Hai! Aku update lagi nih ><
Maaf banget jadwal updateku ngga teratur. Akhir-akhir ini susah bagi waktu karena ada banyak tugas, olimpiade, sama persiapan hari raya...Dan kayaknya jadwal updateku bakalan berantakan lagi sampai waktu yang entah kapan. Tolong dimaklumi, yaa ^^
Happy reading!
Ella membeli beberapa makanan dari toko kue untuk Abby. Perempuan itu tersenyum, "Abby pasti suka," katanya.
"Totalnya tujuh puluh lima ribu, Mbak."
Ella membuka dompet dan langsung membayar tunai. "Terima kasih, ya?"
"Terima kasih kembali."
Ella membawa barang belanjaannya ke luar toko. Di pinggir jalan, ada sebuah mobil berwarna putih terparkir. Seorang pria keluar dari dalamnya dengan pakaian jas rapi.
Langkah Ella terhenti. Perempuan itu hening, menatap lurus ke arah mantan suaminya yang berdiri beberapa meter di depan.
Zayn menatapnya dari kejauhan. Pria itu tampak terkejut melihat Ella secara nyata. Tepat di depan mata kepalanya sendiri. "Kau... Kau kembali?"
Ella meremas tas belanjaannya. Rahangnya mengeras menahan perih di hati.
Zayn berjalan mendekat. Kedua pasang mata mereka saling bersitatap satu sama lain. Zayn meneguk ludahnya melihat Ella yang sama sekali tak berubah. Perempuan itu masih cantik. Secantik pertama kali Zayn berjumpa dengannya.
Tangan Zayn bergerak menyentuh pipi Ella, namun langsung ditepis oleh perempuan itu.
"Jangan sentuh saya!" tekan Ella.
"Kau masih cantik."
Ella mengalihkan pandangannya dengan raut wajah tak suka.
"Akhirnya kita bertemu lagi." Zayn tersenyum. "Saya senang bertemu denganmu di sini. Kau apa kabar? Mau jalan bersama? Saya sudah tak beristri."
Plak!
Ella menampar pria itu. "Berani-beraninya kau!"
Zayn memegang pipinya yang baru saja ditampar. Dia melihat Ella dalam.
"Apa maksudmu, hah?! Kau pikir saya akan kembali bersamamu? Dasar tidak tahu malu!" ketus Ella. "Saya bukan wanita murahan!"
"Hei, apa salahnya? Kau dulu istri saya."
"Itu dulu! Sekarang saya bukan siapa-siapamu lagi. Jangan kelewatan!" tegas Ella tajam.
Zayn meraih tangan Ella. "Kalau begitu, ayo kembali. Kita perbaiki yang dulu pernah rusak."
"Semudah itu kau mengatakannya?" Mata Ella memerah. "Kau menghianati saya. Kau itu jahat!"
"Kalau kau kembali bersama saya, kau bisa bertemu Abby setiap hari. Abby masih bersama saya," kata Zayn meyakinkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandika
Teen FictionSunyi berkelindan di kaki malam. Pikiran mengudara bersama dengan luka yang terdaras di ujung hati. Pikiran berkecamuk, bingung memilih satu di antara dua. Dia kembali lagi setelah bertahun-tahun lamanya. Membawa luka baru pada dunia seorang anak la...