Epilog - Vitamin di Desa

2.8K 114 8
                                    

Semuanya dibagi menjadi satu rumah namun dengan kamar yang berbeda, di desa tersebut beruntung Doni dan anggota lainnya termasuk tim pemandu diberi rumah bilik khusus yang terdiri dari beberapa kamar lengkap dengan kamar mandi dan toilet di dalam. Bukan cuma-cuma, Genk The Rebellion diberikan keistimewaan seperti ini karena mereka sudah membantu para warga sejak siang sampai malam yang hampir larut begini.

Suara jangkrik terdengar bahkan katak di tepi sungai suaranya sampai kamar Arda. Nah asiknya ternyata Doni bisa berdua satu kamar dengan Arda. Tentu saja memang itu sudah direncanakan oleh Doni sejak awal. Berbeda dengan yang lain, Hanum satu kamar dengan Annisa, Bastian dengan Yoga, sedangkan Amar dengan Gandi. Mereka malam ini dijadwalkan memang waktunya istirahat karena pagi nanti akan ada jadwal acara selanjutnya.

Di depan cermin Arda sudah memakai krim malam lengkap dengan pretelan skincare lainnya yang ia kenakan malam ini untuk tidur, sedangkan bisa dilihat Doni baru sana masuk ke dalam kamar karena habis mandi malam ini. "Sudah selesai? Segar kan ya? Aku tadi mandi juga gitu, air di desa ini dingin-dingin segar bikin enak badan." Arda langsung duduk di pinggir kasur sebelum akhirnya dia menutup badannya dengan selimut.

Namun dengan sengaja Doni malah menahan tubuh anak itu agar tidak tiduran. "Jangan tidur dulu." Doni duduk di sebelah Arda dan  perlahan membuka handuk yang terbalut dari pinggang hingga lututnya. Ya karena memang Doni habis mandi jadi hanya mengenakan handuk saja tanpa sehelai pakaian pun.

Karena refleknya cepat, Arda memegang tangan Doni untuk tidak membuka handuk dari tubuhnya itu, "Jangan Sayang, emang harus sekarang?" Malah Arda bertanya demikian.

Doni tidak menjawab dan langsung perlahan membuka kancing baju tidur Arda dari bawah dagu hingga dada, kemudian ia mulai memasukkan tangannya dalam badan Arda untum meremas bagian puting kekasihnya itu. "Aku tiap ngeliat kamu tuh nggak bisa di tahan sebenarnya, maunya lagi lagi lagi dan lagi, Sayang." Benar saja, Doni mulai menciumi leher Arda dengan sangat mudahnya, ia menjilati bahkan. Sampai saat dirinya membuka sendiri handuk yang ada di badannya, betapa kagetnya Arda melihat alat vital alias penis Doni sudah mengacung tegak lurus.

Hal yang membuat Arda semakin tau bahwa memang si Doni ini gila dengan perasaannya, Arda pun semakin larut dalam buaian mesra Doni. Ia mulai memegang dan menggerakkan ke atas dan juga ke bawah bagian penis Doni perlahan. Doni bahkan yang sudah tidak sabar mulai merebahkan tubuh kekasihnya itu, begitu juga dengan tubuhnya yang ikut menindih Arda sekarang. "Let's play tonight, Honey." Begitu ucapan Doni terdengar seductive di telinga Arda.

Mulai dari Doni yang membuka perlahan baju tidur Arda, sampai dibalas oleh kekasihnya itu dengan mencium bibir satu sama lain. Mereka mulai melakukannya lagi, ini yang selalu menjadi nilai tambah bagi diri Doni ketika memiliki sosok pujaan hati. Bukan soal nafsu, ini adalah semangat bagi dirinya untuk menjalani hari-hari esok yang mungkin akan membawanya lebih enjoy dan nyaman, vitamin malam ini sudah di dapat lagi untuk tubuh Doni agar tetap bugar. Vitamin TA alias Tubuh Arda.

•••°°°•••

Note : Ini yang butuh Epilog kukasih deh ya hehehe~, namanya epilog gausah panjang-panjang nanti gumoh hehe. Kurang? Insya Allah kalau sempat bikin lagi heheh, tapi nggak janji. 🤭🤭

Lagian Arda sama Doni udah beneran bahagia kok, nggak usah kepo heheh~

•••°°°•••

Arda

•••°°°•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••°°°•••

Doni

Doni

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Rebellion - BoyxboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang