06 ~ Berubah

64 26 51
                                    


• • Happy Reading • •

Zia dan Vania duduk santai di kantin. Hari ini hari ke 2 mereka mengikuti ujian kelulusan. Sesekali Zia dan Vania bergosip ria dan di akhiri dengan suara tawa yang menggelegar.

Brak!

"Heh! Cewek songong! Lo sengaja kan bikin Calvin gak jadi ke rumah gue?" labrak Sarah yang tiba-tiba datang bersama antek-anteknya. Mukanya memerah kesal.

Zia menyeruput jus strawberry favoritnya. Menatap santai si cewek centil yang sedang marah, tanpa rasa takut.

"Hidup lo gabut banget yah? Gue diem lo usik, gue jungkir balik juga lo usik. Bahkan gue duduk aja masih lo bacotin!"

Vania melirik Zia tak percaya. Baru kali ini ia melihat sahabatnya itu sangat berbeda dengan sifat aslinya. Vania bertanya-tanya apakah Zia memiliki kepribadian ganda? Jawabannya tentu saja tidak.

Sarah mengepalkan tangannya kuat-kuat. Terlihat jelas wajahnya memerah panas seperti sedang menahan amarah. Ia tidak terima jika Calvin lebih memprioritaskan Zia dibanding dirinya.

Segala rencana telah disusun rapi olehnya, dan Zia malah menghancurkan segalanya. Sarah bisa pastikan jika malam itu Calvin datang ke rumahnya, ia bersumpah akan menjadikan Calvin miliknya selamanya.

Dan jika dirinya tidak bisa memiliki Calvin, itu berarti tidak ada seorang pun yang bisa memiliki pria itu. Gila? Sudah pasti Sarah terlihat sangat gila dengan semua tingkah lakunya yang kelewatan batas.

~ Flashback Of ~

Malam itu saat Zia jatuh pingsan, saat yang bersamaan Calvin datang ke rumahnya. Berkali-kali Calvin menekan bell rumah mewah nan megah itu, tapi tak kunjung dibuka.

Saat ini pikiran Calvin di isi penuh oleh nama Zia. Hanya Zia lah yang mampu membuat Calvin seperti orang kesetanan seperti saat ini.

Brak!

Brak!

Calvin menendang pintu rumah itu dengan sangat kuat. Calvin benar-benar sudah dibuat gila karna gadis bernama Queenzia Kimberlly.

"Woi! Siapapun yang ada didalem, cepetan buka pintunya!" teriak Calvin lantang.

Bugh!

Brak!

Prang!

Untuk kedua kalinya Calvin menendang kuat pintu itu dengan kaki kirinya. Yaps! Pintu terbuka lebar, menampilkan sosok pria yang berdiri diambang pintu dengan nafas yang memburu.

Calvin melangkah masuk dengan sedikit berlari langsung menuju lantai atas, tepat dimana kamar gadis yang sangat ia rindukan.

"Non, Non Zia bangun,, hiks,, hiks,"

Para meid juga Bi Inah berada di kamar Zia. Mereka menangis sesegukkan melihat anak majikan mereka terbaring lemah tak berdaya.

Tadi saat mendapati Zia tergeletak pingsan, para meid langsung menelfon dokter pribadi keluarga Pattinson. Dan yang membuat mereka sedih adalah, ketika mengetahui apa yang sebenarnya terjadi kepada Zia.

Queenzia (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang