01 ~ Persahabatan

161 44 48
                                    


~ Flashback 4 tahun yg lalu ~


"Ziiaa," panggil Calvin sambil berlari menghampiri gadis cantik itu yang sedang duduk di bangku taman.

Zia menoleh melihat Calvin yang sudah ngos-ngosan ketika sampai di depannya.

"Loh Calvin? Kok bisa ada disini sih?" tanya Zia dengan tatapan bingung.

"Gue tadi cari lo ke rumah, kata Bunda lo lagi keluar gak tau kemana. Ya gue cuma feeling aja pasti lo lagi disini, lagian ini kan tempat favorit lo kalo lagi ada masalah." jelas Calvin panjang lebar.

"Sini duduk, terus ngapain lo lari-lari kaya di kejar hantu gitu?" tanya Zia lagi.

"Gue di kejar serigala berbulu kambing tadi. Makanya gue lari." ujar Calvin santai.

"Hah? Serigala berbulu kambing? Emang ada?" beo Zia.

"Ya gak adalah, gue cuma becanda Zi." canda Calvin, lalu tertawa renyah melihat wajah Zia yang cemberut.

"Ish! Lo itu kebiasaan suka banget isengin gue." Zia berdecak sebal.

"Iya-iya sorry deh." Calvin menoel-noel pipi Zia gemas.

"Apa sih Calvin! Jangan pegang-pegang Zia lagi ngambek!" ucap Zia memalingkan wajahnya.

"Beneran lo ngambek sama gue?" goda Calvin.

"Tau ah! Males ngomong sama lo! Nyebelin!" timpal Zia.

"Gue suka liat lo lagi ngambek gini, tambah gemesin." ujar Calvin mengacak-ngacak rambut Zia.

"Bodo! Gue gak peduli!" balas Zia lalu beranjak dari taman.

"Eh, mau kemana lagi sih? Kan gue baru nyampe." tanya Calvin bingung.

"Mau pulang!" balas Zia datar.

Calvin berlari menyusul Zia. Ia memang suka menjahili Zia sahabatnya sejak duduk di bangku SMP saat ini.

"Zi, pelan-pelan dong jalannya. Lo ngambek beneran sama gue?

"Pikir aja sendiri!

"Ya elah Zi, ayolah, gue cuma becanda doang tadi. Masa iya sih lo ngambek ke gue cuma gara-gara serigala berbulu kambing." ucap Calvin.

"Emang gue gak boleh ngambek hah?

"Gak gitu juga Zi. Maksud g-" ucapan Calvin dipotong oleh Zia.

"Diem! Gue mau pulang! Bikin bete lama-lama sama lo!"

"Ya udah gue anter ya."

"Gak usah! Gue bisa pulang sendiri!"

"Tapi Zi, ini tuh udah malem. Gue anterin lo pulang ya."

"Gak usah!"

Zia berjalan cepat mendahului Calvin lalu mencari taxi dan segera pulang ke rumahnya.

"Emang enak gue kerjain. Rasain lo!" Gumam Zia, lalu tertawa puas mengingat wajah Calvin saat di taman tadi.

••••

Zia pun tiba dirumah pukul 09.00 malam,

"Assalamualaikum Bunda." teriak Zia dari ambang pintu.

"Kamu kebiasaan deh teriak-teriak gitu." balas Rania Bundanya.

"Hehehe, sorry Bun kelepasan." ucap Zia.

"Udah sana mandi, habis itu makan terus istirahat."

"Iya Bunda."

***

Queenzia (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang