•• Happy Reading ••
"Lo masuk perangkap gue. Hari ini juga gue bakal tau siapa lo sebenarnya." batin Calvin.Di kamar, Queen sedang gelisah. Ia menggigit kuku-kukunya dengan tangan yang gemetaran. Apa ia harus keluar dengan Calvin? Bagaimana kalau Calvin membawanya ke tempat yang sering ia datangi bersama Zia adiknya.
Sedangkan di buku diary milik Zia, dia sama sekali tidak menuliskan dimana tempat-tempat yang sering di datangi oleh Zia dan Calvin. Penyamarannya tidak boleh terbongkar sebelum waktunya.
Queen sudah berjanji pada dirinya juga kepada Zia adiknya, bahwa ia akan menyelesaikan semua kebohongan ini sampai Zia dinyatakan lulus. Queen melakukan semua ini agar Zia bisa mengikuti ujian kelulusan dan lulus dengan nilai yang terbaik.
"Sekarang gue harus ngapain? Gimana kalo Calvin ajak gue ke tempat favorit mereka? Bisa ketahuan kalo gue bukan Zia. Duh gimana nih?" Gumam Queen yang terus mondar-mandir di dalam kamarnya.
Queen terus mondar-mandir sambil menggigit kuku-kukunya dengan wajah cemas. Otaknya terus berpikir bagaimana cara menghindari Calvin saat ini.
"Buruan mikir Queen! Lo gak bego-bego amat! Plis dong otak kasih gue ide!" gerutu Queen.
Sedetik kemudian Queen duduk di atas ranjang lalu mengatur nafasnya. Ia harus tenang agar ia bisa memikirkan cara untung menghindari Calvin.
"Gue harus tenang, belum tentu juga Calvin ajak gue ke tempat favorit mereka. Iya bener belum tentu itu semua terjadi." Gumamnya.
"Sekarang gue harus siap-siap biar dia gak makin curiga." Gumamnya lagi. Queen segera bersiap-siap untuk pergi jalan-jalan bersama Calvin.
Setelah selesai, Queen menatap pantulan dirinya di cermin yang menampilkan seluruh tubuhnya. Kali ini ia membiarkan rambut panjangnya tergerai indah. Hal itu membuat dirinya terlihat jelas seperti Zia adiknya.
Queen turun ke bawah menghampiri Calvin yang sedang fokus dengan ponselnya. Calvin tidak menyadari kalau Queen sedang berdiri di hadapannya.
"Ekhem, jadi jalan gak nih? Kalo gak, gue balik ke kamar aja!" ketus Queen.
Sontak Calvin mendongakkan kepalanya menatap Queen yang berdiri di hadapannya. Sedetik kemudian Calvin tersenyum lebar.
"Lo cantik!" satu kata keluar dari mulut Calvin yang membuat Queen tersenyum penuh arti.
"Makasih! Gue emang cantik dari lahir!" balas Queen membuat Calvin tertawa renyah.
"Ya udah berangkat sekarang?" tanya Calvin.
"Tahun depan! Ya sekarang lah!"
"Gak usah marah-marah, entar cantiknya nambah loh." goda Calvin.
Queen menampol kepala Calvin sangat kuat. Membuat sang empunya meringis kesakitan, sambil mengusap-ngusap sendiri kepalanya yang terkena serangan dadakan dari Queen.
Mereka berdua kemudia berpamitan kepada Rania. "Bun, aku izin bawa jalan-jalan Zia gak papa kan? Gak akan lama kok." ujar Calvin.
"Iya gak papa, hati-hati ya kalian." ucap Rania lalu Calvin dan Queen hanya mengangguk sebagai jawaban.
__><__
![](https://img.wattpad.com/cover/288649821-288-k534385.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Queenzia (On Going)
Romance🔱Follow dulu sebelum membaca🔱 ~ ~ ~ Kisah tentang persahabatan yang sudah terjalin bertahun-tahun akhirnya menjadi hancur hanya karna CINTA! Aku mencintaimu, aku yang selalu ada disaat kau butuh, kita yang selalu menghabiskan waktu bersama selama...