08 ~ Kembaran?

67 23 52
                                    


•• Happy Reading ••


Setelah pembicaraanya dengan Rania tadi malam, hari ini Queen sedang bersiap-siap berangkat sekolah. Ini kali pertama baginya untuk menggantikan posisi adiknya yang sedang mengikuti ujian kelulusan.

Queen menatap dirinya di depan cermin. Ia terkekeh melihat pantulan dirinya yang memakai seragam SMA. Queen dan Zia memang kembar identik, hanya saja Queen lahir lebih dulu dibanding Zia. Hanya selang beberapa jam saja waktu kelahiran mereka.

"Gue sama Zia emang bener-bener mirip gak ada bedanya sama sekali." Gumamnya sambil tersenyum.

Untungnya semalam Queen menemukan buku diary adiknya yang didalamnya Zia menuliskan betapa ia sangat mencintai seorang pria bernama Calvin. Dan juga ia melihat beberapa pajangan foto di meja belajar adiknya itu.

Setidaknya Queen telah mengetahui sedikit tentang Zia dan orang-orang yang dekat dengan adiknya itu.

Queen melirik arloji yang melingkar indah di lengannya, lalu segera memakai jaket kulit favoritnya dan berjalan keluar dari kamarnya.

"Queen, gak sarapan dulu?" suara Rania menghentikan langkah putrinya yang sedang terburu-buru.

"Nanti aja di kantin Bun, takutnya telat lagi. Kan ini hari terakhir ujian"

"Ya sudah hati-hati ya, kamu nanti diantar sama Mang Ujang."

"Gak usah deh Bun, Queen bisa nyetir kok. Gak papa kan kalo Queen bawa mobil sendiri?"

"Ya sudah kalo itu mau kamu. Yang penting harus hati-hati oke."

"Siapp! Queen berangkat ya, assalamualaikum Bunda." ucap Queen sedikit berteriak dan langsung melenggang pergi karna ia memang sedang buru-buru.

Rania hanya menggelengkan kepala melihat sifat Queen yang sangat jauh berbeda dengan Zia. Meskipun mereka kembar tapi sifat mereka jelas berbeda.

Queen mengendarai mobil kesayangan Zia dengan kecepatan rata-rata. Ia takut jika telat bisa-bisa tidak akan di ijinkan untuk ikut ujian.

Tak lama mobil honda jazz berwarna merah memasuki area sekolah. Queen langsung memakirkan mobilnya dan segera turun.

Hari ini semua mata terpanah melihat kecantikan Queen. Sebagian dari mereka merasa kalau ada perubahan dari penampilan Zia saat ini.

Jangan lupakan kalau di mata murid-murid di sekolah, ia adalah Zia adiknya. Tidak mungkin ia terang-terangan mengatakan kalau dia bukanlah Zia, melainkan adalah kembarannya. Bisa gempar satu sekolah jika mendengar soal itu.

Di koridor Queen berpapasan dengan Sarah dan kedua antek-anteknya. Sarah tersenyum miring melihat penampilan Queen yang berubah.

Sarah menatap Queen dari ujung rambut sampai ujung kaki dengan tatapan menjijikkan. Seolah-olah Queen adalah sampah yang sangat busuk.

Sekilas Queen melihat name tag yang tertera di seragam Sarah. Queen tersenyum tipis, lalu menatap balik Sarah dan kedua antek-anteknya.

"Jadi ini si jalang yang suka cari masalah sama adik gue," batin Queen.

Tanpa ingin membuang waktu Queen segera pergi dari situ dan melewati Sarah begitu saja. Membuat Sarah mengendus kesal. Ia tidak terima di acuhkan seperti itu.

Queenzia (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang