You're My Ghost

28.

Tujuh motor tersebut masih melaju kencang di jalanan. Chika melihat motor Ara yang tampak lebih kencang. Tiba-tiba, Ara memutar arah menuju arah lain. Hanya Chika yang sadar, yang lain nya tidak.

'Ara mau kemana?' batin Chika. Dia melaju dan berusaha memimpin.

"Guys! Persimpangan depan, kita belok kiri!" teriak Chika.

"Oke, Chik!"

Enam motor ninja itu berhenti di sebuah gedung yang cukup jauh dari pemukiman warga. Suasana disini cukup asri karena banyak pepohonan rindang disana dan sampah yang tidak berserakan.

"Ini tempat nya?" tanya Lulu.

"Dari informasi nya bang Jabieb sih iya." ucap Chika sambil melihat room chat dengan Jabieb yang mengirimkan lokasi Mira.

"Ini sepi banget, weh. Gue kaga yakin ini tempat nye." ucap Olla.

Flora mencium bau sesuatu yang wangi.
"Ini kayak parfum nya opung deh. Kenceng banget buset."

"Opung emang kalo pake parfum nyampe tuh setengah botol." sahut Olla.

Adel melihat sebuah mobil ford ranger hitam putih.
"Itu mobil yang nyulik Mira?"

"Iya, itu." ucap Chika. Dia menoleh saat melihat ada dua buah mobil. Chika yakin, itu adalah mobil orang suruhan Anin.

"Maaf kami terlambat." ucap salah satu nya.

"Gapapa. Oh iya, kalian jaga diluar aja ya. Biar kita yang urus." ucap Chika.

"Tapi, non Anin memerintahkan kita untuk menangkap pelaku." ucap pria ber-nametag Zain.

"Gue tau. Tapi, gue minta kalian jaga diluar. Kita bakal panggil kalian di waktu yang tepat." ucap Chika.

"Baik, non."

"Ayo, guys."

Genk JMT masuk dengan perlahan. Pintu yang tak terkunci, lampu menyala yang redup. Sawang yang bertebaran di plafon. Debu dimana-mana. Tampak sekali gedung ini sama sekali tidak terpakai.

"Mira! Lo dimana?!" teriak Chika.

"Opung!!" teriak Olla.

Di sebuah ruangan, Mira sedang duduk dikursi dengan kaki dan tangan diikat, mulut ditutup oleh solatip hitam, mata ditutup oleh kain.

'Itu suara nya genk jamet? Ck, gimana gue bisa bales teriakan mereka ya, hmm.' batin Mira.

Seseorang membuka pintu. Mira berusaha mengenali suara langkah kaki tersebut.  Langkah kaki yang berat. Mira yakin, hanya ada dirinya dan orang tersebut.

"Gimana rasanya ada di kegelapan, Amirah?"

Mira terkejut dengan suara tersebut. Dia kenal dengan suara nya, sangat mengenali. Suara yang dari kecil ia dengar. Orang tersebut melepaskan solatip di mulut Mira.

"Ini bukan Om, kan? Please, jangan bercanda. Lepasin aku..."

Orang tersebut tertawa.
"Kenapa? Kamu takut? Ini pembalasan dari sikap ibu kamu, Mira."

"Aku gatau maksud Om apa."

"Kamu gak bisa ngebodohin saya, Amirah."

Diluar, genk JMT masih mencari dimana keberadaan Mira. Mereka mengandalkan penciuman Flora yang tajam untuk mencium kemana arah nya parfum Mira.

Mereka berhenti disebuah pintu besi.
"Bau nya ngarah kesini." ucap Flora.

Chika dan Olla menggedor pintu.
"Mir! Amidun!"