10 ~ Tentang Zia & Gilbran

63 15 27
                                    


•• Happy Reading ••

🏥🏥

-- Kinderd Hospital, Paris --

Tap

Tap

Tap

Suara langkah kaki Edward dan Noval bergema di sepanjang koridor rumah sakit. Pagi ini Edward mendapat kabar dari pihak rumah sakit mengenai kondisi Zia putri bungsunya.

Tepat di ujung koridor mereka berdua berpapasan dengan seorang suster. "Excuse me, i want to ask. Where is the ICU room?" tanya Edward menggunakan bahasa inggris.

"Right at the end of the corridor on the right, there is an ICU room writting."

"Okay thank you."

Dengan tergesa-gesa Edward dan Noval langsung menuju ruang ICU tempat dimana Zia menjalani perawatan yang insentif.

Kira-kira 2 hari yang lalu dokter spesialis yang menangani Zia menghubungi Edward. Ia menyampaikan bahwa secepatnya Zia akan mendapatkan jantung baru.

Dokter meminta agar Edward tetap bersabar, karna pasien penerima jantung baru di rumah sakit itu ada sekitar 6 orang. Dan mereka juga akan meneliti terlebih dahulu kondisi jantung dari si pendonor. Jika jantung tersebut cocok dengan si penerima, maka secepatnya akan di lakukan operasi cangkok jantung.

Kali ini nasib baik sedang berpihak kepada gadis cantik yang sedang tertidur pulas di atas brankar rumah sakit. Walaupun wajahnya terlihat pucat, tapi itu tidak menghilangkan sisi cantik dari pemilik nama Queenzia Kimberlly.

Ya, tepat hari ini Zia mendapatkan jantung baru dari seorang pendonor yang menjadi korban kecelakaan tabrak lari.

Dokter dan para tim medis telah melakukan penelitian sedemikian rupa, untuk memastikan apakah kondisi jantung si pendonor dalam keadaan baik atau tidak.

90% hasil laboratorium menunjukkan kondisi jantung si pendonor dalam kondisi baik dan cocok dengan Zia. Itu artinya secepatnya mereka akan melakukan operasi cangkok jantung, karna sudah hampir 3 minggu Zia menunggu adanya pendonor jantung baginya.

-- ICU Room --

Edward dan Noval berdiri tepat di depan ruang ICU, sambil mengatur nafas mereka yang masih memburu akibat tergesa-gesa dalam perjalanan menuju rumah sakit.

"Val, kamu tinggu disini nanti kita gantian masuk ke dalam." ujar Edward dan Noval mengangguk sebagai jawaban.

Edward mendorong pelan pintu ruang ICU lalu masuk. Pandangan pertama yang di lihatnya adalah seorang gadis cantik yang sedang tidur pulas di atas brankar rumah sakit.

Edward mendekat dan berdiri tepat di samping putri bungsunya itu. Tak terasa matanya berkaca-berkaca kala menatap putrinya yang sedang terbaring lemah.

Baju pasien yang melekat di tubuh Zia, selang oksigen yang masih bertengger di hidungnya, dan jarum infus yang selalu setia menemani tangan mungilnya.

Hati Edward terasa seperti di tusuk oleh ratusan belati yang menancap tepat di jantungnya. Sebuah pemandangan yang menyakitkan baginya, melihat putri bungsunya terbaring lemah seperti ini.

Queenzia (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang