedang tidur atau sholat, atau bahkan kadang ketika Doni sedang sibuk melakukan hal lain. Arda memang pintar untuk cari waktu beres-beres rumah.
![](https://img.wattpad.com/cover/279921393-288-k558281.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rebellion - Boyxboy
Storie d'amoreArda, yang cuman seorang anak biasa berbakti dengan ibunya yang berjualan bunga di toko, kehidupan anak itu tidak akan begitu-begitu saja karena dirinya mulai didekati oleh pria bernama Doni ketua dari Genk The Rebellion. Doni, Pria dengan sejuta ke...