Maaf publish lama, baru kelarin satu olimpiade 😅
Selamat membaca ❤
"Kamu yang dilecehin mantan suami Tante?"
Gendis diam terkejut. Matanya yang indah terbuka lebar, begitu pula dengan kedua alisnya yang naik sebagai tanda kebingungan. Apa ia tidak salah dengar?
Abby menepuk tangan ibunya. "Ah, Mama. Ngomong apaan? Kok gitu sih ngomongnya?"
"Eh, Mama serius," tekan Ella. Perempuan itu melihat Gendis lagi. "Kamu beneran anak Pak Rahman? Itu, kan, tetangga Tante? Yang rumahnya deket Tante itu, kan?"
Gendis menjawab ragu, "Iya, Tante."
Ella mendekat, memegang pipi Gendis dengan kedua tangan. "Kamu nggak apa-apa, Sayang? Tante denger kamu ngelawan. Kamu diapain aja sama si brengsek itu?"
Abby menegakkan posisi duduknya. "Maksud Mama apa?"
"Dia korban pelecehan Papa kamu, By," jelas Ella.
"HAHHH?!!" Abby tersentak. Anak itu melotot, "LO, GENDIS?!"
Gendis menggeleng. "Bukan..."
"Bukan?" tanya Ella. "Kamu yang namanya Gendis?
"Iya, Tante. Nama saya Gendis." Gendis menyimpulkan senyum untuk meredakan suasana heboh di ruangan tempatnya berada. "Kayaknya Tante salah denger informasi. Bukan saya, Tante. Saya bahkan baru tahu ada kabar kayak begini."
Ella merogoh ponselnya. "Tapi... Tapi di berita dibilangnya anak Pak Rahman. Kamu beneran anak Pak Rahman?"
Gendis mengangguk. "Iya... Tapi bukan saya. Mungkin Pak Rahman yang lain?"
"Lalu ini apa?" Ella memperlihatkan berita di mana tampak wajah Rahman dan Gia yang berisi beberapa keterangan mengenai kejadian.
Gendis terkejut.
Ella juga memperlihatkan foto itu pada Abby. "Mama nggak salah lihat, kan, By?"
Abby diam sejenak.
Ella menjadi khawatir. "Gendis... Kamu beneran nggak apa-apa, Nak? Tante takut kamu jadi lupa ingatan atau semacamnya karena syok."
"Tante... Saya nggak bohong."
"Kayaknya itu emang bukan Gendis," ujar Abby tiba-tiba.
Atensi kedua perempuan itu beralih pada Abby.
"Maksud kamu?" tanya Ella.
"Gia," sambung Abby. "Kembaran Gendis."
Ella terkejut. "Gendis punya kembaran?" tanyanya pada Gendis.
Gendis menggeleng cepat.
"Iya," jawab Abby. "Mama, orang yang sering masuk BK di sekolah itu bukan Gendis. Tapi Gia. Gia gantiin Gendis karena Gendis menghilang selama beberapa minggu. Gia ngelakuin semua itu buat balas dendam ke orang-orang yang pernah bully Gendis."
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandika
Teen FictionSunyi berkelindan di kaki malam. Pikiran mengudara bersama dengan luka yang terdaras di ujung hati. Pikiran berkecamuk, bingung memilih satu di antara dua. Dia kembali lagi setelah bertahun-tahun lamanya. Membawa luka baru pada dunia seorang anak la...