15 ~ Cemburu?

52 6 50
                                    


✨ Happy Reading ✨


Sudah seminggu berjalan ini Zia telah menjadi seorang mahasiswi di salah satu universitas ternama di Kota Jakarta. Zia, Calvin, Vania, Zidan dan Raka kembali bertemu di kampus yang sama. Bukan tanpa alasan, mereka kompak untuk kembali menimba ilmu di tempat yang sama.

Begitu juga dengan Queen, saudara kembarnya Zia. Queen juga masuk di universitas yang sama dengan sang adik. Queen juga mudah beradaptasi dengan Vania dan kedua sahabat Calvin. Alhasil Queen sudah termasuk kedalam kelompok pertemanan mereka.

"Zi, hari ini kamu ke kampus bareng Calvin lagi?" tanya Queen.

"Iya kak, emang kenapa?" Zia berbalik bertanya sambil merapikan bajunya didepan cermin.

"Kamu gak takut ketahuan sama Gilbran?" tanya Queen lagi.

Zia menarik nafasnya pasrah. Ia tahu apa yang ia lakukan saat ini salah, sepertinya ia sudah salah memberi kesempatan bagi Calvin untuk bisa membuatnya jatuh cinta.

Ia berjalan menghampiri kakaknya dan ikut duduk diatas tempat tidur. "Zia gak tau kak, Zia bingung." ujar Zia lirih.

"Zi, kakak tahu gimana perasaan kamu ke Calvin seperti apa. Tapi sekarang kamu punya Gilbran, apa kamu tega nyakitin perasaannya?" ujar Queen mengingatkan.

"Terus Zia harus apa kak, Zia gak mau nyakitin Gilbran dan Zia juga gak bisa jauh dari Calvin." ujar Zia dengan tatapan senduh.

"Zi, jawabannya ada disini." ucap Queen sambil menunjuk hati Zia.

"Ikutin apa kata hati kamu, kakak yakin kamu bisa milih yang terbaik buat kamu." lanjut Queen lagi.

Tok.. Tok.. Tok

"Non Zia, ada temennya Non dibawa." seru seorang maid dari luar kamar.

Zia menghapus cairan bening yang sempat mengalir tanpa permisi. Ia berdiri lalu merapikan kembali pakaiannya dan berjalan membuka pintu.

"Zi," panggil Queen menghentikan langkah Zia.

"Iya kak,"

"Jangan salah ambil keputusan ya, inget pesan kakak." ujar Queen lalu Zia mengangkat jempolnya.

Zia segera keluar dari kamar lalu berjalan menuruni setiap anak tangga hingga sampai dilantai bawah. Zia tersenyum manis menatap cowok tampan yang sedang menunggunya.

"Hai Vin," sapa Zia.

"Morning baby." balas Calvin lalu mencium singkat pipi Zia.

"Ish, jangan main nyosor juga bego." ujar Zia lalu memukul lengan Calvin disertai dengan cubitan-cubitan kecil. Sedangkan Calvin hanya terkekeh.

"Berangkat sekarang?" tanya Calvin.

"Gak! Tahun depan!" ucap Zia dengan ketus.

"Ululu gemesin banget sih kesayangan gue." goda Calvin sambil menangkup kedua pipi Zia.

"Dih, gak jelas lo!" balas Zia lalu menepis tangan Calvin.

"Cie, lo salting ya sama gue? Iya kan? Iya dong pasti," ejek Calvin sambil terkekeh melihat tingkah Zia yang salah tingkah olehnya.

Queenzia (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang